°∘∘50∘∘°

Start from the beginning
                                    

"Cik Della tahu? Qay cinta mati tau dekat Cik Della. His weakness is you. And your weakness is him," Dengan perlahan, Warda menggunakan tisu itu untuk mengelap air mata Fredella.

"Percaya lah, dia bukan seorang yang penghukum. Qay tak benci Cik Della. Dia cuma terkilan.."

"Don't you see that he loves you more than anything? You're his first priority, Miss Lisa." Bicaranya dengan lembut. Warda benar-benar mahu wanita itu memberi peluang buatnya untuk bantu.

Bila Fredella kelihatan jauh lebih tenang dari tadi, baru Warda bersedia untuk bertanya.

"Which bastard should I kill?"

Wajah diangkat apabila mendapat soalan itu. Fredella pandang Warda dengan wajah yang keliru.

"Am...ambilkan fail tu untuk I.." Jari telunjuknya dihala ke arah sebuah fail yang berada di tepi kedudukan Warda.

Setelah fail tersebut dihulurkan buatnya, beberapa helaian kertas di dalam itu diselak laju. Warda perhatikan ada beberapa foto bersertakan biodata orang di setiap muka surat.

"This girl," Bila muka surat yang dicari akhrinya jumpa, Fredella tunjuk pada Warda.

Name: Ailen Wong
Age: 21
Work under: Li' Moscow, participate since 2019
Role: Assassin

"Huh? Pembunuh upahan?" Terangkat sebelah kening Warda membaca biodata itu. Bukan calang-calang orang yang Fredella bagi untuk dia lawan.

"She's not dangerous. I know that you're better than her. You're The Locos's assassin for a reason, right Warda?" Fredella tahu arahan yang dia berikan ini memang makanan Warda. Lagipun Ailen itu merupakan orang kuat Uqael.

"You know what.." Tangan Cik Mudanya ditarik lalu digenggam lembut.

"I'm that dangerous one." Senyum nipis diukir. Meskipun dia tidak pernah mendapat musuh yang mencabar seperti pembunuh upahan, ini bukanlah arahan yang berat atau sukar baginya.

 Meskipun dia tidak pernah mendapat musuh yang mencabar seperti pembunuh upahan, ini bukanlah arahan yang berat atau sukar baginya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau duduk!"

Terangkat bahu Intan bila dijerkah dengan kuat oleh Uqael. Sekelilingnya diperhatikan, kanan kiri dan seluruh ruangan di depan mata sekarang hanya kosong. Yang dia tahu dia dibawa ke sebuah gudang di dalam hutan. Gudang usang yang tidak pernah dimasuk oleh orang.

"Kau pandang apa Intan? Aku suruh kau duduk, kau tak faham bahasa?" Rahang Intan dicengkam dengan jarinya. Uqael memang gunakan kekerasan untuk memaksa gadis itu supaya patuh padanya.

"Saya penat dengan tengku! Yang tengku pergi bawa saya pergi sini buat apa?! Kenapa tak biar je saya dekat KLIA tu!" Sungguh Intan bengang, asyik dia saja yang menjadi mangsa ugutan Uqael.

QAYYUM'S WEAKNESS | OGWhere stories live. Discover now