Chap 29

88 11 0
                                    

Semua karakter milik Om Masashi Kishimoto
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita dari manga tapi jauh berbeda
Genre : hurt, romance, friendship
Pair : naruhina, narusasu, narufemsasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc
Cerita gaje dan typo bertebaran

Happy reading


Chap 29

"Ka-kamu?!"

"Selamat malam, Sas, Kak Itachi," sapa orang itu.

Sasuke berjalan ke arahnya dan menatapnya dengan tajam.

"Kenapa kamu datang ke sini, dobe sialan?!" maki Sasuke dengan nada ketus.

"Aku cemas banget sama kamu. Apalagi tadi aku ketiduran pas nungguin kamu pulang kerja," jawab pemuda itu.

"Naruto? Kaukah itu?" tanya Itachi tidak percaya.

"Iya, kak. Ini aku. Naruto Namikaze. Apa kabar?" sapa Naruto. Tersenyum dengan ramah.

Itachi terkejut melihat Naruto yang badannya bertambah tinggi.

"Dulu Sasuke lebih tinggi dari kamu. Tapi sekarang tinggi badan kamu sama dengan tinggi badanku," ungkap Itachi.

"Aku kan sudah besar, kak. Lagian aku ini keturunan orang Eropa. Jadi badanku beda sama badan orang Asia," jelas Naruto dengan bangga.

"Huh! Sombongnya kambuh! Mentang-mentang bule!" celetuk Sasuke dengan jutek.

Naruto pun menoleh ke arah Sasuke.

"Sas, kamu belum pake ba-"

Handuk yang Sasuke kenakan lepas dan membuat Naruto bisa melihat tubuh telanjangnya.

"Kyaaa!!!" teriak Sasuke dengan keras. Ia segera berlari meninggalkan Naruto yang mimisan dan sang kakak yang menepuk jidatnya atas tingkah sang adik.

"Ternyata adik perempuanku masih perawan," gumam Itachi merasa tenang.

Sedangkan Naruto masih membayangkan tubuh Sasuke yang indah. Buah dada yang besar dengan puting berwarna merah muda, lalu Naruto terus mimisan. Ia merasa akal sehatnya akan hilang.

'Sasuke bisa bikin aku gila,' batin Naruto.

Skip time

Saat ini Sasuke sedang makan malam bersama Naruto dan Itachi. Wajah Sasuke memerah akibat kejadian tadi. Ia tak menyangka jika dirinya akan mengalami hal yang memalukan. Handuknya merosot di depan seorang laki-laki. Untungnya laki-laki yang melihatnya adalah Naruto.

"Terimakasih makanannya!"

"Biar kakak yang mencuci bekas makannya. Kalian berdua, mengobrollah. Nanti kakak akan belikan televisi dan laptop untukmu, dik," ujar Itachi.

Sasuke langsung berdiri. "Tapi laptop dan televisi itu mahal, kak. Lagian apartemen ini sempit. Mana pantes benda itu berada di sini."

Itachi yang sedang mencuci piring pun menoleh kepada adiknya. "Kita akan pindah rumah."

"Pindah rumah?" beo Sasuke.

"Uang kakak udah cukup untuk membeli rumah. Ibu bisa tinggal di sini kalau kita punya rumah baru," jelas Itachi dengan senyum ramahnya.

Sasuke kembali duduk. Ia tak tahu harus bereaksi seperti apa. Kehidupannya mendadak berubah. Namun saat ia melirik ke arah Naruto, dada kirinya kembali terasa sakit. Sasuke pun pergi meninggalkan Naruto dan Itachi menuju kamarnya.

Pacar Kedua (end) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora