GO

441 37 5
                                        

Aku melihat siswa kelas 12 sekolah Garuda yang sedang berbaris dari atas sini , jaraknya tidak jauh dari camp mereka .

Sekitar 7 bus yang datang ke area ini (hutan de Djawatan Banyuwangi) hutan yang sangat indah bagai masuk ke dunia dongeng

Aku memarkirkan Van Camp milikku tidak jauh dari mereka agar bisa lebih leluasa mengawasi Keisha

Anak anak SMA itu mendirikan tenda tenda mereka dan aku melihat Keisha yang sedang sibuk mengarahkan ini dan itu pada yang lain

Aku membuka kursi lipatku, tentunya aku membawa perlengkapan yang sangat effort sekali , tidak mungkin aku di sini selama 3 hari tampa persiapan

Aku menyeduh kopi hitam tampa ampas milikku dan segera menyiapkan api unggun untuk diriku sendiri

Aku sendirian datang ke sini karena 3 teman ku harus mengurus bisnis legal dan ilegal miliki kakek

Terlebih 2 hari lagi kakek akan kembali , jadi aku tidak akan bertemu dengan nya saat dia ke Menteng

Hutan ini di penuhi pohon trembesi yang ber lumut seakan-akan aku masuk ke dunia Fantasi yang indah

Hari mulai gelap dan aku menelpon Keisha agar dia ke VanCamp ku

"Gw lagi sibuk! Ngapain nelpon nelpon "ucap nya dengan nada sedikit ketus

"Jika tenda nya kurang nyaman  datang lah ke sini "

Bib dia langsung mematikan telpon nya,, Dan aku hanya menghela nafas

Dan sepertinya berkeliling di sini tidak terlalu buruk

Aku agak menjauh dari lokasi Camping mereka dan menelusuri hutan pohon trembesi ini, dan ternyata jika malam hari sedikit mengerikan

Kresek

Kresek

Aku menoleh ke arah suara, dedaunan yang kering

"Ada orang ngk? "

Suara nya sedikit Familiar, bagiku bukan suara Keisha tapi suara seseorang yang pernah aku dengar sebelumnya

"Iya,siapa di sana? "Aku sedikit berteriak dan menoleh ke arah suara untuk memastikan lagi pendengaran ku

Memang hari sudah gelap dan hawa nya sudah mulai dingin

Aku menghampiri suara tersebut dan ternyata ada seseorang , aku menyorot kan senter ku

"Fiza?! "

Dia bingung dengan kehadiran ku

"Kamu...? Hmmm yang menolong ku waktu itu kan? "

Aku mengangguk dan menjulurkan tangan ku karena dia berdiri di tanah yang landai

"Zaime, kamu bisa panggil aku Zaime"

"Terimakasih"

"Bagaimana kamu berada di sini? Sedangkan teman teman mu ada di sana"

Aku menuntunnya dari tempat landai ini

"Aku tersesat , dan akhirnya berkeliling tak tentu arah"

"Teman teman mu tidak ada yang khwatir? "

Aku tetap menggenggam tangannya dan berjalan menuju vancamp ku

"Aku tidak punya teman, sulit bagiku untuk bergaul "

"Yang benar saja" aku melihat kearahnya dan sepertinya dia.....  tidak berbohong

Dia hanya menghela nafas dan melepaskan tangan ku

"Aku tidak pandai bergaul dan itu ... Ah sudah lah, tapi kenapa kamu ada disini? Apakah menunggu teman mu? "

RANDOMWhere stories live. Discover now