|| Cilnan Or Civan

11 2 0
                                    

Masa silam fernan

••••••••

HAPPY READING 🧡

______


*******

"sini ci gue ada perlu sama lo." nita tiba-tiba menarik arcilla.

Dia membawa nya ke toilet dan disana sudah ada bimo yang tengah memperlihatkan senyum yang tidak bisa diartikan arci menghempaskan tangan nita namun bimo langsung mencekal nya.

Bimo memegang kedua tangan arcilla."lepasssiinn!" teriak arci.

"Gue gak akan lepasin lo ci," ucap Bimo.

"Urus dia gue keluar dulu," titah nita.

Bimo perlahan melangkah mendekati arci yang kini punggungnya membentur dinding karena ingin menghindari namun Bimo justru menahan menggunakan kedua tangannya yang di halangkan di kedua sisi badan arci.

"pergiiii, jangan sentuh gueee!" teriak arci.

Sementara nita tampak senyum puas ia masih ada di depan kamar mandi saat arci berteriak ada beberapa siswi yang lewat mendengar nya.

"eh itu suara siapa?" tanyanya.

Nita lantas bereaksi,"itu arci tadi gue liat dia narik-narik bimo di ajak ke dalam." tuduh nya.

Mereka langsung masuk dan melihat arci bersama bimo meski arci yang menjadi korban namun mereka semua berpikir sebaliknya tatakala yang di lihat saat ini seolah-olah arci menghinggapi leher Bimo.

"Ci, lo bener-bener gak punya harga diri ya maksa gue ampe kayak gini kelakuan lo," hardik bimo hanya akting karna banyak murid datang.

Arci menggeleng kemudian pergi dengan matanya yang berair sementara bimo memegangi lehernya agar semua mengira arci telah berbuat hal buruk ke bimo.

"dasar cewek jalang ini sekolah bukan klub malam ci," lontar siswi.

"gila ya lo ci, berani banget main di toilet sekolah," temannya menambahi.

Arcilla membawa cepat jalannya ia yang di perlakuan buruk tapi mereka menganggap arci lah yang salah akibat di sentuh bimo rasa cemas dan takut kini menjalar lagi ia memeluk dirinya di jalanan koridor seraya berlinang.

"kenapa semua orang mau lecehin gue kenapa!" ucapnya sambil berteriak.

Cairan bening dari kedua pupilnya kini luruh lagi arci seperti orang yang jijik akan dirinya sendiri ia kini memukuli lengan dan pundak nya.

Kania di temani dawai mendengar jeritan arci."astaghfirullah. arci." dawai langsung memeluknya.

Tiga remaja sahabat revan tengah berada di indor bermain basket bersama bambang herman fikri ada soliken juga yang menjadi wasitnya. tiga cowok beda kelas itu saling dorong untuk merebut bola tidak ada peraturan dalam permainan karena mereka hanya mengisi waktu jam kosong saja.

Dari pihak dino paling banyak berbuat curang elhan berulang menipu fikri dengan mengelabuhinya jikalau ada nurul yang memanggilnya hasil dari tipuan itu elhan bisa memasukkan bola ke ring basket itu abhimanggala cekakakan tiap kali fikri tertiup sedangkan soliken kewalahan sendiri ia akhirnya memilih keluar dari lapangan.

"Ken.. soliken ngambek lo ken.." cetus dino sementara soliken malah berdada-dada.

Semua juga berhenti bermain elhan melempar bola ke sembarangan arah ia tampak lesu dino serta abhimanggala juga sama tiga sahabat itu menambah kesamaan lagi dengan cara membuang napas kasar.

Cilnan Or Civan ( Selesai ) Where stories live. Discover now