30. Bongkar Identitas

14.8K 840 76
                                    

Haiii aku bawain part terbaru!

Siapa yang udah nggak sabar?

CUS BACA!!

_-00-_

Rayuan gesekkan ranting mengalun merdu berjalan merambat membentuk gelombang, melayang-layang di udara menyebarkan rasa damai nan asa pada penjuru dunia malam. Geremangan angin menggerayangi tubuh, menghadirkan sensasi sejuk nan menggelitik yang disukai siapa pun. Rasanya tenang, namun tidak dalam hati sang pujaan hati Gara.

Pearly Aurora, gadis pemilik nama Pie atau Lily itu tengah mematung di depan cermin. Gaun hitam yang membalut tubuhnya tampak sempurna, cara penataan rambutnya malam ini pun tampak elegan. Malam ini Pearly harus sempurna, auranya harus paling bersinar di antara manusia lain. Selama berhubungan dengan Gara, part malam ini adalah yang paling dinanti Pearly. Dikenakan kepada keluarganya, ah menyenangkan pasti.

Pokoknya harus gue yang paling mentereng di antara manusia lain!

Acara makan malam hari ini bukan semata makan malam antar keluarga, tetapi bertepatan dengan hari ulang tahun Nalika. Yang mana di sana pastinya akan hadir banyak kolega bisnis Nalika. Pearly tidak mau kalah sebab ia khawatir jika nanti Nalika akan menjodohkan Gara dengan salah satu wanita di sana.

Berkali-kali Pearly memutar tubuh, mengamati penampilannya sendiri malam ini. Orang-orang harus tahu jika calon pasangan Gara adalah wanita tercantik di muka bumi ini. Untuk sentuhan akhir, Pearly menyemprotkan cairan berbau harum ke tubuhnya. Berputar-putar hingga aroma khas dirinya itu pun memenuhi ruang kosong dalam atmosfer.

Bersamaan dengan itu pintu kamar dibuka. Pearly menghentikan acara konyolnya, kemudian menghampiri Gara yang setia mematung memandanginya tanpa kedip.

"Om? Om kedip Om! Kelilipan nanti!" tegur Pearly sembari berjalan menghampiri Gara.

"Tuhan benar-benar teliti dan sangat waspada saat menciptakanmu."

Menahan salah tingkah ketika dipuji tidak semudah yang dibayangkan. Pipi merona Pearly bertambah merah karena ucapan singkat tadi. Lantas ia selipkan tangannya di sela lengan Gara, kemudian mereka berjalan dengan anggun menuju luar.

"Kok Pie deg-degan ya, Om?" celetuk bocah itu saat Gara membukakan pintu mobil untuknya.

"Daerah mana yang deg-degan? Mau saya diamkan?"

Tidak perlu dijawab, Pearly sudah tahu ke mana muara pikiran pria nyeleneh itu. Lantas ia cepat-cepat menggeleng sembari melindungi dadanya sendiri.

"Nggak mau! Yang ada tambah deg-degan nanti!"

Gara terkekeh, kemudian mendaratkan tangannya pada kepala Pearly, mengusapnya perlahan dan kian turun guna memberi sentuhan hangat pada area leher Pearly. "Tidak perlu khawatir. Kamu pertahankan saja sikap eleganmu. Keluarkan jurus centilmu jika nanti ada yang menatarmu."

"Geli, Om! Suka amat ngelus leher Pie!" sembur Pie sembari menyingkirkan tangan Gara dari lehernya.

"Memang saya suka."

_-00-_

Sekitar satu jam lamanya mereka habiskan waktu berdua di dalam mobil dilatari iringan musik klasik dengan kesan mewah. Selama itu pula Gara tak henti-hentinya mencuri pandang hanya untuk melihat keindahan bidadari yang Tuhan berikan untuknya. Sengaja Gara memperlambat laju mobil agar ia bisa menghabiskan waktu bersama dengan perempuannya.

Lain hal dengan Gara yang sibuk mencari celah di mana ketidaksempurnaan pada Pearly, gadis itu justru sibuk sendiri dengan tatanan riasannya. Berkali-kali Pearly menanyakan hal yang sama pada Gara seperti; Pie udah cantik belum? Dan sebanyak itu pula Gara menjawab hal yang sama; Lebih dari indah.

TAKEN YOUR DADDY [TERBIT]Onde histórias criam vida. Descubra agora