Lara

489 41 1
                                        

"ENGGA!,jangan sok deh lu, kita terima lu disini aja itu udah bagus" bukan indah yang membalas ucapan greesel namun anak nya si Marsha

"Mending lu banyakin bersyukur deh greesel,gue ga Sudi satu rumah sama pelacur,denger namanya aja udah najis" kata Aldo sangat emosi karena penuturan greesel yang menurut nya sangat tidak masuk akal "ALDO!,ga boleh ngomong gitu,mereka masih kecil" ucap indah menutup telinga greesel dan Ribka

"Mami!,Atin tau di dalam lubuk hati mami,pasti mami ga mau Nerima dia kan mam?" Ucap Kathrin sambil sedikit mengguncang tubuh indah,air mata indah menetes,ternyata indah tak bisa menyembunyikan rasa sedih nya di depan anak anaknya

Dari arah tangga terdapat 4 daksa saudara mereka yang lain yang terganggu karena kebisingan yang berada di rumah nya,akhirnya mereka memutuskan untuk keluar mencari apa yang membuat mereka bertengkar.

"Kalau Aldo bilang engga,berarti engga mam!,kalau mami izinin si Lia Lia itu tinggal disini,lebih baik mami sama papi cerai aja!,ini sama aja nyiksa diri mami secara perlahan!" Bentak Aldo pada sang mami

Sekarang empat orang itu sudah tau alasan saudaranya bertengkar dengan sang mami nya "tapi greesel kangen bundanya kak" kata indah sambil menundukkan kepalanya,indah memang sangat ingin menghancurkan Lia tapi tidak melibatkan perasaan greesel seperti ini

"ENGGA MOM!" ucap anak anak nya serentak "kalau emang greesel kangen sama bundanya ya sana lah ikut bundanya,ga usah bundanya yang tinggal sama kita" kata flora yang sudah terlampau emosi,dengan cepat Ollan mendekati greesel yang berdiri tak jauh dari indah,laki laki itu mencengkram pundak greesel "lu kangen sama bunda lu?" Tanya Ollan sambil mengguncang tubuh greesel,greesel mengangguk perlahan

"Ambilin handphone gue sha!" Teriak Ollan,dengan cepat marsha mengambil handphone Ollan yang berada di meja "kalau lu inget,ketik nomer bunda lu disini" kata Ollan membuat greesel takut setengah mati,buru buru anak itu memencet nomor nomor yang ada di sana,setelah selesai Ollan buru buru memencet tombol telefon pada handphone nya

"Ini bener nomer nya Lia?" Tanya Ollan pada seseorang di sebrang sana

"Iya"

"Anak lu kangen,cepet bawa dia pergi dari rumah gue" kata Ollan lalu mengakhiri telefon tersebut tanpa menghiraukan Lia yang masih berbicara

"Gue udah telfon bunda lu" kata Ollan lalu melemparkan handphone nya ke sembarang arah "dan jangan pernah nyuruh dia tinggal disini " kata Ollan lalu pergi dari sana meninggalkan semua saudara nya di sana,Luna dan ashel sangat tidak setuju jika selingkuhan sang papi tinggal satu atap dengan mereka,tapi mereka juga kasihan dengan greesel

"Mami dengerin maca,kalau mami nge izinin wanita itu tinggal disini,maca ga mau ngomong sama mami" kata anak itu yang tak habis pikir dengan logika sang mami

"pentingin perasaan sendiri mam" kata ashel lalu pergi dari sana sama seperti ollan

"Luna harap mami ga salah keputusan" semua anak nya masuk ke kamar masing masing, meninggalkan indah sendirian di ruang tamu,indah menangis sejadi jadinya di sana ia tak tahu harus berbuat seperti apa untuk saat ini

Saat indah sedang menangis tiba tiba ada yang memeluk tubuhnya dari samping,indah menoleh untuk memastikan siapa orang itu

"Maafin aku ndah,ini semua karena aku" buru buru indah melepaskan pelukan tersebut dan menghapus air matanya secara kasar "ga usah minta maaf,maaf kamu ga bisa mengubah apa apa Daniel,sekarang aku selalu salah tau ga sih?,bela greesel salah,bela diri aku sendiri juga salah" kata indah lalu ingin beranjak pergi dari sana namun dengan cepat Daniel menarik tangan indah membuat wanita itu terjatuh ke dada bidang milik Daniel,memberikan sedikit kecupan di hidung wanita itu

Lara yang tak kunjung USAI ||•ondah•||Where stories live. Discover now