07

2.1K 299 119
                                    

Di dalam mobil Shani, Zee terus terdiam saja setia menatap arah luar dengan tatapan kosongnya. Hingga Shani yang berada di sampingnya itu sadar bahwa Zee pasti sedang tidak mood meskipun Shani tidak tau menau apa masalah anak itu.

"Zee, dimana rumah kamu?" tanya Shani.

Zee menoleh pelan. "Pertigaan depan belok kiri, terus abis itu belok kanan terus lurus, kenapa emangnya bu?"

Shani mengangguk walaupun sedikit bingung. "Okay... tolong arahin ya"

"Loh kok arahin, bukannya kita mau ke toko buku?" Zee langsung menatap Shani penuh tanya.

"Lain kali aja, kamu lagi ga mood kan?"

"E-engg-"

"Mata kamu ngga bisa bohong, Zee" potong Shani cepat kala mendengar ucapan Zee yang akan mengelak itu.

"Maaf bu" ucap Zee tidak enak, padahal ini kali pertamanya ia di ajak oleh gurunya di sekolah seperti ini.

"It's okay, lain kali kan bisa" Shani menatap Zee dan menunjukkan senyumannya.

"Tapi aku ngga mau pulang buu" Zee sedikit merengek membuat Shani terkekeh.

"Ya terus kamu mau kemana hm? Ini mau hujan sayang"

"Ya kemana kek gitu, aku gamau pulang dulu pleaseeeee"

"Yaudah iya iyaa" sungguh Shani sangat gemas pada Zee, ini juga kali pertamanya ia akrab dengan orang apalagi dengan bocil seumuran si Zeevara ini.

Beberapa menit kemudian akhirnya Shani telah sampai pada tujuannya yaitu apartemen nya, Shani memutuskan untuk mengajak Zee ke apartemennya saja karena jika harus membawa Zee ke suatu tempat sepertinya akan kesusahan karena hujan sudah turun lumayan deras.

"Ayo turun" ajak Shani yang sedang melepaskan seat belt Zee.

Mereka berdua berjalan menuju kamar apartemen Shani, dan tanpa waktu yang lama kini Shani tengah memasukkan password nya guna akses masuk ke dalam.

"Nah Zee, ayo masuk. Maaf ya berantakan" ucap Shani

Zee masuk dan melihat sekitar, dahinya mengkerut kala matanya tidak melihat adanya keberantakan seperti yang di bilang Shani tadi.

"Berantakan dari mananya bu, orang ini mah rapi banget" ucap Zee

"Hehe, yaudah duduk gih"

Shani menyimpan tas nya lalu ia beralih ke dapur untuk membawakan camilan untuk di hidangkan.

"Nih Zee, makan deh yang banyak" Shani menyimpan beberapa macam snack serta kue kering itu di meja.

"Wahhh ada nastar, aku mau coba" takjub Zee saat melihat kue kesukaannya.

"Boleh dong" senang Shani.

Zee mulai memakannya dan kini ia menatap Shani antusias. "Ihh enak banget inii, bu Shani beli dimanaa??" tanyanya.

"Serius?? Aku bikin sendiri itu. Belum lama sih baru 2 hari yang lalu" sahut Shani.

"Wah parah sih ini enak banget, bu Shani pinter banget bikin nya"

"Ih masa sih, bohong ya kamu" Shani sebenarnya salting.

"Beneran, biasanya yang aku makan ga seenak ini. Di rumah juga ada banyak stok kue nastar tapi tetep ini yang paling enak"

"Wah iya kah? Sebanyak apa stok nya?"

"Banyak kok, soalnya mami sama cici tau aku suka kue nastar, jadi mereka beli banyak"

"Ohh.. menurut aku gausah banyak banyak Zee kalo mau stok, soalnya lama kelamaan rasanya suka berubah karena terlalu lama di simpen"

"Iya kah buu? Pantesan"

BelovedWhere stories live. Discover now