Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading
Kelulusan kelas 12 semakin dekat. Setelah menjalankan ujian, para siswa sudah tidak memiliki jadwal pelajaran lagi. Dikarenakan semua sudah memiliki tujuan perguruan tinggi masing-masing. Juga banyak diantara mereka yang sudah menjalankan tes masuk perguruan tinggi di Universitas impian mereka.
Termasuk dua orang gadis yang kini tengah berjalan menyusuri universitas impian mereka di Korea. Gangnam University, merupakan kampus impian yang terletak di kota Gangnam. Jurusannya sangat banyak begitupun persaingan yang amat ketat. Kebanyakan mahasiswa disana adalah orang-orang elit dan dari keluarga Sultan. Ada juga mahasiswa beasiswa namun mereka kebanyakan pendiam dan tidak banyak teman.
"Ra, liburan ini lo mau kemana aja?" tanya Aura pada Rara.
Bahu Rara merosot pelan. Ia terlihat sedih sambil menghela napas. Tapi segera menipis pikiran childishnya.
"Gue ya mungkin dirumah sama sesekali jalan-jalan sendiri mungkin. Lebih banyak ke me time nya." Rara berusaha berdamai dengan keadaan.
"Kalau lo, gimana?" tanya Rara.
Aura tersenyum. "Gak tau, gue juga pengen males-malesan aja dirumah."
Dua orang laki-laki tiba-tiba mensejajarkan langkah keduanya. Mark di sisi Aura sedangkan Lucas di sisi Rara.
"Kalian juga daftar di kampus ini?" kaget Aura.
Mark mengangguk. "Yes, aku ambil jurusan seni musik. Kalau Lucas ambil bisnis. How about you, sweetie?"
Blush!
Pipi Aura tampak memerah. Sedangkan Rara hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah baper sahabatnya itu.
"Jalan-jalan yok, Ra. Mau gak? Kan kita udah mau jadi mahasiswa." Lucas menyenggol pelan bahu Rara.
Gadis itu mendongak, menatap Lucas yang amat tinggi. "Jalan-jalan kemana?" bingung Rara.
"Ke suatu tempat, gue tau tempat yang bagus di Busan."
Rara mengerutkan kening. "Busan? Gue kira yang deket-deket aja."
Lucas menggeleng. "Kita berempat gimana? Biar seru, sekalian nginep di villa."
Seakan memberikan kode. Rara segera melirik Aura. Gadis itu tersenyum kemudian mengangguk.
"Gue sih iya aja, ayo Ra. Kita berempat."
Rara tidak ekspek ternyata Aura tertarik dengan tawaran Lucas. Apa mungkin Mark sudah membuat gadis itu klepek-klepek? Sehingga jalan-jalan bersama tidak ditolak?
"Tapi gimana caranya biar kakak lo gak curiga? Kak Ten gak mungkin ngizinin lo Ra, termasuk gue. Kak Kun gak bakalan ngizinin gue."
Aura tampak berpikir. Perkataan Rara benar juga ya, karena kakak mereka sama-sama protektif. Bahkan mereka kemana saja kedua kakaknya itu harus tau posisinya.
