Sedangkan kenzura sudah pergi untuk menghampiri ke dua orang tua nya,"ma..pa"ucap nya,ibu dan ayah pun menoleh ke arah kenzura.
"Aku harus pergi, karena aku belum menyediakan berkas untuk pendaftaran universitas"sang ibu menatap kenzura.
"Apa tak bisa di sediakan besok"kenzura menggeleng,"pendaftaran nya,pagi"ayah nya mengangguk.
"Pa satu lagi jangan beritahu,jika aku mendaftar ke universitas Avalon"ayah dan ibu nya merasa bingung,"kenapa?"tanya sang ibu.
"Aku hanya tak mau, jika mereka menyuruh ku mendaftar ke universitas lain,dan membuat semangat ku hilang".
sejak dulu keluarga besar kenzura tak pernah menyetujui pilihan nya,dan selalu menyuruh nya terus bersama dengan jefran.
"Kau benar, baik lah papa tak akan memberitahu mereka, begitu juga ibu mu, benar"sang ibu hanya mengangguk,ia pasrah karena tak ada pilihan lain.
Kenzura pun pergi dengan senyum yang terus terpampang di wajah nya, akhirnya ia bebas,ia tak perlu berpura-pura tertawa dan bahagia.
Taxi yg ia pesan sudah datang,jadi ia tak perlu berlama-lama di sini,di satu sisi Nala juga sedang berkumpul dengan keluarga besar ayah nya.
Mereka terus saja membahas tentang keburukan sang ibu,yg meninggalkan anak anak nya,tanpa kabar sama sekali.
tapi satu hal yg mereka tak tau jika ibu nala masih sering menghubungi nya,Nala bosan, sungguh sangat bosan.
"Anjing,bosen banget gua"saat ia muak mendengarkan hinaan tentang sang ibu, tiba-tiba ponsel milik nya bergetar,ia melihat dan terpampang satu notif chat.
Ternyata dari kenzura,ia ingin mengajak Nala untuk tinggal di rumah baru mereka, karena mengingat besok pagi adalah pendaftaran universitas.
Dan menyiapkan berkas atau persyaratan untuk pendaftaran,Nala merasa sangat senang ia akhirnya bisa lolos dari perkumpulan keluarga yg membosankan ini.
Nala pun bergegas pergi ke dalam kamar nya untuk mengambil jaket,ia tak perlu membawa baju karena saat ujian terakhir kelulusan, mereka berempat menaruh dan membeli beberapa baju untuk berjaga jaga.
Nala pun mengambil kunci motor nya,tapi saat ingin pergi ternyata sang ayah sudah berada di hadapan nya,"mau kemana kau Nala?"tanya sang ayah.
"Pergi, kerumah teman ku, untuk menyiapkan berkas untuk pendaftaran universitas"ia sudah menceritakan pada sang ayah sebelum nya.
Tentang rencana nya yg akan pergi dari rumah jika ia masuk universitas Avalon,tapi ia sedikit berbohong dan mengatakan bahwa ia ngekos bukan membeli rumah.
Tapi rencana nya di bantah sang ayah secara mentah mentah,tapi apakah ia peduli, jawaban nya tidak,ia sama sekali tak peduli.
"Tak,kau tak boleh pergi, siapa yg akan memasak dan mengurus adik mu jika kau pergi"ucap sang ayah,tapi reaksi Nala hanya acuh.
"Ayah bisa delivery makan untuk kalian makan,kanaya juga sudah besar ia bisa mengurus Aiden, ingat lah aku ingin mengejar pendidikan,bukan menjadi jalang yg ingin merebut suami orang ".
Ujar Nala dengan suara sedikit meninggi,"jika aku ingin menjadi jalang baru ayah boleh larang aku,tapi, kau ayah macam apa yg melarang anak nya yg ingin mengejar pendidikan nya"sang ayah hanya terdiam.
Nala yg tak ingin berlama lama dirumah itu pun segera mengambil motor nya yg berada di garasi,ia menancapkan gas,melaju dengan kecepatan tinggi,ia tak peduli apa yg ingin keluarga ayah nya bicarakan tentang diri nya.
Akhirnya ia sampai di rumah tersebut,ternyata ia lah yg terakhir sampai,"gara gara,laki laki tua bangka itu aku jadi yg terakhir"Nala pun memasuki rumah.
STAI LEGGENDO
Bound By Brokenness
Narrativa generaleempat gadis ini dipertemukan oleh takdir dan menemukan kekuatan dan dukungan dalam persahabatan yang kuat, dan akhirnya menjadi keluarga yang sebenarnya. Mereka saling menjaga, menghargai, dan mendukung satu sama lain, tanpa memandang latar belakang...
~𝒕𝒆𝒏~
Comincia dall'inizio
