" Hmm.. t-tapi jangan di ketawain." Sahut do pelan.

" Kenapa kami harus ketawa? Masalah pribadi bukan hal yang bagus untuk di jadikan bahan bercandaan," ucap Tyle.

Dorison mengangguk paham, setelah meyakinkan dirinya, akhirnya dia berani untuk bercerita.

" Nama nya Arsh, aku kenal dia dari sekolah menengah pertama, kami satu kelas, anak nya baik, manis, perhatian, menurut aku dia suka menebar aura positif untuk orang terdekatnya. Banyak yang suka sama dia, temen dia pun lumayan banyak karena anak nya emang se menyenangkan itu," jelas do, dia menarik nafas sebentar kemudian melanjutkan ceritanya, " Dia mudah bergaul, mungkin karena sifatnya itu aku jadi suka sama dia, menyalah artikan kedekatan kami yang mungkin hanya sebatas teman, aku sadar kalau hanya aku yang menganggap nya lebih, sedangkan dia engga. Tapi aku gak nyerah, aku yang perlahan memberikan sinyal ke dia kalau aku memang ada perasaan lain, mungkin dia peka. Akhirnya dia sedikit menjaga jarak." Jelas dorison.

Tyle mengangguk paham, ternyata benar feeling nya kemarin kalau cinta anaknya bertepuk sebelah tangan.

" Tapi aku gak nyerah gitu aja Mah, selama beberapa tahun aku coba deketin dia, aku gak maksa dia sama sekali, aku hanya berusaha membuat dia nyaman saat berada di sekitar ku, dan itu pun gak secara terang-terangan, bahkan Sheen pun gak tau." Lirih do.

Mark menghela nafas kasar, ternyata permainan dorison terlalu halus, dia sendiri pun tak sadar kalau anaknya tengah menyukai seseorang.

Yang dia tau dorison adalah jomblo akut.

" Sampai Akhirnya aku lulus sekolah menengah pertama aku coba bicara secara langsung ke dia, aku kira dia sudah bisa nerima aku, ternyata engga. Dan baru-baru ini aku tau dia pacaran sama musuh aku, kakak tingkat yang lebih tua dari kami, rasanya aku gak rela kalau dia sama orang itu." Lirih do.

Terdengar helaan nafas dari dorison, remaja tampan itu terlihat tertunduk lesu sambil memainkan jari nya.

" Do Mamah boleh bicara?" Tanya Tyle.

" Hmm.. bicara aja, aku dengerin." Gumam do.

" Mamah cukup senang melihat pertumbuhan kamu yang perlahan dewasa, Mamah senang kamu bisa menjaga diri dan tidak memaksakan kehendak, kamu juga gak gampang terpengaruh sama dunia luar, dan seperti yang mamah katakan di awal tadi kalau mamah percaya kamu gak sembarang menaruh perasaan pada orang lain, bayangkan kalau kamu sembarangan menaruh perasaan pada orang, bisa saja kamu di manfaatkan, apalagi kamu baru pertama kali jatuh suka." Jelas Tyle.

" Kok jatuh suka?" Tanya Mark.

Dorison yang tengah menundukkan kepalanya pun langsung menoleh ke arah Tyle.

" Ya jatuh suka, itu hanya sebatas suka, kalau orang jatuh cinta pasti gak gitu, dia pasti melakukan segala cara agar dia bisa mendapatkan orang yang dia cintai, sedangkan dorison kan engga, dorison terlihat mengikuti alur, cuma kasih sinyal kaya gitu gimana orang bisa suka balik. Kalau keduluan orang kan gini akhirnya," sahut Tyle.

" Jadi maksud mamah apa?" Tanya do.

Tyle tersenyum tipis sambil menggelengkan kepalanya. " Kalau suka sama seseorang, kamu harus berjuang, jangan cuma kasih sinyal. Kamu kira dia apaan harus di kasih sinyal, anggap ini pelajaran ya, kedepannya kalau suka sama orang jangan di kasih sinyal lagi, berjuang dengan benar." Jelas Tyle.

Donat NanatWhere stories live. Discover now