The Guardian Angel (수호 천사)

Tuan Pembuat Onar

“SEO Hyun-ah… Tolong dengarkan penjelasanku! Aku benar-benar~~” ucap Dong Hae oppa di dalam telepon dan aku segera menutup teleponnya sebelum dia menyelesaikan perkataannya.

Dong Hae oppa menelepon kembali. Kali ini aku tidak mengangkatnya dan me-reject panggilannya.

“Ketua Seo… Ada orang yang mencari anda di bawah,” ucap asistenku.

“Siapa? Apakah Dong Hae oppa?”

“Sepertinya begitu.”

Aku sudah tahu, dia pasti akan datang ke sini untuk menemuiku. Aku benar-benar sudah tidak ingin bertemu dengannya lagi.

“Bilang saja padanya bahwa aku sedang tidak ada di kantor.”

“Tapi ketua… Orang itu memaksa masuk dan membuat keributan di meja resepsionis, bahkan pihak keamanan pun tidak mampu menanganinya. Sepertinya ada harus menemuinya ketua.”

“Baiklah aku mengerti, aku akan segera menemuinya. Kau boleh melanjutkan pekerjaanmu.”

Orang itu benar-benar mengesalkan. Apa yang sebenarnya dia inginkan. Baiklah, kalau begitu aku akan turun ke bawah dan menemuinya secara langsung dan mengatakan padanya dengan sangat jelas untuk jangan menemuiku lagi selamanya.

“Apa yang ingin kau katakan?” tanyaku dengan nada tegas pada Dong Hae oppa saat bertemu dengannya di meja resepsionis.  Kau tahu kan aku sudah tidak ingin lagi bertemu denganmu lagi. Jadi kumohon padamu untuk segera pergi dari sini dan berhenti membuat keributan.”

“Seo Hyun-ah, tolong dengarkan penjelasanku. Bisakah kita berbicara di tempat lain saja. Hanya sebentar, tidak akan lama. Kumohon Seo Hyun-ah.”

“Aku sudah tidak ingin lagi bertemu apalagi berbicara denganmu. Aku sudah tidak mood melanjutkan ini semua. Jadi silahkan pergi dari sini!” ucapku dengan suara lantang.

“Aku benar-benar menyesal Seo Hyun-ah. Aku dan Yu Ri, kami hanya~~”

Aku pun memotong pembicaraannya, “Aku sudah tidak ingin mendengar alasan apapun lagi darimu. Sebaiknya kita tidak usah saling bertemu lagi. Hubungan kita cukup berakhir sampai di sini saja,” lanjutku sambil kemudian membalikkan badanku untuk kembali lagi ke kantorku.

Tapi tiba-tiba saja Dong Hae oppa menarik tanganku dengan kencang sehingga membuatku kehilangan keseimbangan dan terpeleset jatuh ke lantai yang sangat licin ini. Dia sudah benar-benar keterlaluan. Dia membuatku jatuh di hadapan semua orang yang memperhatikan kami dan hal itu membuatku benar-benar malu dan kehilangan muka di hadapan teman-teman kantorku.

“Apa yang telah kau lakukan?! Mengapa kau menarik tanganku seperti itu?!” ucapku dengan nada keras yang terdengar seperti sedikit berteriak sambil mencoba untuk berdiri.

“Chongmal Mianhaeyo (I’m so sorry), Seo Hyun-ah! Aku benar-benar tak sengaja melakukannya. Aku ingin kau mendengarkan aku dulu. Kumohon!”

Lalu sebuah suara pria terdengar berbicara di belakangku, “Seo Joo Hyun-ssi. Tolong jangan membawa permasalahan pribadimu ke dalam kantor. Disini adalah tempat untuk bekerja bukan tempat untuk menyelesaikan permasalahan pribadi.”

Aku seperti mengenal suara pria itu. Aku pun menoleh ke arah pria itu berada. Aku benar-benar terkejut, ternyata orang yang berbicara itu adalah Cho Kyu Hyun sajang-nim (Presdir).

“Apa hakmu berbicara seperti itu pada kekasihku! Jangan ikut campur! Urusi saja urusanmu sendiri, Tuan yang suka ikut campur!” ucap Dong Hae oppa dengan suara lantang.

“K.Kau bilang aku adalah tuan yang suka ikut campur? Lalu kau sendiri apa? Tuan pembuat ONAR!” ucap presdir Cho membalas ucapan Dong Hae oppa.

“Mo~? S.Sepertinya kau minta di hajar olehku, ya?!”

Setelah mengatakan itu Dong Hae oppa pun maju ke depan presdir Cho dan memukulnya tepat di pipi kanannya. Tidak terima dengan hal itu, presdir Cho pun membalasnya dengan memukul Dong Hae oppa dua kali. Disana mulai terjadi baku hantam dan mereka saling balas memukul. Semua orang berdatangan dan melihat perkelahian itu. Pihak keamanan mencoba melerai mereka, namun mereka tidak berhasil melakukannya. Dong Hae oppa dan presdir Cho masih terus saling adu pukul.

Aku pun mencoba memisahkan mereka berdua. Lalu saat aku hendak mencoba melerai perkelahian itu, tanpa sengaja aku malah mendapat pukulan yang dilayangkan oleh Dong Hae oppa. Aku kehilangan kesadaran, tubuhku terhempas ke atas lantai saking kerasnya pukulan yang kuterima. Mereka pun menghentikan perkelahian itu ketika melihatku jatuh pingsan di atas lantai.