Reka mengangguk lucu, dia kembali duduk di sebelah Grac kemudian memberikan semua uang nya tadi ke Grac.

" Bunda hitung ya, reka jadi saksi." Ucap Grac.

Reka terlihat fokus memperhatikan bunda nya, setiap lembar Grac perlihatkan ke reka agar tidak ada perselisihan nanti nya.

Bukan tentang uang, tapi bagaimana Grac mengajari anak nya untuk jujur kalau di suruh untuk menyimpan sesuatu.

Ini bisa menjadi contoh untuk reka kalau dia di titipkan sesuatu.

" Ini ada tujuh belas lembar, berarti uang nya satu juta tujuh ratus ya, merah semua warna nya gak ada warna lain. Kalau jajan nanti hitung sendiri, reka ambil berapa terus hitung sisanya berapa, nanti kasih tau bunda." Jelas Grac.

" Iyah bunda, leka paham." Sahut reka.

" Disini ada uang jajan dari ayah sama kakek, bunda gabung ya? Uang dari ayah sama kakek masih banyak ini ada tiga puluh lembar, kalau di gabung jadi empat puluh tujuh lembar. Hitung nya nanti pelan-pelan, harus ingat beli apa aja biar gak salah." Jelas Grac lagi.

" Iya bunda, kalau hilang berarti tanggung jawab leka kan? Bukan salah yang lain." Sahut reka.

" Iya, kan reka yang pegang sendiri, yang hitung juga reka. Asal uang nya di simpan dengan baik, jangan sembarang taruh nya."

Tyle dan mark memperhatikan cara Grac mengajari reka, hampir mirip dengan cara mereka mengajari dorison. Bedanya dorison gak disuruh menghitung pemasukan, dorison hanya disuruh untuk teliti dengan pengeluaran.

" Nanti dapat tambahan dari papi sama papi tuh, banyak banget nanti uang nya." Kekeh Miel.

" Wah! Senang nya uang banyak-banyak!" Pekik reka.

Yang mendengar ikut tertawa geli, anak seumuran reka harusnya memang sudah paham dengan uang.

" Memang uang nya mau di apakan?" Tanya Tyle.

" Nanti bagi sama teman-teman di jalan, sisanya jajan! Nabung juga tapi jangan banyak-banyak soalnya babi patung sudah kekenyangan. Kasian nanti muntah babi patung nya!" Jelas reka.

" Teman-teman di jalan?" Bingung Mark.

" Itu loh kak, anak-anak yang biasa di Lampu merah, reka suka kasih."

" Aduh, gemas nya." Desis Tyle.

" Ini anak nya baik banget, jadi ikutan bangga lihat nya." Sahut Mark.

Merasa di puji, reka langsung salah tingkah. Dia mengerakkan kedua kaki nya sambil tersenyum manis menatap Mark.

" Mamah gak kuat kalau gini, reka tinggal aja ya gak usah ikut," ucap Tyle.

" Heh mana bisa gitu, kakek nya mau ketemu itu." Kekeh Mark.

" Tinggal aja ya, nanti tante bawakan tiga kakek yang banyak duit," ucap Tyle.

" Ngaur." Kekeh Mark.

" Gak ngaur, beneran nanti papa sama papi mamah suruh kesini, sama Daddy juga." Sahut Tyle.

Donat NanatWhere stories live. Discover now