"Kalau gue cariin dia cewe, marah nggak si sho?" Tanya gisell meminta pendapat sahabatnya. Karena seperti yang kita tau, shota ini deket banget sama si kembar.

"Mungkin? Soalnya dia pernah cerita ke esok sambil nangis-nangis katanya udah nggak percaya sama cewe lagi buat jalin hubungan. Kalau menurut gue jel, shaka itu trauma. Jadi lebih baik nggak dipaksa, tapi lo bisa tuntun shaka dan yakinin dia kalau nggak semua hal itu sama" Nasihat shota. Gisell mendengarkan dengan serius, memang kalau cerita ke shota tuh enak banget.

Makanya si komodo nyaman, terus gisell betah sahabatan lama sama shota. Padahal kalau sepengetahuan gisell, dan perasaan gisell tuh, gisell mirip-mirip sama si shaka.

"Lo yakin kalau semua hal itu beda sho? Tau dari mana?"

"Lo. Emang nya lo sama kayak tante lemil? Kan enggak" Gisell mengangguk paham.

Yasudah nanti gisell bakal manggil dua komodo itu buat ber diskusi, biar semua masalah bisa diatasi. Intinya gisell harus buat semua orang terlepas dari jerat takdir yang tertulis di novel!


°°°°°




Sore ini gisell duduk dipinggir lapangan basket, katanya si esok minta ditemenin main basket. Padahal kan gisell mau main sama chena dan willo, tapi si esok ngerengek. Paling dia mau bergaya.

"Wuhuu! Liat nggak kak?" Tanya esok antusias saat bola basket masuk ke dalam keranjang.

Gisell mengangguk malas-malasan. Dia tuh bosan, kalau si esok ada lawannya mungkin seru. Tapi dia cuma main sendiri.

"Gue mau nonton shaka main bola aja. Bosen liat lo cuma masukin basket gitu" Pamit gisell langsung pergi ninggalin esok.

"Ikut ikut!"

"Shak, lo nggak main?" Tanya gisell karena shaka cuma duduk dipinggir lapangan bola.

"Cape, tadi udah main"

"Bang shaka mah payah" Ledek toni. Shaka mencubit kedua pipi bocah itu sampai merah.

"Diem aja!"

"Kak gigi!!" Teriak chena dan willo sambil berlari menghampiri gisell.

Mereka ngos-ngosan dengan wajah kesal.

"Kak tadi ada bocil jijilin kita kadal pas lagi manggil-manggil lo" Adu willo

"Iya ih kak! Gue sama willo sampai lari lari dikejar dua bocil itu! Terus kita ngeliat lo disini makanya kita samperin, pasti itu bocah murid nya si esok!" Adu chena sambil menunjuk esok kesal.

"Gue diem padahal. Tetep aja disenggol" Sabar sok, kan itu emang murid kamu.

"Loh, itu dia dua cewe itu han!" Teriak bintang sambil menunjuk chena dan willo. Mereka berdua berlari menghampiri.

"Heh! Bocil! Lo bedua apain temen gue?!" Marah gisell sambil berkacak pinggang.

"Kata bang esok kalau ada cewe cantik kasih kadal aja, gitu katanya" Cerita bintang sambil menunjuk esok.

"Esook!" Geram gisell menjewer telinga adiknya itu.

"Ajaran nggak bener!" Marah shaka.

"Loh kan bener. Bang esok kan sesepuh epep" Balas rehan membela esok.

Willo bersembunyi dibelakang chena, dia tuh takut banget sama kadal. Laknat banget si esok ajarannya.

"Buang nggak! Nanti aku aduin mama kalian ni!" Omel hian dengan wajah marah nya. Bintang dan rehan buru-buru membuang kadal itu ke pohon, mereka takut diomelin emak.

"Makanya jangan mau temenan sama bang esok. Dia tukang kibul kalau kata bang shaka" Ucap toni.

"Aduh, pinter banget!" Bangga shaka.

"Makasih ya dek" Kata willo menatap hian dengan gemas. Kan kalau anak baik-baik, pasti akan langsung kelihatan lucu berkali-kali lipat.

Hian menatap willo lama, dia kaget waktu liat willo.

"Ngedip woy, ngedip!" Kata esok sembari menjentikkan jari nya.

"Ke rumah aja yuk, lo berdua belum masukin motor kan?" Chena dan willo mengangguk. Mereka menggandeng lengan gisell dan memeletkan lidah ke bintang dan rehan.

"Lo ngapain bikin onar hah? Kalau bang sho tau diomelin loh" Omel shaka mencubit pipi kedua bocah itu.

"Nggak boong bang, cakep banget cewe itu! Kan kata bang esok kalau ada cewe cantik kasih kadal, ya rehan kasih lah" Beritahu rehan tidak bohong.

"Iya bang bener! Itu pacar abang shaka ya dua-dua nya? Soalnya cewe cantik kan suka nya sama cowo ganteng" Ucap bintang menatap shaka dengan berbinar.

"Itu pacar bang shaka? Yang rambutnya kayak barbie mirip banget sama barbie, jangan-jangan bang shaka pacar nya dari kerajaan yang sering kakak hian tonton ya?" Tanya hian dengan antusias.

Shaka menggeleng, dia jadi bingung sama para bocil. Apalagi hian, perasaan dia dewasa deh.

"Lah gue? Mungkin aja kan itu cewe gue. Gue lebih ganteng loh dari shaka" Rehan mendelik.

"Iya si ganteng. Tapi kalau kata kak jijel tadi, orang yang jail mah nggak bakal disukain sama cewe bang" Kata rehan membuat shaka tertawa.

"Makanya bang sok, jangan banyak tingkah" Nasihat toni sambil tersenyum dengan ceria.

Esok be like :

Esok be like :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Si teteh cantik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Si teteh cantik.

Si barbie cantik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Si barbie cantik.







MisunderstandingWhere stories live. Discover now