5. Angry

864 102 9
                                    

Disinilah Minho, didalam mobilnya ditemani oleh bocah laki-laki yang sedari tadi tidak menatap kearahnya.

Minho kesal karena ibunya tadi memaksanya untuk mengantar bocah ini pulang, padahal kan dia tadi datang bersama ibunya? Kenapa tidak pulang bersama ibunya saja.

Katanya sih biar semakin dekat, cih Minho mual mendengarnya.

Sedangkan ibu dari bocah itu entah dibawa kemana oleh ibunya, dia tidak peduli.

"Hei! ceritakan tentang dirimu."

Setelah sekian lama diam akhirnya Minho memilih untuk membuka pembicaraan.

"Kau kan Pangeran, suruh saja pihak kerajaan untuk mencari tahu tentangku," jawab Jisung yang masih enggan melihat kearah Pangeran di sebelahnya.

Tanpa sadar Jisung mulai berbicara dengan tidak formal pada Pangeran di sebelahnya, entah kenapa Jisung menjadi agak sensi karena ibunya tidak memberitahu rencana sebesar ini padanya terlebih dahulu.

Minho yang mendengar itu hanya menggeram kesal.

"Harusnya kau tadi ku tolak saja langsung."

Jisung langsung menoleh dengan tatapan kesalnya pada Sang Pangeran.

"Ya sudah langsung beritahu saja ke Ratu setelah ini bahwa kau tidak setuju."

"Cih bilang saja kau mau menikah denganku karena untuk memanfaatkan ku."

Minho menatap sekilas ke arah Jisung sebelum kembali fokus membawa mobilnya.

"Apa kau bilang? Jangan menuduhku sembarangan ya Pangeran menyebalkan," ucap Jisung kesal.

Sungguh jika Namyun melihat anaknya yang berbicara tidak sopan pada seorang pangeran, pasti ia akan langsung memukul kepala Jisung saat itu juga.

"Kenyataannya memang begitu, kau bahkan tidak terlihat seperti seorang bangsawan, kau terlihat seperti bocah ingusan yang tiba-tiba mau disandingkan denganku."

"Kau! Ugh sial aku marah sekali padamu!"

Jisung sudah kehabisan kata-kata, ia menghempaskan punggungnya ke sandaran kursi mobil lalu mengalihkan pandangannya ke arah jendela mobil.

Matanya bahkan sudah berkaca-kaca saking kesalnya dengan Pangeran di sebelahnya.

Hei lihat tingkah Jisung, tadi dia takut dengan Minho tapi sekarang? Entah bagaimana jalan pikiran Jisung.

Minho hanya menghela nafas, ingin sekali ia menurunkan bocah ini di pinggir jalan. Tetapi dia urungkan karena tidak ingin diomeli oleh Sang Ibu sepanjang hari.

Beberapa saat kemudian mereka akhirnya tiba di rumah Jisung.

Minho menghentikan mobilnya didepan gerbang, setelah itu dia menoleh kearah Jisung yang ternyata tertidur sejak tadi.

Dirinya terdiam sebentar, dilihat-lihat bocah ini lucu juga meskipun menyebalkan.

Minho tersenyum miring menyadari pemikiran bodohnya sedari tadi yang memikirkan bocah di sebelahnya.

Tanpa pikir panjang Minho menepuk-nepuk pelan pipi pemuda itu.

"Hei bangun, ini rumahmu kah?"

Jisung yang dibangunkan paksa itu mengeram pelan.

"Hah apa? Sudah sampai?" tanya Jisung sambil menggosok-gosok matanya.

Minho hanya mengangguk dan menatap Jisung datar.

"Eh iya aku kan sedang marah padamu, kenapa juga aku bertanya."

Setelahnya Jisung langsung buru-buru membuka pintu si sebelahnya.

Prince Lee (Minsung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang