Serial Nightmare

138 14 0
                                    

JUNE POV

Setelah melakukan hal gila itu tiga pyscho itu duduk di sofa berhadapan denganku. Mereka hanya terpejam dan terdiam untuk beberapa saat seperti pikiran mereka melayang ke tempat lain. Yaampun mereka ini kenapa?

"Woi..." Kataku berusaha membuat mereka kembali ke dunia. Dan berhasil Tania juga auntie Mia sudah membuka mata lalu saling memandang mengarah kepada Rain yang masih terpejam. Oh my goodness! Sampai kapan aku harus di sini.

"Rain wake up please!"

"Gak perlu surat ini." Katanya sambil merobek surat perjanjian kami. Membuat kami semua melongo melihatnya. Are you stupid Rain?

"Anggap ini memang sebuah hubungan sebenarnya, berlakulah seperti kau sudah memiliki seorang calon istri kalau kau melanggar norma-norma sebagai seorang calon suami sampai batas waktu yang telah ditentukan oleh kami terkhusus oleh diriku. Rekaman itu sudah siap terkirim. Itu saja aku rasa cukup hari ini. Kau bisa pulang sekarang tetapi jika kau saat aku butuhkan tidak ada kau tahu apa akan terjadi. Aku tidak mengancammu tetapi ini sebuah janji dari seorang Rain. Sekarang silahkan pintu keluar ada di sebelah sana..." Kata Rain dengan tatapannya yang terlihat seperti Rain yang berbeda. Benar-benar berbeda hingga membuat seluruh bulu kuduku merinding. Apa dia ke masukan roh? Sebaiknya aku segera pergi dari apartemen ini.

*****

Klek.

Suara pintu tertutup disusul dengan suara pintu terkunci dari dalam. Orang yang mengunci itu masih berdiri di balik pintu. Perlahan ia menghampiri kedua orang yang masih terpaku di sofa empuk apartemen mereka.

"Oh girls thank you so much i love you girls" Ujarnya sambil memeluk kedua sahabatnya.

"Rain. It's you?" Mia memastikan itu benar sahabatnya.

"Hah?" Rain mendongak sambil mengendurkan pelukannya.

"Aku merasakan aura kegelapan nyokap lu sumpah lebih parah malah..." Kata Tania serius sambil dibarengi nganggukan Mia. Membuat Rain tidak bisa lagi menahan tawanya.

"RAIN!!!" Teriak kedua sahabatnya.

"Hehehe girls sorry okay!"

"Mia serangan tickle jutsu!" Perintah Tania.

*****

JUNE POV
Seberapapun aku berusaha memejamkan mata aku tetap tidak bisa tertidur. Ini semua karna terbujuk rayuan syetan waktu itu. Benar-benar meruntuki perbuatanku, aku melakukan one night stand untuk pertama kalinya malah membuatku masuk kedalam sebuah jebakan. Jangan-jangan waktu itu memang sudah diatur agar aku masuk perangkap tiga cewek psycho itu. Dan malangnya salah satu dari wanita psycho itu adalah auntie Mia, my auntie. Oh shit! Kalau mom tahu pasti beliau akan sangat kecewa denganku.
Drrrrt drrrt drrrt
Siapa yang tengah malam menganggu orang sih. Aku menggulingkan badanku kearah naskah perlahan dengan gerakan tangan malas meraih handphoneku tapi aku ambil juga. Mataku yang sedari tadi aku perjuangkan terpejam akhirnya terpaksa terbuka lagi.
"Auntie please don't disturb me!"
"Dek tante tu cuma mau bilang kalau tante auntie bibi kamu ni udah kirim semua data calon istrimu di email kamu. Check segera ya. Oyasumi"
"Oyasumi."
Tut tut tut tut tut
"Anggap ini memang sebuah hubungan sebenarnya, berlakulah seperti kau sudah memiliki seorang calon istri kalau kau melanggar norma-norma sebagai seorang calon suami sampai batas waktu yang telah ditentukan oleh kami terkhusus oleh diriku. Rekaman itu sudah siap terkirim..."
"Terkirim..."
"Terkirim..."
"Aaaaa..." Teriakku saat terbangun dari mimpi. Astaga. Bahkan dalam tidur ketiga bayangan wanita psycho itu juga muncul. Ini benar-benar membuatku gila. Aku palingkan pandanganku ke jam weker ternyata masih jam tiga pagi dan aku tidak bisa terpejam lagi. Argggh.
...
RAIN POV
Entah ini apa. Aku tidak tahu harus bagaimana menanggapi rencana yang sudah disiapkan Mia dan Tania. Aku dengan June. Sebenarnya apa yang kami lakukan sekarang? Aku berkata apa tadi sebelum merobek surat perjanjian? Aku malah sudah lupa. Seharusnya tadi aku merekamnya. Kalau tanya ke Mia, Tania, apalagi tanya June bisa hilang harga diriku. Huuft...
Sudahlah...

*****

Hard CommitmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang