Chapter 7

622 40 2
                                    

"Hhhhhhh...", aku menghela nafas panjang. Kuletakkan pena yang sedari tadi menari-nari di genggaman tanganku, enggan melanjutkan tugas sekolah yang seharusnya kuselesaikan.

Ingatanku kembali berputar ke kejadian beberapa hari yang lalu.

"Bagaimana kedaan Hikaru-sama? Apa yang terjadi sebenarnya kak? Kak Kei dan Kou-sama baik-baik saja kan?", aku langsung menjejali kak Kei dengan tiga pertanyaan.

"Sekarang Hikaru sedang ada di ruang ICU, kita do'akan saja semoga ia baik-baik saja yaa. Hikaru jatuh dari tangga di kantornya. Kakak dan Kou baik-baik saja. Jangan khawatir.", kak Kei menjawab semua pertanyaanku dengan lengkap.

"Kenapa Hika-chan bisa sampai jatuh dari tangga?", kini Yuuri yang mengajukan pertanyaan. Aku juga penasaran dengan penyebab kecelakaan Hikaru-sama.

"Entahlah, tidak ada yang melihat saat Hikaru terjatuh, seorang pegawai menemukannya sudah terkapar di dekat tangga dan ia langsung menghubungi kami.", Kou-sama menjelaskan dengan singkat. Wajahnya terlihat sangat khawatir.

"Apa mungkin kejadian ini ada hubungannya dengan perampokan yang dialami Kou-sama beberapa minggu yang lalu?", Ryosuke menatap tajam ke arah kak Kei dan Kou-sama. Membuat kedua pemuda yang ditatap saling pandang, tak tahu harus menjawab apa.

"Kita belum bisa menyimpulkan apapun sekarang.", kak Kei benar, kita hanya bisa menunggu sampai Hikaru-sama sadar dan memberitahu apa yang terjadi padanya.

"Sensei...", Yuto berlari ke arah seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang ICU. Aku bahkan tidak tahu sejak kapan dia ada bersama kami disini.

"Bagaimana keadaan Hikaru-sama?", Yuto melanjutkan kalimatnya.

"Dia baik-baik saja, hanya ada sedikit keretakan di tulang kakinya."

"Boleh kami melihatnya?"

"Boleh, setelah pasien dipindahkan ke ruang rawat, tapi sebaiknya jangan terlalu ramai agar tidak mengganggu pasien."

"Baiklah, terima kasih Sensei.", kami kompak membungkukkan badan, memberi apresiasi atas kerja keras dokter yang merawat Hikaru-sama.

Tak lama setelah dipindahkan ke ruang rawat, Hikaru-sama sadar. Yuto dan Yuuri langsung masuk dan menjenguknya karena setelah ini Yuuri masih harus ke kampusnya sedangkan Yuto masih ada jadwal pemotretan, dia seorang model, ingat?

Aku, Rei dan Ryosuke yang selanjutnya masuk menjenguk Hikaru-sama. Ada perban yang melilit di kepalanya, kakinya pun di gips dan diikat ke atas untuk mengurangi pergerakan.

"Daijoubu desu ka?", aku berbasa basi sejenak ketika Hikaru-sama menyadari kehadiran kami di ruangannya.

"Daijoubu, daijoubu.", ia tersenyum lebar, sama sekali tak menunjukkan rasa sakit yang ia alami.

Kami bertanya tentang penyebab jatuhnya Hikaru-sama, tapi ia hanya menjawab bahwa itu kecelakaan, ia terpeleset ketika hendak naik tangga ke lantai dua, dan terjatuh. Itu saja.

Karena tak ingin mengganggu istirahat Hikaru-sama lebih lama, kami memutuskan untuk pulang dan mempersilahkan kak Kei dan Kou-sama untuk masuk ke ruangan Hikaru-sama.

Baru saja sampai di lobi rumah sakit, aku menyadari ponselku tidak ada di kantong jaket yang kupakai, maupun di tas yang kubawa.

"Aaah, gomen, sepertinya aku meninggalkan ponselku di ruang Hikaru-sama. Tunggu sebentar ya, akan kuambil.", aku meniggalkan Rei dan Ryosuke tanpa menunggu mereka memberi komentar atas pernyataan yang kulontarkan.

Aisyah dan 7 PangeranWhere stories live. Discover now