empat gadis ini dipertemukan oleh takdir dan menemukan kekuatan dan dukungan dalam persahabatan yang kuat, dan akhirnya menjadi keluarga yang sebenarnya. Mereka saling menjaga, menghargai, dan mendukung satu sama lain, tanpa memandang latar belakang...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
______________________________________ . . . . . . . Keluarga kenzura sedang mengadakan perkumpulan antar keluarga besar, kenzura yg tak nyaman pun berdiri di pojokan sendiri.
Menyaksikan canda tawa mereka semua, suasana hangat pun tercipta dari banyak nya orang di sana, sedang kan kenzura hanya diam.
Ia benar benar tak nyaman, jika bukan Karena ibu nya yg menyuruh nya ikut,ia lebih baik mengajak Nala kerumah nya.
Ia terus berfikir apa yg bisa membuat nya pergi dari sini,tiba tiba sebuah tangan memegang pergelangan tangan nya dengan erat.
Ternyata itu jefran,"sekarang Lo makin berani sama gua kenzura"ucap nya dengan raut wajah dingin,jika sepupu nya yg lain mungkin sudah ketakutan jika di tatap seperti ini.
Sedangkan kenzura hanya menatap jefran dengan wajah datar nya,"untuk apa aku takut pada mu,kau pikir kau tuhan yg harus ku takuti?,tidak"ucap kenzura.
"jangan menganggap derajat mu lebih tinggi dari ku, sejujur nya kau hanya manusia biasa yg haus kekuasaan,kau terlalu sombong dan merasa paling di takuti, ingat lah derajat kita itu sama jefran steven diandra".
Ucap kenzura tak kalah dingin dari jefran, sedang kan jefran menatap nya dengan tatapan amarah,"kau terlalu banyak bergaul dengan Hanif,itu sebab nya kau berani melawan ku"Ujar jefran.
"aku tak bergaul dengan Hanif pun aku tetap akan melawan mu, ingat lah dulu aku hanya lah anak kecil yg bodoh,dan patuh karena takut tak mendapatkan sahabat"sarkas kenzura yg membuat jefran makin jengkel.
"dulu juga aku tak peduli,jika aku di pukul, di hina,yg penting aku mendapatkan sahabat,tapi sorry kenzura sekarang tak sebodoh kenzura dulu,kau mengerti".
Kenzura hanya menghadapi tingkah jefran dengan santai dan tanpa emosi, sedangkan jefran, ia makin tak bisa menahan emosi nya kepada kenzura.
Jefran makin erat menggenggam pergelangan tangan kenzura, sedangkan sang empu yg di genggam tangan nya hanya biasa saja.
"Kau pikir ini sakit,kau salah besar jefran,aku pernah mendapatkan rasa sakit yg lebih besar dari ini",kenzura menyingkirkan tangan jefran dari pergelangan tangan nya.
"Jika tak sakit kenapa kau lepas?, jujur saja itu sakit tapi kau berpura-pura kuat, ingat lah kenzura kau hanya anak lemah, yg tak bisa hidup sendiri tanpa ke dua orang tua mu"kenzura sedikit tersenyum.
"Benar kah?,kau juga sama dengan ku jefran,kau pikir aku tak tau bagaimana paman sering memukuli mu, karena nilai mu jelek,dan satu lagi aku melepas nya bukan karena sakit,tapi aku malas berlama-lama melihat wajah mu itu".
Kenzura pun pergi meninggalkan jefran sendirian, berdiri diam bak seperti seorang patung, kenzura hanya tersenyum kecil, saat melihat ke arah jefran.
"Aku bisa lebih kejam dari mu jefran"ucap kenzura,"sial, bagaimana dia bisa mengetahui nya"jefran hanya bisa menatap kepergian kenzura.