9. Rebel

32 4 1
                                    

Hari ini adalah hari minggu. Doo Joon membuka kafe miliknya lebih awal sebelum pukul delapan. Sebelum para pelanggan datang, ia membersihkan kafe, mengelap gelas juga perabotan lain, mengecek mesin pembuat kopi, dan menyiapkan bahan baku untuk menu utama kafe.

 Sebelum para pelanggan datang, ia membersihkan kafe, mengelap gelas juga perabotan lain, mengecek mesin pembuat kopi, dan menyiapkan bahan baku untuk menu utama kafe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keunikan kafe ini, setiap hari ada pergantian menu yang tercantum di papan tulis yang dipajang di depan kafe. Jeruk Yuzu, adalah menu utama hari ini. Dibandingkan jenis jeruk lainnya, buah yuzu memiliki aroma yang lebih harum dan rasa yang lebih asam. Doo Joon kali ini akan membuat Yuzu Sparkling Squash, Yellow Croissant with Yuju Cream, dan Yuju Honey Tea.

Doo Joon menyiapkan beberapa butir Jeruk Yuzu di atas papan talenan. Sebelum memotong, ia mengasah pisau terlebih dahulu agar tajam dan menghasilkan potongan yang pas. Layaknya seorang master kungfu, Do Joon tampak begitu terampil dan cekatan dalam menggunakan pisau. Doo Joon memang sepertinya ahli dalam menggunakan pisau untuk bisnis kafenya juga hobinya yang suka bergelut di dapur, sampai-sampai ia mempunyai banyak koleksi pisau yang tak terhitung jumlahnya, ukurannya juga bervariasi.

"Berhenti menatapku seperti itu..." tegur Doo Joon terhadap seseorang yang sedari tadi berdiri memperhatikannya, tak lain adalah So Hyun.

"Kau pandai menggunakan pisau, rupanya." So Hyun menimpali.

Doo Joon tertawa kecil. "Tentu. Aku adalah ahlinya. Bahkan aku bisa membelah bulan menjadi dua bagian kalau aku mau."

"Berhenti membual. Berikan aku sesuatu untuk dimakan." So Hyun menatap ngeri pada Jeruk Yuzu yang sudah menjadi potongan lingkaran tipis. "Selain jeruk, berikan aku sesuatu yang lain."

"Bagaimana kalau, chiffon cake? Aku mencampurkan potongan buah stroberi segar di dalamnya. Kau pasti suka, rasanya tidak begitu asam." Doo Joon menawarkan.

So Hyun mengangguk setuju. "Baiklah. Juga, berikan aku teh bunga krisan. Aku merasa lebih baik, saat meminumnya hari itu."

Doo Joon menunjuk bangku kafe. "Duduklah, akan aku buatkan."

"Biarkan aku membantu." So Hyun masuk ke pantry dan menyiapkan gelas.

"Wah! Kau memang cerdas." puji Doo Joon. "Kau siapkan teh nya. Kantong teh ada di laci paling bawah, untuk gula ada di toples bening depanmu itu." titahnya.

So Hyun membuat teh, sementara Doo Joon mengeluarkan chiffon cake dari dalam estalase kaca. Doo Joon mengambil pisau khusus kue untuk memotong chiffon cake menjadi satu potongan besar berbentuk segitiga, lalu memasukkan potongan chiffon cake ke dalam piring.

Doo Joon tidak sengaja menjatuhkan pisau miliknya, saat ia mengembalikan chiffon cake ke estalase. So Hyun berinisiatif mengambil pisau itu dan membungkuk untuk meraihnya. So Hyun tidak sengaja melihat kardus berisi pisau yang tak terhitung jumlahnya, pisau ukurannya jauh lebih besar daripada yang terpajang di rak.

So Hyun tidak berpikiran negatif, tempat yang dipijaknya sekarang adalah dapur. Bukan hal yang tabu kalau ada pisau di dapur, terlebih jika untuk keperluan kafe. So Hyun akan tidak memperpanjang masalah sepele seperti ini, ia akan bersikap seolah tidak melihat apapun.

Love Line : A New FaceWhere stories live. Discover now