Yg membuat alexsa muak,"Nala,diam bisa ga sih, kalau Lo ga mau diam gua ceburin lo ke got depan"ancam alexsa,tapi respon Nala hanya acuh.

"Lo kenapa sih Nala,muak gua ngeliat Lo mondar mandir dari tadi"Nala menghampiri Ara dan alexsa di meja makan.

"kalian liat berkas yg warna merah ga?yg di dalam map ini"mereka berdua menggeleng,ia menghampiri kenzura yg berada di dapur.

"Zura berkas gua ilang satu"ucap nya,tiba tiba Ara ,dan alexsa juga mendatangi nya,"iya jirr, berkas gua yg merah juga ilang,punya Ara juga iyakan".

Ara mengangguk, sedang kan kenzura memutar bola matanya dengan malas,"dengerin gua, berkas nya itu udah di kumpul kemarin, kalau pikun jangan sering sering deh"ujar kenzura.

Mereka bertiga hanya bisa menyengir,"oh iya,gua lupa sorry kanjeng ratu"ucap alexsa lalu pergi dari dapur menuju meja makan,di susul Nala,dan Ara.

"Heran punya temen pikun semua"sebenarnya kenzura juga sama cuma ga sadar diri aja, padahal di depan nya tersedia kaca.

Makanan pun disajikan oleh alexsa, mereka memiliki kebiasaan jika saat makan mereka akan diam untuk menghargai suatu makanan.

Mereka memiliki peraturan dan pembagian tugas, seperti Nala dan kenzura yg memasak,Ara dan alexsa yg mencuci piring.

Tiba tiba, pintu rumah itu berbunyi,Nala membuka pintu rumah dan sudah ada lima pemuda yg berada di depan pintu.

Siapa lagi jika bukan Leo, Felix, Rafka, Hanif, dan Hansel,"haloo,everyone  my name is leo,I am really handsome!!"pekik Leo saat ingin memasuki rumah.

"Ribut banget ni bocah,hai cantik" ucap Hanif langsung mendapatkan pukulan kecil di kepala nya,bukan Nala pelaku nya tapi Rafka.

"Anjir Abang gua KDRT,santai ga akan gua ambil ni cewek jadi-jadian, lagian gua udah punya cewek yg gua Sukak jadi Calm bang"Nala yg mendengar itu langsung memukul kepala Hanif.

"Alexsa!!,dua pasangan ini suka banget KDRT sama gua"adu Hanif dramatis kepada alexsa yg tengah memakan biskuit.

"Utututu, lagian ngapain Lo berdiri di sana,udah tau anak dua tu mau apel"ucap alexsa,Nala yg mendengar itu ingin rasa nya memakan alexsa dan Hanif hidup hidup.

Hanif langsung pergi menghampiri Felix yg berada di dapur bersama Ara dan kenzura,"ngapain Lo berdua?"tanya Felix yg memasuki area dapur dan di ikuti Hanif yg berada di belakang nya.

"Buta mata Lo,ga liat kami lagi ngapain"ketus Ara,sebab ia bisa melihat kenzura yg membuat jus,dan Ara yg membantu kenzura.

"Santai dong nyi Roro kidul, lagian kan si Felix cuma nanya"kenzura hanya tersenyum kecil karena Hanif menyelipkan kata nyi Roro kidul untuk Ara.

"Anjing sini Lo"tangan Ara di tahan Felix,supaya ia tak mengejar Hanif, sedang kan Hanif sudah memasang wajah mengejek.

"Kalian bisa anteng ga si kaya Han"mereka bingung,"Han?...Hanif"ucap Felix yg melepas kan tangan nya dari pergelangan tangan Ara.

Tapi langsung mendapatkan pukulan kecil, yg Ara beri menggunakan panci berwarna pink,"Hansel jir, lagian gua juga tau ni bocah kurang gizi ga bisa diam"ucap kenzura.

Sekarang Hanif malah mengganggu kenzura dengan terus mengatakan hal yg bodoh, membuat kuping kenzura pegal mendengar nya.

Tapi saat kenzura ingin memukul Hanif ia sedikit melipat lengan baju nya, Hansel yg masuk Karena sejak tadi dapur sangat lah berisik.

Ia memperhatikan pergelangan tangan kenzura yg lebam, Hansel pun langsung menghampiri kenzura,"Zura kenapa tangan mu bisa lebam seperti ini?".

Ia memegang tangan kenzura,Hanif juga langsung menoleh ke arah tangga kenzura,"siapa yg melakukan ini kenzura?"tanya Hanif.

Kenzura melihat Ara dan sedikit menggeleng, Felix yg melihat itu pun merasa ada yg aneh, mereka pun keluar dari dapur menuju ruang tengah.

"Kenapa, kalian membawa kenzura seperti anak kecil yg ingin di bawa ke dokter"ucap Nala yg berada di sofa ruang tamu bersama Rafka.

"Tangan kenzura kenapa bisa lebam Nala"tanya Hansel, mereka sudah berjanji jika tak ada yg akan membahas kejadian tadi malam.

Rafka melihat Nala,tapi sang empu malah mengarah kan pandangan nya ke arah lain, alexsa yg baru saja turun dari kamar pun segera bergabung bersama Leo yg berada di meja makan.

"tangan Zura,Lo tau siapa yg buat lexsa?"alexsa menggeleng dengan cepat,"biar aku,tebak pasti ini ulah jefran,"ucap Hansel yg mampu membuat empat gadis itu Shock.

"Anjir, Cenayang Lo sel!!"kompak Nala,Ara,dan alexsa yg mengulangi perkataan kenzura tadi malam.

Jangan tanya bagaimana keadaan kenzura sekarang,ia tak bisa berkata apa-apa lagi,"anjing tu, dedemit liat aja kalo ketemu gua hantam kepala nya pake batu"ucap Hanif di angguki yg lain kecuali kenzura.

"Sudah, lagian gua ga papa,oke sekarang kami berempat mau ngedaftar universitas dulu"ucap kenzura segera menurunkan lengan baju nya lagi

"Sekalian aja sama mereka berempat, kalian mau daftar universitas Avalon kan?, kalau iya sama kaya mereka"ujar Rafka.

"Anjing banyak banget cenayang di sini"ucap kenzura lalu pergi menaiki tangga, untuk pergi menuju kamar nya,di susul Nala, alexsa,dan Ara.

Menyisakan lima pemuda yg berada di ruang tengah, akhirnya empat gadis itu pun turun sambil memegang kunci motor masing-masing, kecuali kenzura yg mobil nya ia tinggal kan di garasi dari dua hari yg lalu.

Mereka pun pergi ke universitas Avalon, ternyata Rafka adalah panitia penyambutan siswa dan siswi baru saat ospek nanti.
.
.
.
.
.
𝑆𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑝𝑎 𝑑𝑖 𝑐ℎ𝑎𝑝𝑡𝑒𝑟 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑢𝑡 𝑛𝑦𝑎, 👋👋😊

       ◦•●◉✿𝑠𝑒𝑒 𝑦𝑜𝑢 𝑛𝑒𝑥𝑡 𝑑𝑎𝑦👋✿◉●•◦

Bound By Brokenness Where stories live. Discover now