[SEQUEL NOVEL VERLOREN]
Fiona mengira ia akan selamanya menjadi bayangan bagi seseorang yang tak pernah benar-benar melihatnya. Zevian, laki-laki yang pernah ia cintai dalam diam-tampak terlalu dekat, namun sekaligus terlalu jauh. Apalagi, saat hati...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pagi masih muda saat Fiona menyusuri lorong Rumah Sakit Kasih Harapan, dengan langkah yang mantap namun tenang. Jas putih yang melekat di tubuh rampingnya adalah lambang pencapaian panjang, namun di baliknya tersimpan beban yang tak pernah benar-benar sirna.
Aroma disinfektan, kopi basi, dan udara dingin dari ventilasi AC menguar, menyambut hari seperti biasa. Satu hal yang tidak berubah dari rumah sakit: tempat ini tak pernah tidur.
Sama seperti kenangan.
dr. Fiona Isabella Cassie, Sp.B(K)-Onkologi.
Begitu tulisan di name tag miliknya. Sebuah nama lengkap, resmi, dan bergelar. Tapi sesungguhnya kosong. Karena seseorang yang pernah berjalan bersisian dengannya, kini hanya tinggal bayangan yang terkubur dalam diam.
Seseorang yang sempat terpisah dengannya lalu dipertemukan dalam waktu yang singkat sebelum benar-benar pergi.
Fiona melirik ke arah kaca yang memantulkan wajahnya. Tatapannya dewasa, sedikit lelah, dan tidak lagi polos. Tapi di balik sorot mata itu, ada luka lama yang tak bisa benar-benar sembuh.
Luka karena kehilangan seorang saudara kembar yang dulu terpisahkan 10 tahun lamanya. Dan luka mencintai seseorang yang tak melihat dirinya.
Fallyn Issabella Cassie. Dan dia pemilik nama akhir Reizandra.
Ia mencintainya diam-diam. Mencintainya dalam diam yang panjang. Dan pria itu, entah sadar atau tidak justru menyukai Fallyn.
Tapi semuanya berubah di akhir masa putih abu-abu mereka setelah Fallyn tiada karena penyakit gagal ginjalnya.
Di malam terakhir sebelum mereka berpisah, Fiona akan keluar kota menempuh pendidikan kedokteran, dan dia ke luar negeriuntuk melanjutkan studi bisnis. Di bandara yang bising dan dingin, pria itu menyentuh pundaknya pelan, dan untuk pertama kalinya, menyebut namanya dengan penuh makna.
"Fio, gue tau, dari awal kita kenal, lo naruh hati ke gue, tapi gue milih suka ke Lily yang ternyata itu Fallyn."
"Sekarang, gue mau belajar menerima itu. Gue gak tau kenapa akhir-akhir ini lo memenuhi isi pikiran gue. Bukan sebagai lo kembaran Fallyn, tapi sebagai Fiona yang gue kenal."
Fiona hanya diam. Menyimpan tangisnya dalam pelukan sunyi.
Mereka berjanji tanpa ikatan. Tapi hatinya menggenggam janji itu erat-erat. Ia tak mau kehilangan seseorang yang ia cintai setelah kembarannya pergi meninggalkannya untuk selamanya.
Sejak itu, Fiona hidup dalam senyap. Mengejar gelar demi gelar, bekerja dari pagi hingga dini hari. Menjauh dari kisah cinta. Menjauh dari segala yang menyerupai rasa.
*⑅୨୧⑅*
“Hasil CT scan pasien VIP sudah keluar, Dok.” Suara perawat mengalihkan lamunannya. Fiona menerima map hasil pemeriksaan itu dengan anggukan kecil.
Ia berjalan pelan menuju ruang kerja. Map berwarna biru tua itu terbuka, menampilkan rangkaian data dan satu nama yang membuat Fiona terdiam.
Sebuah nama yang ia kenal terlalu baik. Meskipun tak ada nama depan yang tertulis, hanya inisial: Z. V. Reizandra.
Tangannya seketika dingin. Kebetulan? Atau memang dia?
Ia tak tahu. Yang jelas, detak jantungnya kini tak lagi teratur. Dan di tengah seluruh kerumitan medis dalam pikirannya, satu hal kini memenuhi benaknya:
Apakah dia benar-benar kembali? Tapi ... kenapa dia datang sebagai pasien?
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Halooo, siapa yang masih ingat dengan Fiona?? Yaps, ini adalah sequel dari novel Verloren. Yang akan menceritakan tentang Fiona setelah kepergian kembarannya, Fallyn. So, kalau kalian belum membaca Verloren, boleh baca lebih dulu yaa.
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote & komen, ya, bub♡