bertahan hidup I

5.1K 460 35
                                    

(30/11/18)

*tettt tettt tett

aku membuka mata dan melihat jarum jam menunjukan pukul 05:10 akupun bergegas mandi dan berpakaian untuk sekolah lalu sarapan, aku menyalakan tv sebentar dan melihat siaran seperti biasa.

Aku kaget ketika melihat wajah orang yang tidak asing di tv, benar! Itu ayahku. Media pers berebutan untuk menangkap informasi dari ayahku.

*my father's pov

Jutaan masyarakat dunia diancam kematian. Virus yang menggentayangi kita harus segera dimusnahkan beserta zombie-zombie itu. Setelah California kehilangan kendali, virus itu di prediksikan akan menghujani negara asia melalui mahluk darat, laut, maupun udara dengan sangat cepat. Dimana masyarakat diharapkan untuk tidak panik, Karna perusahaan terbesar dunia sedang membuat penangkal virus dalam bentuk gas, dan akan disatukan kedalam nuklir yang tidak dilandasi ledakan dahsyat dan hanya bisa membunuh mahluk yang terinfeksi. Karna itulah masyarakat untuk tidak lengah dan terus berjaga jaga walaupun kemiliteran negara sudah mulai di operasikan selalu. Dan untuk anaku (disertai ekspresi sedih) aku berharap besar padamu nak. Jaga diri baik-baik dan tetaplah menolong sesama ayah akan menjemputmu.

Setelah kata terakhir ayahku membuatku tersentuh dan melamun, klakson mobil berbunyi kencang di depan rumahku.

Akupun langsung mematikan tv dan pergi keluar, mobil mewah itu dekendarai oleh reno. Dan aku langsung naik lalu duduk disampingnya.

"Ren, kayanya sekarang makin menegangkan deh. Gue makin takut"

"Kebanyakan nonton berita sih lo, yang gue liat tadi tuh penjelasan ayah lo keren banget" sahutnya menghibur.

Aku melirik kebelakang dan melihat sebuah koper besar.

"Ren itu apaan?" tanyaku.

"Hehe kan tadi kata ayah lo suruh jaga-jaga" jawabnya santai.

Aku paham maksud Reno, dan sekarang firasatku mulai tidak enak. Apa yang akan terjadi nanti? Apa mereka ada disini? Di indonesia!? Setiap pertanyaan muncul di benaku.

Akupun sampai di sekolah, segera aku bergegas ke kelas dan melihat wajah yang di tampilkan teman-temanku.

Reno memarkirkan mobilnya di depan gerbang sekolah dan meninggalkan koper berisi senjata di mobil. Setelah semua berada dikelas, aku melirik setiap anak yang ada dikelasku satu per satu dan sepertinya hanya tinggal setengah murid yang hadir apa yang terjadi pada sisanya? Fikirku.

Sebagian dari mereka berekspresi wajah takut dan sebagian berwajah tenang. Sedikit aku berbincang bincang dengan sahabatku.

"Wei lu udah pada siap blom?" tanya Reno membuka pembicaraan.

"Siap apaan?" tanya AAE serentak.

"Lo masih pada apal kan gerakan-gerakan yang Reno ajarin?" tanyaku ikut membuka mulut.

"Ya masih dong, lo kira kita pikun!" sahut Abang.

"Bagusdeh kalo gitu" aku menutup pembicaraan.

Setelah selesai berbincang bincang, tak lama kelas dimulai. Belum lama kami belajar suara helikopter mulai terdengar mendekat ke sekolah kami. Seisi sekolahpun langsung berlari keluar karna penasaran.

4 helikopter cukup besar mendarat di lapangan sekolah kami yang luas, disertai sirine mobil militer yang berhenti di depan gerbang sekolah kami. Seisi sekolah mendadak ketakutan, kemudian seorang laki laki gagah berpakaian serba loreng keluar dari salah satu helikopter sambil membawa pengeras suara.

*diharapkan semuanya untuk tidak panik, kami datang kemari untuk mengungsikan kalian ketempat yang lebih aman. Dan kami mengarapkan dua anak yang bernama Reno dan Febby untuk segera masuk terlebih dahulu ke helikopter diikuti yang lainya!

Apa! Semua pandangan menuju padaku. Aneh mengapa aku dan Reno, memangnya ini pemilihan kontes audisi. Dan kenapa kalau anak lain yang naik duluan gumamku dalam hati.

"Feb kita gaboleh egois, kita harus ngedahuluin yang dewasa dan perempuan!"ketus Reno

"Tapi gimana caranya?"

"Lo cari orang yg menurutlo cukup penting dan suruh dia naik ke helikopter! Dan gue akan ngomong sama tentara bawel itu" jelas Reno lagi.

"AAE! Bantu febby nyari orang dewasa dan perempuan, trus suruh mereka pergi ke helikopter!"

"Selow Ren sama kitaa"

Suasanapun menjadi semakin tegang semuanya panik karna pintu helikopter masih tertutup dan mungkin karna dia belum menemukan aku dan Reno.

Aku menyuruh yang lain untuk berpencar, dan akupun bergegas mencari Sindy.

Ya dialah orang terpenting di dalam pikiranku sekarang. Aku kaget ketika melihatnya pingsan di dalam kelas ditemani kawananya. Aku langsung menggendongnya dan menyuruh teman-temanya pergi ke helikopter.

Aku melihat Reno dari kejauhan dan melambai lambaikan tanganya, pintu heli terbuka tapi hanya orang yang dimaksud Reno lah yang di dahulukan. Aku menurunkan Sindy dan tidak lupa melepaskan geregetan untuk mencium keningnya.

Setelah setengah isi sekolah kami masuk, tiba tiba dentuman tembakan berbunyi dari luar gerbang! Semuanya pun makin ketakutan dan heli yang terisi penuh langsung diterbangkan, aku takut dan kaget saat melihat mereka berada di luar gerbang.

Renopun tidak tinggal diam dia langsung menyuruh setiap heli yang sudah terisi penuh untuk tinggal landas, tapi gawat! Karna masih banyak anak laki-laki lain yang tidak dapat tempat di heli. Dan inilah dia! Mimpiku sudah terjawab! Kamilah yang terpilih untuk bertahan hidup! Aku berjanji akan menjaga sahabat-sahabatku dan menghabisi kalian semua! Zombie!!!

************************************

maaf update nya lama ;D ada kesibukan sedikit yg menghalang, bantu vote ya kawan...

Survive In Indonesia (END)Where stories live. Discover now