Ulang Tahun Maisa

1.2K 169 42
                                    

Hellooo~

Mohon baca pesan singkat dibawah ini yaa sayang-sayangku.

Pesanku cuma satu, jangan bawa-bawa dan sangkut pautkan cerita ini dengan real life para visual yaa. Ayo sama-sama kita jadi pembaca yang pintar dan bijak <3

Oh, iya! Jangan lupa untuk vote dan comment yang banyak di cerita ini. Okeey?? Kalau ada typo yang bertebaran, mohon dimaafkan.

Happy reading!

°
°
°
°

"Selamat ulang tahun, Maisa...."

Suara berat dari ujung sana terdengar tepat ketika Maisa menjawab panggilan suara di pagi hari.

Maisa yang masih setengah sadar pun tersenyum tipis, "Thank you, Mas Theo~"

"Panjang umur, sehat selalu, dan bahagia selalu, ya. Maaf, saya belum bisa temui kamu dari kemarin. Jadwal Bapak lumayan padat akhir-akhir ini."

"Aamiin. Iya, enggak apa-apa, Mas Theo, aku paham kok. Semangat kerjanya, ya."

"Terima kasih, cantik."

"Oh, iya, sekarang Mas Theo lagi dimana?"

Terdengar suara yang sedikit berisik diujung sana, "Masih dirumah, Mai. Nanti sekitar jam tujuh saya berangkat ke Kertanegara."

"Ooo, oke. Jangan lupa sarapan dulu sebelum berangkat kerja, ya."

"Mai, nanti malam sepulang kerja, saya boleh mampir?" Tanya Theo.

"Mampir ke rumah?"

"Iya..."

Maisa tersenyum manis, "Boleh banget! Tapi, kalau aku belum pulang tungguin, ya? Takutnya aku ada lembur malam ini."

"Mau saya jemput pulang kerjanya?" Tawar Theo.

"Enggak usah, Mas. Aku bawa mobil."

"Oke, take care, ya. Mai, saya mau siap-siap dulu, ya."

"Iya, see you, Mas Theo."

"See you, cantik."

Tepat ketika telepon ditutup oleh Theo, Maisa menyentuh dadanya pelan, "Gila, damage nya bukan main..."

Maisa yang sudah tak bisa memejamkan matanya kembali, memutuskan untuk turun ke lantai bawah.

Melihat sekiranya orang rumah sudah ada yang bangun lebih dulu. Namun, saat kakinya menginjak ruang makan, netra Maisa membulat ketika melihat Veve dan para asisten rumah tangga sedang menghias kue sedemikian rupa.

"Errr, morning, Mah?"

Veve yang mendengar suara Maisa pun tersentak, surprise yang gagal.

"Lho, Mai? Kok sudah bangun, sih?" Tanya Veve dengan wajah sebalnya.

"Emang harusnya gimana?"

Veve berdecak sebal, "Harusnya kamu jangan bangun dulu, ih! Gagal kan kejutan dari Mamah...."

Maisa tergelak, "Habis enggak bilang-bilang dulu kalau mau buat kejutan, sih. Aku mana tau kalau lagi pada repot di dapur?"

"Ah, enggak seru kamu. Terus gimana ini? Nanggung banget. Kamu juga sudah lihat kue nya."

Major Let Me Love You Where stories live. Discover now