Chap 23

148 16 1
                                    

Semua karakter milik Om Masashi Kishimoto
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita dari manga tapi jauh berbeda
Genre : hurt, romance, friendship
Pair : naruhina, narusasu, narufemsasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc
Cerita gaje dan typo bertebaran


Happy reading

Chap 23




Seorang gadis bersurai merah muda baru saja ke luar dari toilet di dalam sebuah mall. Matanya tak sengaja menangkap siluet seorang perempuan berambut panjang. Karena penasaran, ia pun mendekati bayangan itu.

'Bukannya itu Hinata?' batin sang gadis aka Sakura. 'Kalau nggak salah tadi aku lihat dia nggak pulang bareng sama Naruto. Terus ngapain dia berdiri di depan toilet cowok?'

Mata Sakura melotot tatkala melihat sosok pemuda yang ke luar dari toilet laki-laki.

"To-Toneri?" Dengan cepat Sakura menutup mulutnya dengan kedua tangannya. "Mau ngapain mereka berdua? Aku ikutin aja ah."

Sakura pun mengikuti Hinata yang pergi bersama Toneri. Dahi Sakura mengernyit ketika Hinata menggandeng tangan Toneri. Belum lagi ia terlihat begitu bahagia. Bukan seperti dipaksa.

'Bukannya mereka udah putus ya? Kok bisa akrab gitu?' batin Sakura. 'Hinata kan udah dijodohin sama Naruto. Kenapa dia malah jalan sama Toneri? Dia nggak lagi selingkuh kan atau.. Hinata cuma manfaatin Naruto untuk balas dendam sama Sasuke?'

Sakura terus mengikuti langkah dua sejoli itu hingga berhenti di depan sebuah hotel bintang lima. Hotel milik keluarga Otsutsuki(keluarga Otsutsuki adalah keluarga terkaya pertama di kota Konoha).

'Ho-hotel? Apa nggak salah?' batin Sakura. Ia menggelengkan kepalanya.

Sakura pun tersenyum miring. "Dia udah sering mengancamku. Sekarang saatnya aku yang mengancam dia."

Sakura pun mengambil foto Hinata dan Toneri yang masuk ke dalam kamar hotel.

"Akan kujadikan bukti dan kutunjukkan pada Naruto. Mending Naruto sama Sasuke. Mereka kan saling suka. Kenapa Naruto harus dijodohin sama Hinata? Kayak di drama tv aja," gumam Sakura.

***

Shizune sudah pergi dari kediaman Sasuke setelah memasang infus pada Sasuke.

Sasuke tak menyangka jika ia akan diinfus akibat ulahnya sendiri. Kurang makan, kurang minum yang berarti kurang gizi. Akibatnya ia jadi tidak bisa pergi ke sekolah dan bekerja. Sekarang ia hanya bisa terbaring lemah di atas tempat tidurnya.

Naruto sudah datang kembali dengan membawa pakaian dan buku pelajaran untuk besok. Ia juga membawa kasur tidur yang biasa digunakan untuk berkemah.

"Sas, aku mandi dulu ya," kata Naruto.

Sasuke hanya menjawab dengan anggukan kepala. 'Kenapa dia harus ngomong dulu?' batin Sasuke.

Sasuke melirik ke meja belajarnya yang dipenuhi oleh makanan, buah dan juga buku pelajaran untuk ia salin nanti.

'Kenapa Naruto menolongku? Harusnya dia nggak kayak gini. Dia udah punya Hinata. Pacar atau calon tunangan yang harus ia prioritaskan. Bukan aku yang hanya teman masa kecilnya,' suara hati Sasuke.

Ketika Sasuke membayangkan jika dirinya hanya teman masa kecil Naruto, dada kirinya terasa sakit. Ia masih ingat saat Naruto mencium bibirnya di acara berkemah musim panas beberapa waktu lalu. Ciuman di bibir yang bukan hanya menempelkan bibir tapi Naruto mencium bibir Sasuke dengan penuh nafsu.

Pacar Kedua (end) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora