Hambalang dan Curahan Hati Mas Resky

4.3K 294 21
                                    

Hellooo~

Terharu sekali lihat antusias kalian dengan cerita Major Let Me Love You 🥺 Semoga kalian semua terhibur yaa~

Chapter kali ini bakalan panjang bangeeet.

Pesanku cuma satu, jangan bawa-bawa dan sangkut pautkan cerita ini dengan real life para visual yaa. Ayo sama-sama jadi pembaca yang bijak <3

Oh, iya! Jangan lupa untuk vote dan comment yang banyak di cerita ini. Okeey?? Kalau ada typo yang bertebaran, mohon dimaafkan.

Happy reading!

°
°
°
°

"Di Hambalang berapa hari, Mai?" Tanya Veve yang sedang membantu Maisa mengemas pakaian.

"Besok juga pulang, Mah."

"Numpang tidur namanya itu."

Maisa yang sedang mengambil beberapa baju di lemari pun terkekeh geli, "Iya juga ya, Mah? Ini sih, aku cuma numpang tidur, makan dan mandi aja di Hambalang."

"Kamu emangnya enggak kerja?"

"Untungnya, beberapa artikel sudah aku selesaikan kemarin. Jadi enggak terlalu sibuk, bisa lah bolos satu hari."

"Dijemput jam berapa sama Theo?"

Maisa tampak berpikir sebentar, "Belum, tau. Nanti aku tanya Mas Theo dulu."

"Yaudah, ini udah Mamah lipat sebagian. Mamah tinggal, ya? Mau masak dulu untuk makan siang Papi."

"Iya, makasih Mamaah~"

Maisa pun mengambil ponselnya di nakas sebelah kasur, membuka aplikasi Whatsapp miliknya.

Mengirim pesan untuk mengabarkan Mayor Teddy.


Mas Theo🤺

Me
• Mas, jemput jam berapa?
• Kalau sudah mau jalan, kasih tau yaa

Mas Theo🤺
• Setelah makan siang saya jemput, ya?
• Nanti kalau mau jalan saya WhatsApp kamu lagi.

Me
• Okey
• See you!

"Bawa sheetmask kali ya. Mau gue ajak perawatan para asisten pribadi Pakde deh, disana."

Maisa pun mengambil beberapa masker yang ia punya untuk dibawa ke Hambalang. Sampai akhirnya suara ketukan pintu kamar pun terdengar.

"Mai, turun dulu. Sudah masuk jam makan siang."

"Sebentar, Pi. Aku masih prepare. Lima menit lagi, ya, Bapak Jenderal!" Seru Maisa dari dalam kamar.

"Betulan ya? Hanya lima menit, lho."

"Iya, janji~"

Maisa pun memasukkan beberapa barangnya ke dalam sling bag miliknya, seperti pouch make up, pouch skincare, juga beberapa sheetmask.

Maisa melirik arah jam di dinding kamarnya, buru-buru turun ke lantai bawah. Janjinya hanya lima menit pada Heru. Kalau telat, meja makan bisa terbalik karena Maisa terlambat.

Major Let Me Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang