1

67.4K 1.8K 15
                                    

Aku mematut bayanganku di cermin. Aku meraba kalung berlian yang tak terlihat seperti berlian itu. 'Hhh' aku mendesah dan pikiranku terbang ke waktu itu.

'Ini adalah gaji pertamaku Dis, aku harap kamu suka dengan hadiah kecil ini.'

Aku tersenyum pahit. Pahit sekali. Dan tak terasa aku meloloskan satu air mata dan berhasil membasahi pipi tembamku. Aku menyekanya secepat kilat. 'Gue nggak mau inget-inget semuanya lagi.'

Aku sudah berada di dalam mini cooperku. Aku menelepon kakakku, Celine.
'Kak, gue udah otw nih. Lu tunggu di lobby ya.'

Malam ini aku harus menghadiri pertunangan anak pemilik perusahaan yang aku pimpin. This is a bad idea. Radit -anak pemilik perusahaan- pernah menyatakan cintanya ke aku dan dengan bergidik ngeri aku langsung menolaknya. Jangan berpikiran bahwa Radit itu jelek, no he's very handsome. Tapi kayanya dia itu agak kelainan aja dalam hal '21+'

'Dis!' Kak Celine memanggil sesampainya aku di lobby hotel yang super mewah ini. Aku berjalan menghampirinya.
'Ih cie masih gamon juga nih?' Dia mengerling pada kalungku.
'Apaan sih kak, sayang kan kalo barang bagus gini nganggur di rumah?'jawabku sekenanya.
'Btw lo masih kontak-kontakkan sama Kavaleri? Terakhir itu sih dia nelfon gue, katanya kangen sama kita sama Ibu Bapak juga. Dia bilang mau main, kalo boleh sama lo'
Aku tertegun. Memandang Kak Celine tak percaya. Kak Celine yang sadar aku berhenti, langsung menghadap ke belakang dengan muka bertanya-tanya.
'Come on, jangan nanya aku kenapa.' Aku berjalan melewati Kak Celine.

Pesta pertunangan ini berjalan sangat meriah. Aku duduk menyaksikan Radit dan Sherri bernyanyi bersama. Mereka terlihat sangat cocok, dan aku mulai teringat padanya...

TBC

My Captain PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang