Chap 27

98 12 0
                                    

Semua karakter milik Om Masashi Kishimoto
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita dari manga tapi jauh berbeda
Genre : hurt, romance, friendship
Pair : naruhina, narusasu, narufemsasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc
Cerita gaje dan typo bertebaran

Happy reading




Chap 27

Seorang pria dewasa sedang berbicara di telepon dengan seseorang di dalam sebuah ruang kerja yang memiliki fasilitas lengkap. Pria itu hanya mendengarkan penjelasan dari seseorang yang berbicara di telepon. Sesekali pria itu mengernyitkan alisnya, h Hm lterkadang mengepalkan tangannya.

"Hm, kita lihat, apa yang bisa dilakukan oleh bocah itu?" Pria itu pun menutup panggilan di telepon setelah melihat foto yang ada di layar laptopnya. "Banyak pihak yang harus kuajak kerja sama kali ini. Waktunya harus cukup."

***

"Haah.."

"Sampai kapan kamu mau menghela nafas, Nar?"

"Sampai pelajaran ini selesai."

Naruto dan Shikamaru menjadi teman satu kelompok dalam belajar. Meski hari ini adalah hari Sabtu yang harusnya libur sekolah, tapi Sma Konoha mengadakan pelajaran tambahan selama satu bulan.

"Bentar lagi kamu tunangan lho," sambung Kiba.

Ia duduk tak jauh dari tempat Naruto dan Sasuke. Lebih tepatnya di belakang mereka.

Naruto kembali merasa lemas.

"Please, jangan ingetin aku sama acara laknat itu." Naruto menempelkan wajahnya di meja.

Dari jauh Sasuke diam-diam memerhatikan tingkah Naruto.

"Tuh kan, Sas. Naruto tuh nggak bahagia kalau tunangan sama Hinata," celetuk Sakura yang menjadi teman satu kelompok Sasuke.

"Hn." Sasuke menundukkan kepalanya. Ia masih ragu dengan ide yang Sakura usulkan.

"Oh ya, pulang sekolah kamu ada rencana nggak, Sas?" tanya Sakura.

"Hn.. Aku kerja dua jam setelah pulang sekolah. Emangnya ada apa?" jawab sekaligus tanya Sasuke.

"Nanti Hinata mau pergi ke butik milik kenalan ibuku. Dia ngajak aku," ujar Sakura.

"Terus? Apa hubungannya denganku?" tanya Sasuke sambil mengernyitkan alisnya.

"Itu.. " Sakura melirik ke arah lain. "..sebenarnya.. "

"Bilang aja. Aku nggak akan marah," paksa Sasuke melihat Sakura yang sedang bingung.

"Ng.. Itu.. Hinata memintaku untuk mengajak kamu pergi dengan kami, Sas," jawab Sakura gelagapan. "Tapi kalau kamu nggak mau juga nggak apa-apa kok. Aku bilang aja kalau kamu mau kerja."

Sasuke tersenyum tipis. "Oke, aku akan ikut."

"Eeh??" Sakura terkejut. "Be-beneran nih, Sas?"

Sasuke menganggukkan kepalanya.

"Ta-tapi.. Naruto juga akan ikut, Sas." Sakura menatap Sasuke dengan sendu.

"Nggak apa-apa. Hyuga cuma mau manas-manasin aku. Gitu kan?" tanya Sasuke berusaha untuk bersikap tenang meski dada kirinya sakit.

Sakura meraih tangan Sasuke. "Se-serius, Sas?"

Sasuke kembali menganggukkan kepalanya untuk memantapkan hatinya.

Pacar Kedua (end) Where stories live. Discover now