"Oh maaf." Karina mengatakan saat dia mendekat dan melihat Jennie. "Aku tidak bermaksud menyela."
"Tidak sama sekali," Kata Jennie lembut. "Aku akan membiarkanmu melanjutkan pekerjaanmu, semoga hari mu menyenangkan Nona Kim."
"Jisoo." Jisoo mengoreksi untuk keseribu kalinya.
Tetapi Jennie hanya mengangguk sambil tersenyum sebelum menghilang kembali ke ruangannya.
Jisoo fokus pada Karina saat wanita itu berbicara selama beberapa menit, tapi matanya kembali tertuju pada bosnya yang sepertinya juga memperhatikannya sambil tersenyum.
"Apakah kau mendengarkanku?" Tanya Karina pada Jisoo.
"Ya." Jisoo berkata dengan menghembuskan nafas keras. "Aku akan mengerjakannya." Dia merengek.
Dengan enggan, dia mendorong gerobak surat itu semakin jauh ke lorong dan menjauhi ruangan Jennie.
***
Lisa
Kau belum dipecat?
Jisoo
Aku tidak seburuk itu.
Lisa
Joohyun masih belum menyukaimu?
Jisoo
Hahaha!
Apa neraka sudah menjadi dingin?
Lisa
Seburuk itu ya?
Jisoo
Aku cukup menikmatinya.
Dia bahkan menggeram.
Seperti anjing
Lisa
No way!
Apa yang kau lakukan?
Jisoo
Jelas menggeram kembali
Lisa
Aku tidak tahu di mana kami menemukanmu.
Jisoo
Keluar dari pussy ibuku.
Lisa
Kau benar-benar idiot
"Buang-buang waktu lagi, Jisoo."
Jisoo tidak perlu mendongak untuk melihat siapa yang bicara, tapi senyuman di bibirnya semakin lebar saat dia menatap wanita di depannya.
"Sebenarnya aku sedang istirahat." Jisoo mendorong ponselnya menjauh dan mengambil kembali buku dan penanya.
Pikirnya hanya itu yang akan dia dengar dari Joohyun karena itulah yang tampaknya disukai oleh Joohyun, sedikit komentar di sana-sini tetapi tidak cukup untuk memulai percakapan yang baik karena wanita itu tidak ingin terlihat terlalu tertarik dengan Jisoo, tentu saja.
"Aku harap kau menulis pengunduran diri." Joohyun berkata lagi.
"Surat cinta untukmu sebenarnya," Ucap Jisoo cepat.
Dia melirik dari balik bahunya sambil tersenyum lebar, mengedipkan bulu matanya untuk memberi efek.
"Hubungan kita berdua sepertinya mengalami banyak ketegangan, kupikir aku bisa melepaskannya dengan surat cinta."
"Tolong katakan itu benar." Joohyun berkata dengan menyeringai. "Dan aku bisa memecatmu karena tindakan pelecehan seksual."
"Tapi nanti kau akan merindukanku." Jisoo hanya berhenti mengedipkan bulu matanya saat Jennie masuk dan berhenti saat bosnya itu melihat ke antara mereka berdua.
"Maaf, apakah aku mengganggu sesuatu?" Ucap Jennie sambil mengerutkan keningnya namun sulit untuk tidak melewatkan senyuman yang tersungging di sudut bibirnya.
"Oh tidak." Jisoo tersenyum mengedipkan matanya ke arah Joohyun sebelum kembali pada Jennie. "Joohyun hanya mengatakan betapa bagusnya pekerjaan yang aku lakukan. Benar kan?"
YOU ARE READING
The Interview
Fanfiction"Apa yang kau ketahui tentang perusahaan ini?" Tanya Joohyun sambil mengamati wanita berambut hitam itu dengan hati-hati seolah dia adalah semacam dinas rahasia. "Yah," Kata Jisoo dengan mata menatap wanita di depannya. "Sangat besar." *SLOW UPDATE*
TI Part 3
Start from the beginning
