"Astaga." Jisoo melirik jam tangannya yang tidak ada. "Aku harus pergi, aku sudah sangat terlambat." Kata Jisoo kembali mendorong gerobak suratnya menjauh dari Joohyun.
"Aku akan bicara hal ini dengan Jennie." Joohyun mengeraskan rahangnya.
"Okay." Jisoo bersenandung sambil bertepuk tangan sebelum melanjutkan langkahnya. "Bitch," Gumamnya.
***
Butuh satu jam penuh bagi Jisoo untuk menemukan Jennie—singkat saja, tapi Jisoo memikirkannya seharian.
Bagaimana dia melewati kantor Jennie tanpa surat yang harus diantar?
Saat Jisoo melewati jendela kacanya, Jennie mendongak tanpa alasan apa pun dari balik kacamatanya sebelum kembali fokus pada pekerjaannya. Namun, dalam hitungan detik, dia mendongak lagi setelah menyadari apa yang barusan dilihatnya.
Seringai Jennie cukup lebar hingga cukup bagi seluruh gedung itu bisa melihatnya saat ia mengamati wanita berambut gelap itu dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Percayalah, sebaliknya Jennie bahkan terlihat seperti model yang siap untuk pemotretan.
Jennie
Sepertinya kau tidur nyenyak? 😝
Jisoo
Ya, kau bahkan tidak menyangka! 😉
Senyum yang tersungging di bibir Jisoo langsung muncul, dia cuma berharap bisa melihat Jennie dari jauh untuk melihat reaksinya
Jennie
Oh. Sepertinya kau malah kelihatan lebih hot setelah malam yang panjang 🤤
Jisoo
Okay, aku bahkan tidak bisa melihatmu, tapi aku bisa melihat seringaimu
Jennie
Well aku bisa melihatmu dan aku bisa katakan...
"Selamat pagi, Nona Kim," Sapa Jennie tiba-tiba saat berjalan melewati wanita berambut gelap dengan seringai yang Jisoo tahu ia kenakan di wajahnya.
"Nona Jennie," Jisoo mengakui sementara pipinya berubah sedikit merah muda tanpa alasan.
Jennie memang terlihat begitu cantik, dan bahkan sangat wangi, sementara Jisoo seolah dari sampah. Hanya itu yang keduanya ucapkan, tetapi Jisoo memperhatikan Jennie sampai wanita itu menghilang di lift di ujung lorong.
Butuh waktu lebih lama dari yang seharusnya bagi Jisoo untuk kembali sadar, dengan sedikit bantuan getaran dari ponselnya.
Jennie
Pantat yang seksi 😏
Jisoo
Kaki yang seksi 😏
***
"Apa yang kau lakukan di sini hari ini?" Karina mengerutkan keningnya dan duduk di hadapan Jisoo yang menikmati secangkir kopinya. "Biasanya kau di kantor Jennie sedang belajar atau semacamnya."
"Aku lupa bukuku," Aku Jisoo.
Saat ia bergegas tadi pagi, hal itu bahkan tidak terlintas di benaknya sampai semua orang keluar untuk pergi minum kopi dan makan siang.
"Aku bahkan merasa tidak berhak istirahat karena aku baru dua jam di sini, tapi aku terlalu haus dan bosku tidak ada di sini." Jisoo mengangkat bahu mengangkat cangkir kopinya ke bibir.
"Apa kau tidak khawatir dengan Joohyun?" Karina mengerutkan kening lagi.
"Aniya, dia di sana, menatapku tajam selama sepuluh menit terakhir." Jisoo menunjuk sementara Karina melirik bosnya diam-diam.
"Aku sedikit terkejut karena dia belum ke sini. Dia terus-terusan mengintipku bekerja."
"Dia pasti datang, mungkin dia lagi berpikir mau bicara apa." Jisoo menyeringai, memutar bola matanya sambil kembali fokus ke arah Karina. "Kalau aku lagi marah, sepertinya dia tidak akan kencingin aku."
YOU ARE READING
The Interview
Fanfiction"Apa yang kau ketahui tentang perusahaan ini?" Tanya Joohyun sambil mengamati wanita berambut hitam itu dengan hati-hati seolah dia adalah semacam dinas rahasia. "Yah," Kata Jisoo dengan mata menatap wanita di depannya. "Sangat besar." *SLOW UPDATE*
TI Part 17
Start from the beginning
