rumah yang tadinya harmonis, berubah 180° hanya dalam satu malam,dan di sini lah kehancuran di mulai
Entah siapa yang salah di sini,dan siapa yang tersakiti disini, semuanya merasakan sakit yang sama,namun mereka lebih memilih bertahan karena alasan...
5 hari berlalu setelah indah pergi dari rumah,rasa nya semua anak anak nya tak ada semangat untuk beraktivitas tanpa sang mami,apa lagi Ribka dan Olin yang masih sangat membutuhkan indah
Sampai saat ini tak ada satu pun orang rumah yang mengetahui keberadaan indah,bahkan Luna dan ashel yang mengantar indah pergi dari rumah tak tau indah pergi kemana, sementara si bungsu selalu merengek merindukan sang mami,Luna dan yang lain nya kalang kabut ia menghadapi rengekan Ribka,hanya indah yang bisa menangkan Ribka dengan sepenuh jiwa.
Lia?,ia juga ingin mendekatkan dirinya pada anak anak namun semua nya menolak kehadiran Lia secara mentah mentah,semua nya membenci wanita itu.
"Ribi mau sama mamiii" entah sudah berapa kali rengekan itu terdengar "iya sayang nanti sama mami ya" tenang Marsha pada si bungsu
"Ga mau!,ribi mau nya sekarang" kata anak itu lalu membanting bantal sofa ke lantai "RIBKA" bentak daniel membuat anak itu terperanjat karena terkejut,Ribka pun menangis karena bentakan Daniel,perlahan Daniel mendekati Ribka dan memegang bahu anak itu.
"Kamu tau ga sih,mami kamu tuh udah ga sayang kamu" ucap Daniel,ia juga sama frustasi nya seperti anak anak,daniel sudah mencoba mencari indah selama lima hari namun tetap saja tidak ada hasil nya
Buru buru Marsha menepis tangan daniel dan membawa Ribka ke dekapan nya "mami ga kaya gitu" bantah Marsha lalu menggendong Ribka "BUKTINYA DIA NINGGALIN KITA MARSHA" teriak Daniel membuat ribka ketakutan
'PLAK'
satu tamparan berhasil mengenai pipi Daniel "PAPI YANG BIKIN MAMI KAYA GINI,jangan sok tersakiti deh,mami cuma ninggalin papi,suatu hari dia bakal balik lagi dan bawa kita pergi" ucap Marsha sambil terus menenangkan Ribka di gendongan nya Daniel terjatuh di sana,ia menangis merutuki kesalahan nya "papi udah berusaha ca" lirih Daniel karena laki laki itu sudah menangis "usaha?,udah terlambat ikhlasin mami dan plis tinggalin dia" ucap Marsha memohon
"Ribka mau sama mami kak" rengek anak itu lagi "iya sayang,kita ke kak Luna yu,kita tanya kak Luna mami dimana" Ribka mengangguk lalu Marsha pergi dari sana bersama Ribka di gendongan nya.
Ketukan pintu terdengar di kamar Luna, perempuan itu buru buru bangkit dari kegiatan nya dan berjalan untuk membuka pintu "kenapa sha?" Tanya Luna saat melihat Ribka menangis "ck,biasa Daniel" kata Marsha lalu berlenggang masuk ke kamar Luna.
Ia dudukan ribka di tepi ranjang Luna "si daniel aga gila,beneran gila dia" kata Marsha yang tak habis pikir dengan sikap sang papi
"Mami belum ada kabar kak sampe sekarang?" Tanya Marsha lagi dan di jawab gelengan oleh Luna "masih centang satu" ucap Luna penuh frustasi "coba chat lagi kak,bilang ribi di bentak papi" Luna mengangguk lalu kembali mengetik sesuatu di benda pipih milik nya
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Luna melempar handphone nya ke kasur,ia menghela nafas panjang karena masalah ini "tetep ca" kata luna pada sang adek lalu beralih menenangkan Ribka "nanti mami pulang ko sayang" kata Luna menenangkan sang adek