13. Decision

665 93 14
                                    

Satu bulan telah berlalu, tepat hari ini adalah hari dimana Minho akan mengambil keputusan apakah ia akan menerima Jisung menjadi pasangannya atau tidak.

Saat ini Jisung tengah menatap dirinya di depan cermin, jujur saja ia tengah gugup saat ini.

Dirinya di undang untuk datang ke istana oleh sang ratu.

Karena ini bukan suatu acara yang resmi, jadi Jisung hanya datang sendirian ke sana untuk mendengarkan keputusan sang pangeran.

Sungguh ia takut jika sang pangeran berujung akan menolak dirinya, jika itu terjadi maka Jisung akan menangis 7 hari 7 malam karena gagal bergabung dengan keluarga kerajaan.

Setelah hari dimana mereka menonton konser waktu itu, benar seperti dugaan Minho bahwa media langsung memberitakan tentang mereka.

Memang yang paling banyak mengatakan bahwa Pangeran Minho sedang berkencan di acara konser, disertai dengan foto mereka juga yang entah dipotret oleh siapa.

Jisung yang melihat itu menggigit jarinya, bahkan setelah berita tersebut heboh, Minho langsung menelpon Jisung dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja karena pihak kerajaan yang akan mengurus hal tersebut.

Tapi sampai saat ini pihak kerajaan bahkan tidak mengklarifikasi apapun, hal itu membuat Jisung bingung sendiri dan merasa takut.

Jisung menghela nafas pelan kemudian menyemangati dirinya yang ada di dalam cermin.

Ia merapikan rambutnya sebentar lalu langsung berjalan keluar kamar karena di bawah sana sopir keluarganya sudah menunggu dirinya.

Setelah beberapa saat akhirnya mobil itupun tiba di istana.

Jisung keluar dari mobil dengan rasa gugup yang terus mencuat, di sana ia melihat ada seorang pelayan yang menghampirinya.

"Ayo ikut saya tuan," ucap pelayan itu.

Tanpa banyak bicara Jisung langsung berjalan mengikuti pelayan itu yang mulai masuk ke dalam istana.

"Kita mau kemana?" tanya Jisung pada pelayan itu.

Sedangkan si pelayan hanya tersenyum.

"Kita akan ke ruangan pertemuan utama karena disana seluruh anggota kerajaan sudah menunggu anda,"

Saat mendengar itu, Jisung meremas pelan ujung kemeja yang digunakannya.

Saat ini mereka sudah sampai di depan sebuah pintu ganda besar, Jisung menatap gugup pintu yang menjulang tinggi ke atas itu.

"Ini ruangannya tuan, saya permisi."

Setelah mengatakan itu, pelayan tersebut langsung pergi dari sana.

Jisung menarik nafas pelan, tangannya dengan perlahan membuka pintu di hadapannya.

Setelah pintu itu terbuka, di sana ada para anggota keluarga kerajaan yang sedang menatap kearahnya, kakinya berjalan pelan untuk masuk.

Seojung yang melihat Jisung sudah tiba itu tersenyum, dirinya mengisyaratkan pemuda untuk mendekat.

Di sana Jisung membungkukkan badannya untuk memberikan hormat.

"Senang bertemu denganmu Han Jisung."

Jisung menoleh ke arah Sang Raja yang tersenyum kearahnya.

"Terima kasih, saya juga senang bertemu dengan anda Yang Mulia," balas Jisung sopan.

Hyunsang mengangguk lalu menoleh kearah Minho yang diam saja sejak tadi.

"Baik langsung saja, jadi bagaimana Minho?"

Prince Lee (Minsung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang