Chap 26

114 12 1
                                    

Semua karakter milik Om Masashi Kishimoto
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita dari manga tapi jauh berbeda
Genre : hurt, romance, friendship
Pair : naruhina, narusasu, narufemsasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc
Cerita gaje dan typo bertebaran


Happy reading


Chap 26





Tenten dan Sasuke telah tiba di kediaman Sakura.

Kedua orangtua Sakura adalah pemilik salon ternama di kota Konoha. Hal yang wajar jika rumah Sakura sangat besar dan mewah.

"Kita masuk lewat belakang aja ya. Jam segini suka banyak tamu. Jadi susah masuk kalau lewat depan," ujar Sakura memberi instruksi untuk masuk ke dalam rumahnya.

"Hn/terserah," jawab Sasuke dan Tenten tak memedulikan jalan masuk ke dalam rumah Sakura.

Sasuke dan Tenten pun masuk ke dalam rumah Sakura dari belakang.

"Sas, jangan-jangan si pinky ini ada rencana jahat buat kamu," bisik Tenten. Ia berjalan di samping Sasuke yang berjalan di belakang Sakura.

"Jangan buruk sangka dulu, Ten," balas Sasuke. Wajahnya sedatar papan talenan.

Mereka pun sampai di depan kamar dengan pintu yang terbuat dari kayu berkualitas tinggi dan dicat dengan warna merah muda. Ada gantungan pintu yang berbentuk bunga sakura berwarna peach dengan tulisan sakura.

Tenten sweatdrop. 'Pink,' batin Tenten.

"Silakan masuk. Tapi jangan kaget kalau lihat kamarku," ucap Sakura saat membuka knop pintu kamarnya.

Mata Sasuke dan Tenten menyipit saat melihat keadaan kamar Sakura yang serba berwarna merah muda.

"Pink!" aku Sakura dengan bangga. "Kalian pasti jijik dan silau dengan warna cat dan pernak-pernik kamarku. Hinata aja sampai ngehina dan muntah di kamarku."

Sakura duduk di atas spring bed dengan bed cover berwarna merah muda dengan dipenuhi renda dan bunga.

"Kalian duduklah di kursi itu," suruh Sakura menunjuk pada dua kursi yang ada di dalam kamarnya.

"Apa kami boleh duduk di bawah? Maksudku.. Di karpet ini," pinta Sasuke menunjuk pada karpet mahal yang menjadi alas lantai kamar Sakura. Entah mengapa ia merasa nyaman dengan karpet yang permukaannya lembut itu.

Tenten heran dengan keinginan dari sahabatnya tersebut.

"Silakan. Karpet ini bersih kok," jawab Sakura bediri dan ikut duduk di atas karpet bersama Sasuke dan Tenten yang sudah duduk lebih dulu.

"Oh ya. Kalian mau minum apa? Ntar maid aku bawain minuman," tawar Sakura. "Jangan sungkan. Jarang banget ada temen yang berkunjung ke rumah. Apalagi masuk ke dalam kamarku."

"Jus alpukat," pinta Tenten.

"Kalau kamu, Sas? Mau minum apa?" tanya Sakura menoleh ke arah Sasuke.

"Hn, jus tomat aja," jawab Sasuke tanpa ekspresi apapun.

"Oke, tunggu bentar. Aku akan kirim chat ke maid pribadi aku," kata Sakura sambil memegang ponselnya.

"Orang kaya mah bebas ya," celetuk Tenten.

"Hush. Kamu nggak boleh gitu, Ten," kata Sasuke.

Sakura tertawa. "Kalian santai aja. Jangan tegang gitu."

Pacar Kedua (end) Where stories live. Discover now