10

2K 276 89
                                    

Christy berjalan lesu ke arah kelas, ia tidak semangat sekolah hari ini karena dari kemarin sore sudah tidak mood saat di beri kabar oleh Feni bahwa dirinya lah yang akan mengantar jemputnya. Awalnya Christy tidak terima namun mau bagaimana lagi ia menghubungi Gracia pun nomornya tidak aktif.

"Christy!"

Christy menoleh ke belakang saat mendengar ada yang memanggil namanya, dari jarak kurang lebih satu meter ia dapat melihat Muthe salah satu teman kelasnya. Kini Muthe sudah menyamai langkahnya dengan Christy dan ia dapat melihat jelas Christy yang pucat.

"Christy, muka kamu pucet. Kamu sakit?" Tanya Muthe.

"Hah? A-aku gapapa"

"Gapapa gimana orang itu muka kamu udah pucet banget" Muthe khawatir, walaupun mereka baru kenal belum lama namun mereka sudah cukup akrab kemarin. Bahkan Christy lebih akrab dengan Muthe dari pada Zee yang notabenenya adalah teman sebangkunya.

Muthe mengangkat tangannya untuk meraba dahi serta leher Christy namun Christy menyingkirkan tangan Muthe dengan sebisa mungkin menunjukkan senyum tanda ia baik baik saja.

"Gapapa Muthe, paling cuma sakit biasa aja" Christy mengelak, padahal saat ini ia sedang menahan rasa sakit yang amat terasa di kepalanya.

"Ke UKS aja yuk? Atau sekalian di periksa aja ya?" ajak Muthe.

Christy menggeleng. "Gausah mut, aku gapapa. Ayo ah mending kita ke kelas" Christy berjalan lebih dulu mau tak mau Muthe pun mengikuti gadis itu.

Christy masuk ke kelas dengan langkah santainya, sebisa mungkin ia menyembunyikan rasa sakitnya karena ia sungguh tidak mau dirinya di anggap lemah apalagi jika seisi kelas tau bahwa ia memiliki penyakit.

"Aku duduk di bangku aku ya, kalo ada apa apa bilang aja" Ujar Muthe, ia duduk di bangku paling belakang juga tepat samping barisan meja Christy.

"Iya mut, makasih ya"

Christy kini sudah duduk di bangkunya, suasana kelas tak begitu riuh karena orang orangnya sibuk masing-masing dengan handphone nya fi tambah guru yang akan mengajar di kelas pun belum masuk.

Zee yang dari tadi asik memainkan handphonenya melirik sedikit Christy yang menurutnya berbeda, entahlah Christy yang kemarin berbeda dengan Christy yang sekarang terutama di bagian wajah.

"Ni orang ga peduliin penampilannya banget sih, minimal pake lipbalm atau lipstik kek biar kaga pucet kaya orang abis berenang" batin Zee.

Jam demi jam berlalu, kini sudah pukul 10.00 WIB bel sekolah berbunyi sebanyak 4 kali dan itu tandanya murid murid sudah di perbolehkan untuk pulang, ternyata informasi dari Oniel itu benar. Guru guru akan mengadakan rapat jadi sekolah di pulangkan lebih awal.

Zee cs sudah berada di parkiran, masing masing sudah menaiki motornya namun Zee tidak. Anak itu masih belum di perbolehkan membawa motor sendiri lagi.

"Zee, kaga mau bareng aja sama gue?" tawar Adel namun Zee menggeleng.

"Gausah Del, gue di jemput kok"

"Beneran?"

"Bener lah kocak"

"Gue pasti gabut di rumah, kita ga mau main dulu kah?" Tanya Olla.

"Gue hari ini ga bisa, mau ikut mami belanja" sahut Adel.

"Yahhh yaudah deh" Lesu Olla.

"Main ke rumah gue aja atuh la, kuy lah"

"Wah boleh tuh Ra. Zee, Niel, kalian ikut ga?"

"Gue ga dulu ya sorry" ucap Zee.

"Gue ayo" Ucap Oniel.

"Nah, yang ayo ayo. Yang kaga kaga dah, ayo balik" Ara sudah siap melajukan motornya.

BelovedWhere stories live. Discover now