32.memenuhi kewajiban?

5.7K 347 16
                                    

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم

Jangan lupa vote nya⭐

Happy reading
.
.
.
.

Mobil keluarga Ayla barusaja sampai di ponpes al-imran, bunda Eka dan bi nisa terus menerus menenangkan haikal lantaran pemuda itu, gugup setengah mati, maklum lah mau ketemu calon istri wkwk.

"Umah haikal gak mau turun, grogi" cicit haikal bi nisa menaruh telapak tangan di kening nya sendiri, sudah malas ia melihat tingkah haikal yang seperti itu

"yaudah kalo kamu gak mau turun, umah gak jadi nikahi Zia sama kamu" ancam bi nisa

"umah mah ngancem Mulu, yaudah iya ikal turun deh" akhirnya keluarga ayla pun turun dari mobil nya, terlihat Haikal yang memasang wajah datar, sepertinya pemuda itu mempunyai dua kepribadian saat dengan ibu nya dan saat di luar

"Assalamualaikum" ucap keluarga Ayla saat memasuki ndalem, yang diwakili oleh Adam dan Hanan

"Walaikumsalam" jawab serempak semua orang yang ada di dalam ndalem, di sana terdapat orang tua zia, kyai Ahmad, umi kulsum, citra dan Rayhan, dan juga pasutri kita Rasya ayla.

Umi kulsum langsung menghampiri bunda eka, sudah lama ia tidak bertemu dengan besan nya itu.

Semua nya saling sapa tanpa terkecuali, ayla memeluk ayah dan bunda nya erat meskipun beberapa Minggu yang lalu, mereka sempat bertemu tetap saja Ayla sangat merindukan ayah dan bunda nya, begitu pun dengan bunda eka dan ayah Hanan, mereka nampak senang kala mendengar berita status ayla yang seorang istri gus rasya sudah terbongkar di lingkungan pesantren.

Mereka semua berkumpul di ruang tamu yang beralaskan karpet tebal, Semua keluarga yang ada di sana berbincang bincang sedikit, mereka sedang menunggu Zia yang sedang di jemput oleh salah satu Santriwati.

"Ay gue takut di tolak" ujar haikal pada ayla namun hanya mampu di dengar oleh dirinya dan juga ayla, mereka duduk bersebelahan, Ayla berada di tengah tengah gus rasya dan juga haikal

"yeh, Lo mah dari dulu suka bilang begitu dah sumpah, bosen gue denger nya"

"Bukanya bantuin solusi biar Abang nya di terima, malah Lo gituin, gak asik Lo mah ay"

"Berdoa bang, berdoa" pekik ayla di dekat telinga haikal, haikal meringis pelan kala Mendengar teriakan ayla di dekat telinga nya.

"Assalamualaikum" ucap zia saat memasuki ndalem

Deg.

Semua orang di sana melihat ke arah Zia, tapi tidak dengan gus rasya dan juga haikal, haikal yang langsung menunduk kala mendengar ucapan salam Zia dari luar, sedangkan gus rasya ia malah sibuk memperhatikan Ayla dari samping, gadis itu terlihat cantik sekali jika agak kalem seperti ini.

"Tahan kal, tahan dia belum halal buat Lo"batin Haikal

"Walaikumsalam" jawab semua orang yang ada di dalam ndalem, zia merasa sangat malu karna saat ia masuk semu mata tertuju pada dirinya.

"Zia" panggil tina selaku ibu dari zia, zia pun menghampiri ibu nya dan memeluknya dengan erat.

"Zia" panggil Bayu, ayah dari Zia, Zia pun menyalimi tangan sang ayah dan setelahnya duduk di tengah tengah ayah dan ibu nya.

"Baik, karna sekarang Zia sudah ada, silahkan Haikal utarankan apa niat kamu" ujar kyai Ahmad

haikal menarik nafas panjang
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu, perkenalkan ibu bapak, nama saya Muhammad haikal Alkaf, saya anak dari bapak Adam dan ibu Nisa, tujuan saya mempertemukan kedua orang tua saya, dan ibu bapak, adalah untuk mengutarakan niat yang akan melamar putri bapak dan ibu yang bernama anaztazia Saquela" ujar haikal kepada orang tua zia, setelah mengatakan itu ia menarik nafas nya dalam dalam, syukur ia tidak gugup.

Cahaya CintaWhere stories live. Discover now