3. Dinner

831 97 21
                                    

Jisung yang sedang bermain game di handphone menoleh sebentar ke arah pintu kamarnya yang terbuka pelan.

"Ada apa bu?"

Namyun yang sedang mengintip sedikit dari balik pintu kamar itu akhirnya masuk ke dalam kamar anaknya.

"Ibu hanya ingin menanyakan sesuatu," jawab Namyun seraya melihat ke arah anaknya yang masih fokus bermain game.

"Apa?" tanya Jisung tanpa mengalihkan sedikitpun pandangannya dari handphone.

"Apa kau punya kekasih?"

Sial, Jisung hampir saja melempar handphone di tangannya itu karena kaget dengan pertanyaan ibunya.

"Kenapa ibu menanyakan itu?" tanya Jisung yang sekarang menatap sepenuhnya pada Sang ibu.

Bahkan karakter game yang ia mainkan sedari tadi sudah kalah, Jisung tidak peduli dan hanya penasaran dengan pertanyaan ibunya.

"Tidak papa, ibu hanya bertanya saja."

Jisung menoleh sebentar kearah handphonenya sebelum kembali melihat kearah Namyun.

"Aku yang selalu di kekang dan diatur ini, apakah aku terlihat memiliki kekasih?"

Namyun menatap tak yakin pada anaknya, memang dia menyadari bahwa dirinya dan suaminya itu selalu saja memperhatikan Jisung dengan cara yang sedikit berlebihan agar putra tunggal mereka itu tidak sembarangan bertindak.

"Maaf ya sayang, jika kau merasa ayah dan ibu selama ini berlebihan."

Namyun menunduk dalam, ia merasa bersalah pada anaknya.

"Tidak apa lagian semuanya sudah berlalu, lagipula aku mulai menerima posisiku yang sekarang."

Meskipun Jisung sangat tidak suka dengan status bangsawannya, tetapi ia juga tidak ingin mengecewakan ibunya.

"Ibu punya satu permintaan lagi untukmu," ucap Namyun pelan.

Jisung tidak menjawab dan membiarkan ibunya meneruskan ucapannya.

"Bisakah kau ikut ibu makan malam dengan teman ibu besok?"

"Itu saja?" Namyun mengangguk yakin.

"Kenapa harus aku? Kenapa tidak pergi dengan ayah saja?"

Bukannya tidak mau, Jisung hanya malas saja untuk keluar malam apalagi jika bertemu dengan teman-teman ibunya yang bisa dipastikan mereka adalah ibu-ibu sosialita yang suka sekali berkomentar.

"Kau tau sendiri kan ayahmu itu selalu saja sibuk? Apalagi dia yang merupakan pejabat negeri ini pastinya memiliki banyak kesibukan."

Jisung tidak bisa menyangkal bahwa ayahnya itu memanglah super duper sibuk.

Setelah berfikir sejenak, akhirnya Jisung mengangguk setuju dengan permintaan ibunya, yah tidak ada salahnya kali ini dia menurut saja.

Namyun yang melihat anaknya itu mengangguk setuju seketika senang, akhirnya dia tidak mengecewakan Sang Ratu.

"Besok kau harus mengenakan baju yang rapi."

"Kenapa harus rapi? Kan cuman makan malam," tanya Jisung heran.

"Ini teman ibu yang spesial, kau menurut saja dengan kata-kata ibu."

Akhirnya Jisung hanya mengangguk pasrah.

Keesokan harinya, Jisung menatap tak yakin pada bangunan di depannya. Dengan kaku ia menoleh ke arah ibunya yang sejak tadi tersenyum.

"Teman ibu siapa? Sepertinya dia terlihat kaya sekali."

Prince Lee (Minsung) حيث تعيش القصص. اكتشف الآن