EPS 17

10 3 0
                                    

Airin telah mendapatkan juara ke 1, Airin merasa senang dengan hasil kerja kerasnya.

"Selamat ya Airin aku bangga Ama kamu."ujar Aiman sambil menepuk pundak milik Airin.
"Eh bisa aja kamu jangan gtu ah malu."Balas Airin dengan wajah malu malu.
"Udah Airin jangan malu dong."balas Aiman.
"Iya makasih Man."ucap Airin.
"Iya sama sama."balas Aiman.

"Oh iya kita jenguk Merah yu."ujar Airin.
"Ayo."balas Aiman.

Kemudian Mereka langsung pergi ke ruang istirahat.

"Merah kau gak papa?"tanya Airin.

Merah merasa bingung siapa yang menjenguk Merah.

"Hah kamu siapa?"tanya Merah.

Airin Dan Aiman sangat terkejut mendengar pertanyaan Dari Merah.

"Merah, ini aku Airin, Sahabat kamu."jawab Airin.
"Sahabat? perasaan aku gak punya sahabat."Balas Merah.
"Merah, jangan bercanda aku yakin kau pasti pura pura kan?"tanya Airin.

Tiba tiba Ada Melati yang muncul dari toilet.

"Enggak Airin dia gak pura pura,Ayo kita bicara."ucap Melati.

"Iya Tante,Aiman kamu jagain Merah."titah Airin.

Aiman mengangguk.

Kemudian Airin dan Melati pergi menuju ke ruang latihan.

"Airin sebenarnya, Merah mengalami ilang ingatan."Ucap Melati.
"Apaaa serius Tante jangan boong Tante." Balas Airin.
"Gak,Tante gak boong."Balas Merah.

Kemudian ada seseorang yang menghampiri Airin dan Melati.

"Tante siapa itu?"tanya Airin.
"Kenalin Ini Jordan Ayahnya Merah."jawab Melati.
"Eh hehe halo Om."sapa Airin sambil salam tangan.

Tetapi Jordan menolak salam Dari Airin.

"Papah jangan begitu ke Airin."peringat Melati.

"Airin kamu pergi dari rumah saya dan jangan pernah deketin Merah anak saya."usir Jordan.

Jelasss Melati sangat terkejut melihat sikap Jordan seperti itu.
"Apa Om Serius?"tanya Airin.
"Kenapa om ngusir saya,saya salah apa?"lanjut Airin.
"Karna gara gara kamu anak saya jadi amnesia dan kamu anak pembawa sial."Tegass Jordan.

Airin dan Melati sangat terkejut mendengar kata sial dari mulut Jordan.

"Pak soal itu bukan salah Airin."ucap Melati.
"Diam kamu jangan banyak bacot."tegass Jordan.

"Om bukan saya yang bikin anak om ilang ingatan dan satu lagi saya bukan Anak pembawa sial."tegass Airin.

"Oh kamu berani lawan saya,saya tegas kan kamu pergi dari sini dan jangan pernah mengganggu kehidupan Merah lagi."tegass Jordan.

Kemudian Airin perlahan pergi dengan ketidakrelaan.

Aiman melihat itu semua dan Aiman sangat terkejut melihat Airin di usir oleh Jordan.

***

Airin mulai membereskan barang barangnya dikamar Merah.

"Non mau kemana kok Barangnya dibawa segala?"tanya Bibi.

"Aku mau pergi jauh bi."jawab Airin.
"Tenang kok aku udah izin sama keluarganya Merah,aku di bolehin kok."lanjut Airin.

"Iya non hati hati ya."Ucap Bibi.
"Iya Bi Airin pergi dulu ya."pamit Airin.
"Iya Non."jawab Bibi.

Kemudian Airin langsung pergi meninggalkan Rumah Milik Merah.

***

Airin berjalan sendiri ia tidak tau pergi kemana sambil membawa koper, Kemudian Airin Duduk di tepian jalan yang sangat sepi.

"Ya Allah aku gak tau harus pergi kemana,nenek aku udah meninggal bahkan ibu sepupu aku Udah gak ada disaat aku masih kecil,aku bingung harus bagaimana."Gumam Airin.

Aiman muncul dihadapan Airin.

"tinggal aja di rumah aku."ucap Aiman.

Wajah Airin perlahan menoleh ke Aiman.

"Maaf Man, aku gak mau ngerepotin."tolak Airin Mentah mentah.
"Udah kamu gak ngerepotin kok."Ucap Aiman.
"Tapi tetep aja, aku ngerasa gak enak."tolak Airin.
"Udah,Airin kamu terima aja kebaikan aku, Dulu kamu suka bantuin ngerjain, Matematika ngerjain tugas pelajaran, sekarang giliran aku buat bantu kamu,Katanya kalau tolak kebaikan seseorang,dosa loh."Ucap Aiman.
"Yaudah oke aku terima bantuan kamu, makasih ya udah bantuin aku."balas Airin.
"Iya Airin,kamu tau kan, kalau aku sayang kamu jadi jangan tolak kebaikan aku ya."ucap Aiman.
"Iya Man."balas Airin.
"Yaudah ayo."Ujar Aiman.
"Ayo."balas Airin.

Mereka langsung pergi ke rumah Aiman.

***

Lea sedang nongkrong di kafe karna Lea akan bertemu dengan Yuda.

Kemudian Yuda datang ke meja Lea.
"Hai ayang,maaf baru datang."sapa Yuda.
"Iya gak papa,mau ngomong apa?"tanya Lea.
"Nggak aku kangen aja Ama kamu."jawab Yuda.
"Jangan gtu dah alay."balas Lea.

Yuda hanya diam dan berpikir membawa Lea kehotel.

"Sayang."panggil Yuda.
"Iya ada apa?"tanya Lea.
"Aku minta maaf waktu itu aku udah menodai kamu,habisnya sih kamu cantik amat jadi khilaf."ucap Yuda.
"Tapi kamu harus tanggung jawab kalau terjadi apa apa sama aku."balas Lea.
"Iya aku janji aku bakal tanggung jawab."balas Yuda.

***

Airin dan Aiman sampai di rumah keduanya.

"Airin ini rumah aku, kamu bisa tinggal disini."Ucap Aiman.
"Tapi jangan kasih tau ya sama Papah aku atau bibi aku."lanjut Aiman.
"Lah kenapa emang?"tanya Airin.
"Nanti aku bisa di marahin sama bapak aku."jawab Aiman.
"Tenang kok aku gak bakalan ngasih tau ke mereka,Yaudah aku bersih bersih rumah dulu."Ucap Airin.
"Iya ini kuncinya aku pamit pulang dulu,nanti Setelah magrib, boleh gak main kerumah kamu?"tanya Aiman.
"Boleh tapi ngobrolnya diluar ya."Jawab Airin.
"Iya aku duluan ya."Pamit Aiman.
"Iya hati hati."balas Airin.

Aiman langsung pergi meninggalkan Airin,Airin langsung masuk kerumah Milik Aiman.

Bersambung.......

Bagaimana dengan EPS ini seru tidak.

Kalau ada yang salah kasih tau ya

Jangan lupa komen dan vote.

Kita lanjut ke EPS 18
Dimana Aiman main kerumah Airin.

Air Mata Seorang AnakWhere stories live. Discover now