19. Eiffel and Us 🔞

Start from the beginning
                                        

"Tadi malam aku melihat Hyunjin dengan seorang pria, tapi dia sangat sombong dan mengacuhkanku" Cerita seorang wanita yang semalam merasa bertemu dengan Hyunjin.

"Benarkah? Tapi dia sangat sopan, tadi saat dia datang dia menyapa semua orang" wanita satunya merasa keheranan karena Hyunjin terkenal ramah.

"Ya, dia juga menyapaku hari ini tapi semalam dia sangat dingin padaku"

"Kau bilang dia bersama seorang pria? Mungkin itu pacarnya dan dia tak ingin pacarnya cemburu"

"Mm mungkin saja"

Acara pemotretan itupun selesai, Hyunjin menghapus make upnya, sementara beberapa staff terlihat beristirahat sambil menonton video di ponsel mereka.

"Wah permainan anak ini bagus sekali, pasti sangat cocok jika berduet dengan Felix" Ucap salah seorang staff yang menonton video seseorang bermain piano.

"Aku setuju, apa dia seorang mahasiswa jurusan musik? Dia terlihat masih sangat muda" Ucap Staff lainnya.

Hyunjin masih fokus dengan kegiatannya menghapus make up, dia yang selalu terlihat murung hampir tidak tertarik dengan keadaan sekitar.

"Loh.. Sepertinya aku pernah melihat pemuda ini ... Tapi dimana ya?" Ucap si staff itu.

Tak lama setelahnya Staff itu mengambil tasnya yang ada disebelah meja rias tempat Hyunjin membersihkan wajahnya, disaat bersamaan ponsel Hyunjin menampilkan notifikasi dan terlihat wallpaper ponselnya yang merupakan foto mesranya bersama Jisung.

"Ah.. Kau mengenal anak ini?" tanya si staff.

"Hmm?" Hyunjin kebingungan.

"Dia yang pandai bermain piano itu kan?" ucap si staff.

"B bagaimana kau tau dia pandai bermain piano?" Hyunjin keheranan, staff itupun menunjukkan Video dari temannya, itu adalah Video permainan piano Jisung tempo hari di taman kota, tentu saja permainan sebagus Jisung pasti ada yang merekamnya dan kebetulan rekaman itu kini sampai pada Hyunjin.

Hyunjin sangat terkejut melihatnya dia segera mengambil ponsel staff itu dan melihat video itu dengan seksama, ternyata benar itu adalah Jisung dan Jisung tidak memakai mantel yang ia berikan melainkan jaket hitam dan beanie merah.

Setelahnya Hyunjin segera menghubungi Mark dan juga Youngjae, dia terlihat begitu senang akhirnya jalannya menemukan Jisung terbuka kembali setelah sempat dibuat putus asa.

Hyunjin dengan semangat kembali ke tempat dimana Jisung bermain piano tempo hari, ia berharap Jisung akan datang di hari itu, menit demi menit, Jam demi jam ia terus menunggu disana namun Jisung tak juga menunjukkan batang hidungnya.

"Jisung... Kenapa kau bisa ada di prancis?" Tanyanya yang mulai merasa heran, jika Jisung memang diculik, bukankah seharusnya Rhino membawanya ke tempat yang jauh dari Hyunjin? Sementara Hyunjin sendiri tinggal di prancis.


Akhirnya malampun tiba, Hyunjin tidak bertemu Jisung dan ia juga tidak mendapat kabar apapun dari Youngjae maupun Mark, kini ia masuk ke apartemennya dengan wajah lesu, seluruh keceriaan dan harapan diwajahnya telah memudar, berganti dengan ekspresi marah dan kecewa yang tidak bisa ia bendung.

Ia kembali menonton Video Jisung yang bermain piano dengan wajah yang bahagia, sama sekali tidak terlihat seperti seseorang yang sedang diculik ataupun seseorang yang sedang dalam bahaya dan membutuhkan pertolongan, sebaliknya Jisung justru terlihat seperti seseorang yang tengah menjalani kehidupan terbaiknya, dengan senyuman bahagia dan permainan piano yang begitu ceria.

"Jisung... Apa sebenarnya kau tidak sedang diculik? Apa kau sengaja pergi untuk bersama selingkuhanmu itu??" Ucap Hyunjin curiga.

"Hahaha lalu untuk apa aku mencarimu jika kau justru bersenang-senang dengan selingkuhanmu itu?"

Tyarrr

Hyunjin melempar ponselnya sehingga memecahkan kaca di meja rias, dia yang marah juga melempar barang apapun di sekitarnya untuk meredakan amarahnya.

"Aaaarrkkh"

Hyunjinpun menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang, menatap langit-langit apartemennya dengan tatapan yang kosong.

"Jisung... Apa aku sendiri yang mencintaimu?... Jika kau memilih dia setidaknya beritahu aku, aku tidak perlu repot untuk mencarimu" Hyunjin kemudian menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya lalu iapun menangis...


TBC


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Trouble I'm In Where stories live. Discover now