08

2.1K 330 137
                                    


Gracia tidak langsung masuk, ia mengetuk pintu kamar Zee terus menerus walaupun tidak ada sahutan dari dalam.

"Huft... sabar Gracia sabar"

"Zee, cici masuk ya?" tanpa menunggu persetujuan Zee Gracia pun masuk, untung saja pintunya tidak di kunci.

Gracia dapat melihat Zee yang sedang berbaring membelakanginya, ia pun menghampiri setelah menutup pintu kamar itu. Gracia lalu duduk di kasur tepat di samping Zee, matanya terus menatap lekat Zee.

"Zee" panggil Gracia.

"Cici minta maaf yaa" sambung Gracia karena dari tadi ia tidak mendapatkan respon apapun.

Zee terus terdiam berbaring membelakangi Gracia dengan mata terpejam nya, sebenarnya ia sedang menahan tangisnya yang tiba-tiba ingin menerobos keluar. Kejadian yang tidak ia suka tadi kembali terbayang bayang di pikirannya, padahal tadi mood nya sudah mulai bagus namun entahlah mood Zee buruk kembali mengingat semuanya.

"Cici tau kamu belum tidur, jangan diem aja please" ucap Gracia dengan sedihnya.

"Kamu ga mau hadep sini? Cici mau jelasin soal Chris-"

"Engga!"

"Udah deh cici tuh ga akan ngerti apa yang aku rasain dan apa yang aku mau. Mending cici pergi dari kamar aku" potong Zee cepat saat mendengar nama Christy akan di sebut.

"Kamu mau apa? Cepet bilang, cici janji bakal lakuin itu"

"Hiks..." isak tangis Zee mulai terdengar, Zee duduk dan menatap Gracia dengan tangisannya.

"Cici gausah janji janji lagi!"

"Dari dulu cici selalu janji. Cici janji bakal selalu luangin waktunya buat aku, cici janji bakal selalu turutin apa yang aku mau, cici janji bakal sering pulang ke rumah, dulu cici juga janji mau dateng ke ulang tahun aku"

"Tapi apa? Cici ga nepatin semua itu. Cici bohong" lirih Zee.

Gracia cukup terkejut, karena ini pertama kalinya ia melihat Zee yang terlihat penuh emosi. Bahkan kejadian yang dahulu pun Zee beberkan dengan lantang tepat di depan Gracia.

Kenapa Zee membawa kejadian masa lalu? Karena Zee sudah muak dengan Gracia. Akhirnya ia mengeluarkan seluruh unek uneknya dan sudah tidak bisa memendam semuanya lagi, Perlu kalian ketahui juga selama 4 tahun belakangan ini Gracia tidak pernah datang tepat di hari ulang tahun Zee dan itu sungguh membuat Zee sangat kecewa.

"Bahkan sampe sekarang pun cici ga berubah, kemaren cici janji mau ajak aku main, cici janji mau anterin aku sekolah, cici juga jan-"

"Maaf.." potong Gracia lirih.

"Dan itu semua alesannya pasti karena pasien pasien dan pasien!"

"Tapi cici pasti bohong kan? Cici ngelakuin semua itu pasti gara-gara Christy!!"

"Ngga, dia ga salah sayang... selama ini Christy memang pasien cici dan udah tugas cici ngerawat dia"

Zee tersenyum pahit, disaat dirinya sudah menggebu gebu seperti ini Gracia bisa bisanya membela Christy?

"Terserah! udah deh ternyata sama aja, ga ada yang pernah ngertiin aku" Zee sungguh sakit hati.

"Dia sakit, dan penyakitnya cukup berbahaya" intonasi suara Gracia lembut, ia tidak mau ikut emosi seperti Zee.

"Terus? Apa hubungannya sama aku? Dengan dia sakit aku harus iba gitu? Iya?" sewot Zee, tidak ada lagi air mata yang menetes, sekarang hanya ada tatapan kecewa yang teramat jelas saja di wajah gadis itu.

BelovedWhere stories live. Discover now