"Sapa aja aturan. Kalian punya pacar nggak?" Tanya gisell. Kalian pasti taulah dia mau ngapain.

"Enggak. Selera kita berdua nih tinggiii, makanya belum ada pacar" Gisell tersenyum penuh arti, membuat willo dan chena merasakan aura tidak enak.

"Kak, semoga ini nggak seperti dugaan gue ya...." Ucap willo merinding.

"Selera kalian kan tinggi, dua adek gue ganteng loh. Kalian mau nggak?" Tawar gisell membuat kedua nya menggeleng.

"Nggak kak, thanks yaa! Bisa darah tinggi kita setiap ketemu dua kalender itu!" Tolak chena dan disetujui oleh willo.

"Kenapa? Padahal mereka ganteng banget lohh"

"Nggak dulu ya kak. Kalau urusan ganteng, bisa nanti kak. Selera kita tuh tinggi karna cari yang ganteng dan waras. Kalau ganteng doang mah banyak" Kata willo. Tapi gisell tidak menyerah.

"Tapi nih ya. Gue liat-liat si esok tuh suka sama lo wil, si shaka juga tadi seneng ditimpalin ceritanya sama lo che. Dicoba aja dulu" Pinta gisell menaik turun kan alis nya.

"Astaga, merinding bulu kuduk incess! Kak gigi salah makan kah?!" Tanya willo khawatir sama gisell. Chena juga begitu.

"Udah ah kak! Ganti topik! Ganti topik!"

"Ih sayang banget. Padahal gue pengen iparan sama kalian" Sedih gisell.

"Lagian kenapa tiba tiba comblangin kita si?"

"Kali aja kan kalau mereka dideketin cewe cakep, bening, imut jadi lurus. Kan kasian kakak cantik kalian ini kalau adik nya kayak gitu terus" Jawab gisell dibumbui drama sedikit.

"Ooh. Tapi tetep nggak ya kak gigi cantik" Final mereka.

'Gagal dech'



°°°°°



"Sho, lo merasa nggak nyaman nggak sama dua komodo itu?" Tanya gisell.

Sekarang mereka lagi dimotor, baru pulang sekolah.

"Enggak. Kenapa emang nya?" Penasaran shota.

"Beneran? Bukan karena mereka adek gue kan sho?" Tanya gisell tidak enak.

Pasal nya kalau dari ingatan gisell tuh, shota itu manusia super perhatian ke gisell. Mungkin itu yang jadi penyebab mengapa gisell dalam novel jadi antagonis. Mungkin gisell marah saat tau adiknya memiliki perasaan tidak lazim pada sahabat satu-satu nya. Jelas, apalagi gisell dalam novel kan tau nya kalau si kembar benci pada dirinya.

Satu persatu alasan mengapa gisell menjadi antagonis mulai tersusun. Oke, gisell akui. Karena gisell juga begitu. Pasti tidak mau orang terdekatnya sampai menyeleweng dari jalan.

"Bukan lah. Gue nyaman nyaman aja si, selama mereka enggak ngelewatin batas. Kayak bikin gue marah besar, mereka juga nurut kalau di nasehatin. Kenapa nanya?" Penasaran shota.

Apa gisell mulai ngerasa cemburu ya? Adiknya lebih dekat ke shota dibandingkan sama gisell? Padahal shota senang-senang aja tuh. Kan dia jadi bisa ngasih kabar tentang kembar ke gisell. Bukan sho, jijel itu khawatir sama kamu.

"Yaa gapapa si. Penasaran aja, soalnya kan si komodo tingkah nya pada gitu. Kalau lo nyaman, ya gapapa. Tapi lo pernah denger sesuatu yang menyeleweng nggak dari mereka?" Tanya gisell hati-hati.

"Hmm... Mungkin masalah si shaka yang katanya gamau punya pasangan. Kalau esok gue kurang tau, dia jarang curhat masalah pribadi" Jawab shota mengingat-ingat.

Gisell mengangguk. Waduh, beneran kan si shaka tuh yang udah lampu merah. Gisell harus ngebut agak nya, kan kasian kalau shaka masih terus belok. Kalau kejadian di novel nya terjadi gimana? Kasian nanti gisell bisa kehilangan satu komodo nya.

MisunderstandingWhere stories live. Discover now