Ia melihat Ara, alexsa yg sedang menonton kartun, sedangkan kenzura yg baru saja keluar kamar,"HALO GUYS,NALA YG CAN-"ucapan Nala terpotong karena Ara langsung melemparkan bantal mini yg ada di sebelah nya.

"Berisik Nala,ini udah malem"Nala melempar kembali bantal itu, tapi naas bukan Ara yg kena tapi alexsa yg duduk di sebelah ara.

Alexsa yg tak terima pun melempar kan kembali bantal itu ke arah Nala,dan begitu lah sebaliknya,kadang yg kena Ara, terkadang alexsa,dan Nala.

Sedangkan kenzura yg melihat itu cuma bisa geleng-geleng kepala, akhirnya aksi lempar bantal itu selesai dan kenzura pun bisa bergabung bersama mereka di sofa.

"Eh,ini bukan nya baju yg Lo beli semalem ya?"tanya Nala, langsung mendapatkan anggukan dari kenzura.

"Iya, karena tadi tu bocah pake dress,maka nya di ganti"nala pun mengangguk,"dari mana Lo sampai pake dress segala?"tanya Nala kembali.

"Acara keluarga besar,maka nya gua ajak kalian kesini pake alasan pendaftaran karena gua ga nyaman di sana"mereka mengangguk.

Saat mereka fokus menonton Televisi,  Ara yg tiba-tiba saja mengarahkan pandangan nya pada pergelangan tangan kenzura yg memar.

"Zura, tangan Lo kenapa?"ia langsung memegang tangan kenzura,yg membuat alexsa dan Nala pun langsung menatap kenzura.

"Anjir, siapa yg berani bikin tangan Lo memar kaya gini biar gua hajar orang nya"ucap Nala.

"Ga,usah Nala, lagian gua baik baik aja"kenzura mengucapkan itu sambil tersenyum kecil kearah sahabat nya.

"Jawab dulu siapa yg buat Lo kaya gini?"tanya Ara,"gua tebak, pasti jefran kan"kenzura mengangguki ucapan alexsa.

"Aesa lo Cenayang ya?"tanya kenzura dengan wajah yg pura pura shock,tapi malah mendapatkan pukulan kecil dari Ara,yg membuat alexsa tertawa.

"Ni bocah masih sempat sempat nya becanda,noh liat tangan Lo lebam"omel Ara,tapi reaksi kenzura seperti anak kecil yg di suruh ibu nya mandi.

"Ga, sakit?"tanya Nala,di jawab gelengan dari kenzura,mendengar jawaban itu,mereka berempat kembali fokus ke tv

Ara melihat kearah jam dinding, yang menunjukkan jam sepuluh malam, "udah malem tidur yuk, ngantuk gua,lit noh si aesa"Nala dan kenzura menatap alexsa yg sudah tertidur.

"Nala bangunin aesa"ujar kenzura,lalu memasuki kamar nya,Nala yg memiliki otak jail pun, pergi ke dapur yg membuat Ara bingung.

Nala kembali membawa segelas air,"air putih?"tanya Ara,tapi di jawab gelengan oleh Nala,"ini,air garam"Ara ingin tertawa tapi mulutnya sudah di tutup Nala.

"Jangan berisik ege"Ara cuma mengangguk,Nala menghampiri alexsa,lalau menaruh sedikit air garam itu ke mulut alexsa.

Alexsa merasa terganggu,tapi Nala masih saja menaruh air garam ke mulut alexsa,"Ara,ambil kan sendok"Ara pun segera pergi dari ruang tamu menuju dapur.

Ara kembali dengan sendok kecil,dan memberikan nya kepada Nala, lalu kembali melihat apa yg di lakukan Nala selanjutnya.

Ia mengisi sendok dengan air garam menaruh tisu untuk berjaga jaga jika air nya tumpah,Nala memasuki sendok yg berisi air garam itu ke mulut alexsa.

Seketika mata yg awalnya terpejam sekarang terbuka,"ANJING LO BERDUA ASU"Nala, Ara pun berlari memasuki kamar masing-masing.

Kenzura yg berada di kamar pun di buat geleng-geleng kepala,karena tingkah tiga mahluk yg berada di ruang tamu.

"DIAM SHIBAL!!,GUA MAU TIDUR ANJING!!"pekik kenzura dari kamar membuat Nala dan ara tertawa,"maaf,nyai ndoro!!"ucap alexsa dari kamar nya.

Setelah itu suasana menjadi hening,hanya ada malam yg tenang,tanpa keributan.
.
.
.
.
.
.
Malam sudah berganti menjadi pagi yg indah dengan suara kicauan burung,tapi itu tak bertahan lama karena Nala yg berlari kesana-kemari.

Bound By Brokenness Where stories live. Discover now