"Maafkan aku, noona. Seharusnya aku lebih banyak berkomunikasi denganmu daripada menghindarimu selama ini. Tapi bagaimanapun juga, noona selalu benar. Jika noona tidak mengkhawatirkanku, aku pasti akan terluka."
✧✿✧
"Meskipun kau melakukan banyak ha...
"Jeno-yaa, pagi ini sup tahu ya?" Ucap Arinn saat melihat adik laki-lakinya memasuki dapur membawa segelas tumbler. Perempuan itu memerhatikannya berjalan menuju dispenser untuk mengambil air, tapi Jeno melewatinya begitu saja dan pergi tanpa kata sapa.
"Sup rumput laut?"
"Jeno, hari ini miyeok guk lagi."
"Ayam goreng?"
"Aku hanya suka makanan pedas"
"Jjampong?"
"Lagipula aku tidak akan menyentuh makananmu. Menjijikkan."
"Ramyeon?"
"Kau ingin membunuhku dengan ramyeon pagi-pagi seperti ini?"
"Lee Jeno--yaa! hanya tersisa sup tahu di dapur, di dalam mangkuk. Makan itu jika kau lapar.." Suara Arinn yang parau dari kamarnya malam itu, namun lagi-lagi Jeno memilih untuk mengabaikannya.
"Kenapa kau selalu peduli padaku?"
"Karena aku kakak perempuanmu."
"Kau membuat hidupku sengsara, hidup susah, hidup miskin."
"Jika tidak ada aku, siapa yang akan menjagamu? hidupmu akan lebih berantakan lagi Jeno--ya"
Dan suara lembut kakak perempuannya itu membuat Jeno tidak tahan, dia akhirnya melangkahkan kakinya meninggalkan pintu kamar kakak perempuannya dengan kebencian yang mendidih.
"Seandainya saat itu kau saja yang lenyap dari dunia ini, aku berharap kakak perempuanku saja yang mati! Dengan begitu, kedua orangtuaku masih ada disini. Bersamaku."
Benar. Dia telah membuat adik laki-lakinya menderita, sengsara, hidup susah. Tapi malam itu setidaknya apa yang Arinn dengar adalah bagian dari mimpi. Bunga tidur, tidak akan membuatnya kedinginan apalagi menghangatkannya seperti sebuah selimut.
Ya. Hanya mimpi.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Aku berjanji, Noona. Apapun yang terjadi, aku tidak akan tinggal bersama mereka lagi. Aku akan memastikan bersamamu, kapanpun aku bisa. Ayo kita lebih punya banyak waktu bersama sekarang, Noona."
~ Lee Jeno
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Bukan noona tidak memikirkan perasaanmu Jeno, bukan juga kau yang menentang noona. Noona ingin masa depanmu tertata dengan baik, noona ingin kau sukses dan itu satu-satunya harapan noona."
