bertahan hidup III

4.5K 450 13
                                    

Hp ku berbunyi aku membuka mataku dan melihat pesan masuk dari 2 jam yang lalu, aku berfikiran mungkin sekarang sinyal sudah mulai tidak teratur apalagi berjalan dengan lancar.

Aku membaca isi pesan tersebut, ternyata dari ayah yang menanyakan keadaanku dan mengapa aku tidak berada di helikopter, dia memberi tahuku untuk pergi ke istana negara karena disana sangat aman dan dia akan menjemputku disana.

Aku pun membalas bahwa aku baik-baik saja, dan aku minta maaf karna aku masih harus menolong banyak orang.

Aku menatap seisi truk, semuanya tampak lelah dan pulas. Tentu saja melihat keadaan kota ini membuatku sangat takut, sepanjang jalan dipenuhi dengan mayat berjalan.

Ditambah keadaan toko terbakar dan mobil yang terbalik tak karuan, jelas semuanya abstrak. Hatiku bertanya tanya bagaimana keadaan ayahku dan sindy, apakah mereka berada ditempat yang aman? Bagaimana kalau tempat keberadaan mereka diserang oleh zombie-zombie itu.

Aku harus bisa menyelamatkan banyak orang dan membawa mereka ke istana negara, tapi apa aku akan selamat!?.

"Wei Feb!" lamunanku di buyarkan oleh Reno.

"Knapa Ren?"

"Bengong aja, mikirin apaan?" tanya Reno.

"Gue lagi sedih nih, kira-kira keadaan keluarga kita yang lain gimanaya?"

Belum sempat pertanyaanku terjawab sang supir berteriak kencang.

*pegangan!!!*

Sontak semuanya terbangun, truk kami melaju dengan kecepatan tinggi berharap bisa melewati kerumunan zombie yang menghadang di depan. Salah seorang tentara yang duduk bersama kami langsung merobek atap truk dan membantu menembak kerumunan zombie-zombie itu.

Setelah mencoba semaksimal mungkin, kami berhasil melewati kerumunan zombie yang menghadang truk kami. Belum lama truk melaju, salah satu ban truk kami pecah.

Lantas truk kami kehilangan kendali dan oleng sehingga mendarat kencang di sebuah rumah, setelah truk kami berhenti total, kerumunan zombie di sekeliling berlari kearah kami. Dengan cepat kami menyuruh semuanya untuk keluar. tapi naas, hanya beberapa yang selamat dari kejadian tadi, termasuk keempat sahabatku.

Kami semua tidak ada waktu untuk berduka, karna harus cepat menghindari zombie-zombie itu dan berlari ketempat yang lebih aman.

Dengan dipandu oleh 1 tentara yang selamat dari kejadian tadi, aku dan keempat sahabatku membantu memperlambat zombie-zombie yang mengejar kami dengan tembakan, tapi sia-sia saja karna jumlah mereka yang terlalu banyak melebihi sisa peluru kami.

Aku terkejut karena setelah aku dan keempat sahabatku berbalik, kami sudah tidak melihat siapapun! Mereka berlari bagaikan kijang dikejar singa.

Tanpa pikir panjang aku dan kawanku berlari secepat mungkin tanpa mengikuti yang lainya.

Setelah cukup lama berlari, kami menemukan sebuah minimarket sepi untuk tempat perlindungan.

Reno perlahan masuk dan menelusuri seluruh ruangan memastikan agar kami aman, tiba-tiba suara seorang pria mengaggetkan kami.

*jangan bergerak!

Ternyata 1 pria dewasa menodongkan pistol kearah kami seolah-olah melindungi 3 wanita di belakangnya, Reno menyuruh pria itu untuk menurunkan senjatanya.

"apakah salah satu dari kalian sudah terinfeksi?" tanya pria itu.

"tidak! Kami baik-baik saja tuan" sahutku

Pria itu melirik sebentar memastikan lalu menurunkan pistolnya.

Setelah suasana membaik pria itu menceritakan pengalamanya.

Dia harus melindungi keluarganya dengan satu ibu, istri dan anaknya, dia bingung dengan kejadian yang dia alami sekarang. Kejadian ini sangat cepat jelasnya.

*The man's POV

Saat itu aku sedang menikmati secangkir kopi di pagi hari dan membaca koran bersama keluargaku, sebelumnya aku tidak percaya dengan infeksi zombie-zombie tersebut, lalu akupun menghiraukanya dan berangkat untuk pergi kerja.

Sampai di tempat kerja, aku ditugaskan untuk menelusuri kejadian aneh di suatu tempat, tertanda apabila di tempat itu telah terjadi pembunuhan.

Saat dalam perjalanan, istriku menelpon bahwa aku harus segera pulang karena dia takut dengan kejadian yang ada di rumah katanya.

Akupun membelokan mobil menuju arah rumah, aku kaget saat melihat kejadian aneh yang terjadi dijalan.

Semua orang berlarian dan banyak mobil yang tidak berada pada tempatnya dan membuatku melajukan mobil dengan cepat.

Perkomplekan rumahku terlihat begitu sepi dan aneh, banyak mobil terbakar dan tiang listrik yang rubuh hingga akhirnya aku mendengar teriakan dari dalam rumahku.

Dengan cepat aku bergegas masuk kedalam rumah, aku melihat ayahku yang sedang mendobrak-dobrak pintu kamar mandi, aku memanggilnya dan kaget melihat wajahnya yang pucat disertai darah di bagian pundak.

Dia berjalan mendekatiku dengan tingkah aneh, akupun memberi peringatan kepadanya untuk diam di tempat tetapi dia tidak mendengarkan.

Setelah dia mencapai tubuhku dia langsung mendorongku hingga terjatuh dan mencoba menggigit, aku menahan lehernya dengan cengkramanku.

Tapi tiba-tiba saja istriku berlari dari dalam kamar mandi dan memukul kepalanya dengan kayu, setelah istriku memberi tahu semua kronologinya.. Kami pergi mencari bantuan.

Tapi tidak ada siapapun sampai akhirnya zombie-zombie itu mengantar kami hingga kesini.

***

Cerita pria itu panjang lebar, aku pun turut berduka dengan kejadian yang dialaminya. Tapi tidak hanya dia, kami semua mengalaminya, dan kamipun harus bertahan hidup entah sampai kapan?

Sorry gaiz update nya lama :D penyakit mager menimpaku, okeylah kalo gitu. Bantu vote ya kawannn;) thanks

Survive In Indonesia (END)Where stories live. Discover now