Prolog

273 35 5
                                    

Hi! Welcome to my fiction story~

100% FIKSI. Saya hanya meminjam visual dan nama member boy group K-Pop XODIAC. Mohon jangan dianggap serius dan jangan membawa nama cerita ini di akun official XODIAC.

Hehe, aku mau coba bikin cerita LEXZAY (not ship) karena jarang yang bikin, dan menurutku momen mereka meski jarang tuh sweet banget^^ Aku harap gaada yang salpah atau apa ya.

Happy reading, semoga ini bisa menghibur kalian!

.

.

.

"Zayyan, kamu itu populer, tapi kenapa kamu lebih memilih menghabiskan waktu istirahat di perpustakaan untuk baca buku?" tanya seorang siswa yang duduk di sebelah Muhammad Zayyan.

"Itu bukan apa-apa. Aku hanya ... mau belajar," jawab Zayyan singkat seolah tak niat, masih fokus pada buku yang dibacanya.

"Ya ampun ... dasar kutu buku." Siswa tadi beranjak dari kursinya, hendak pergi dari perpustakaan. "Kenapa kamu begitu serius soal belajar? Masa muda hanya sekali, lebih baik nikmati sebelum terlambat~"

Perkataan itu berhasil mengalihkan perhatian Zayyan. Dia melirik siswa tadi dan terus menatapnya hingga siswa itu benar-benar keluar dari perpustakaan. "Kalianlah yang aneh."

"Lebih baik belajar, juga mencari uang sejak awal dan menabung untuk masa tua. Jodoh akan datang dengan sendirinya, kenapa harus repot-repot menjemput dengan cara haram?"

Tidak, mungkin perkataan itu lebih cocok untuk kakak perempuannya yang sibuk mencari jodoh di mana-mana. Seharusnya, laki-laki yang mencari calon istri dan melamar, tetapi ... Zayyan terlalu malas untuk itu.

Zayyan kembali terpaku pada buku di depannya, diam membaca buku itu hingga selesai. Kemudian, dia mengembuskan napas sebelum menoleh ke jendela yang dibuka di sebelah kirinya.

Angin berembus kencang, meniup rambut Zayyan ke belakang. Zayyan hanya terus memejamkan mata, menikmati tiupan angin sambil menahan buku di atas meja agar tidak terbang.

Saat dia membuka mata, penglihatannya menangkap sekelompok siswa yang sedang bermain bola di rerumputan—samping perpustakaan.

Zayyan menutup buku dan meletakkannya kembali di tempat semula.

Apa mereka tidak tahu aturan? Jika kalian ingin bermain bola, lebih baik pergilah dari sini dan bermainlah di lapangan—

Zayyan hendak melangkahkan kaki untuk menceramahi para siswa yang melanggar aturan dan membuat orang-orang di perpustakaan terganggu, tetapi langkahnya terhenti saat dia mendengar suara.

"Hei, kalian semua!" Suara tegas itu terdengar asing, tetapi Zayyan tahu bahwa itu bukanlah suara dari sekelompok siswa yang bermain tadi.

"Pergilah, sebelum aku melaporkan hal ini pada pihak sekolah." Nada suaranya tidak terdengar marah, tetapi ketegasan yang terasa bahkan hanya dari suara, mampu membuat sekelompok siswa itu kabur.

Zayyan penasaran dengan orang yang mampu membuat siswa-siswa tersebut patuh hanya dengan perkataannya, dia mendekat ke arah jendela dan menengok untuk melihat siapa orang tersebut. Zayyan pun tersentak kaget saat melihat sosok itu dari belakang, yang Zayyan tahu siapa dia tanpa melihat wajahnya.

Julian Calex ...?

Julian, lelaki itu tampak menyadari tatapan tajam dari Zayyan, dia pun menoleh dengan tiba-tiba, membuat Zayyan tersentak karena takut.

"Ah, aku ...." Zayyan ingin menjelaskan bahwa dia sudah berniat mencegah mereka, tetapi orang itu––Julian hanya melirik tajam Zayyan sekilas, lalu berbalik dan pergi seakan-akan tidak melihat siapa pun.

Zayyan mengerutkan kening. Apa aku baru saja diabaikan?

.

.

.

TBC

Hehee, segitu dulu untuk prolog-nya. Makasih yaa sudah mampir! Kalau kalian suka atau penasaran, boleh vote, komen, atau lainnya? Aku buat ini sebagai hiburan, jadi satu vote ataupun comment beneran berarti buat aku!

Selama ada satu pembaca yang menanti kelanjutan cerita ini, itu bakal jadi motivasi aku buat lanjut>< Makasih~

Helping the Prince || XODIACحيث تعيش القصص. اكتشف الآن