39. Actually I...

86 11 11
                                    

Kata 'cepet nyusul' menjadi yang paling banyak mereka dengar hari ini. 

Akhirnya Bilal dan istrinya sudah sah menjadi suami istri di umur Bilal yang baru saja genap 22 tahun. 

Di tengah acara, mereka sudah tidak lagi berdiri berjajar menyalami tamu, satu per satu memilih kabur ke sudut lain karena merasa gerah dan pegal. 

"sampe mana?"

"udah di parkiran, masih nunggu Kak Brian ngelap sepatu di mobil"

"oke aku tunggu di depan ya"

"beneran?"

"Reno lagi makan di dalem sama Leo" Bagas melihat ke arah Reino yang sedang menikmati puding dan bir pletok bersama Leo.

Elang dan Arsen sedang kembali ke kamar hotel untuk menunaikan solat dzuhur.

"Oke, tunggu ya. Ini lagi jalan ke atas"

Reina datang ke resepsi pernikahan Bilal bersama Jena dan Brian. 

Betapa terpananya Bagas melihat penampilan Reina yang berbeda dari penampilannya sehari-hari. Jauh berkali-kali lipat lebih cantik dari biasanya. Bagas harus mati-matian menahan senyumannya saat melihat Reina berjalan ke arahnya. 

Ingatkan Bagas bahwa ada banyak pasang mata dan kamera yang saat ini tertuju padanya.

Ia menyalami Brian dan Jena lebih dulu sebelum pada akhirnya menyapa Reina. 

"nanti pulang bareng aku ya, cantik" bisik Bagas di sela cipika cipikinya dengan Reina. 

Setelah menyalami Bilal dan istrinya, mereka bertiga mendekat lagi ke arah Bagas yang menunggu di area depan pelaminan. Mata Bagas tetap tidak lepas dari Reina, begitu besarnya laki-laki ini memuja wanita yang memakai dress warna pink selutut itu. 

Mereka berempat mengobrol sambil berdiri memegang gelasnya masing-masing. Terlihat natural dan tidak memancing kecurigaan dari siapapun. 

Lagipula Bilal juga seorang influencer, jadi tidak sedikit orang terkenal yang datang ke pernikahannya.

"MUA kamu siapa, yang? aku bayar banyak nanti" 

Reina menengadahkan tangannya, "aku make up sendiri, sini bayar aku"

"Serius kamu make up sendiri?" 

Reina mengangguk dengan wajah sombongnya. 

"Kalo ke kamu, jenis bayarannya beda dong" Bagas mengedipkan mata kanannya.

"Apa lo? sirik yeeee para jomblo-jomblo ini" ujar Bagas ke Jena dan Brian yang baru saja memasang wajah geli melihat interaksi Reina dan Bagas. 

Jena menggenggam tangan Brian dan mengangkatnya, "kita nggak jomblo ya" 

"nyenyenye, udah nggak bisa manfaatin aku jadi plus one kan kamu? sekarang jadi ngajak Kama. Wle!"

"mantan lo duduk sendiri tuh Rein, samperin yuk Rein" 

Bagas mendengus.

Jena menggandeng lengan Reina untuk jalan menuju tempat Saddam duduk. Bagas dan Brian mengikuti di belakang dengan protesan lirih. 

"Bule banget lo sekarang!" Jena menepuk bahu Saddam. 

"BUSET SADDAM INI APAAAA" Ia terkejut saat merasakan bahu dan lengan Saddam yang sekarang makin besar. 

Tangan Brian menyingkirkan tangan Jena dari sana, "gak sopan pegang-pegang cowok gitu" 

"Gatau nih bang, bukannya nanya kabar malah grepe-grepe" ujar Saddam lalu mereka tertawa, kecuali Bagas yang lagi-lagi masang wajah nyenyenye.

House MatesWhere stories live. Discover now