08: bersama Bima

18 12 134
                                    

Tok!

Tok!

Tok!

Siapa yang bertamu padahal sekarang sudah jam 20:00, orang mana yang bertamu di jam itu?

Siapa lagi kalau bukan Bima, sahabat dari sang kekasih Jefano, dari gerak geriknya berberapa hari ini, sepertinya dia sedang mengincar Gendhis... namun siapa tahu?

"Eh Bima ada apa?" tanya Gendhis

"Eummm, anu, eeee," gugup Bima

"Siapa nduk?" tanya ibu

"Eh Bima, ayo masuk dulu," ajak ibu

Bima pun masuk kedalam rumah dan duduk di ruang tamu dan di sana ada bapak Gendhis yang tengah duduk sambil membaca korannya.

"Aduh, kenapa ada bapaknya juga," batin Bima

"Ada apa Bim?, kenapa malem-malem kesini?" tanya Gendhis

"Aku mau ngajak kamu buat ke pasar malem," ucap Bima

"Beneran kamu mau ngajak Gendhis?" tanya bapak

"Iya pak beneran," yakin Bima

"Yasudah, silahkan keluar, tapi pulang jangan malem-malem, dan juga jika ada apa-apa dengan Gendhis kamu yang bakal ku habisi," ucap bapak

"Apasih pak, jangan kayak gitu, nanti Bima malah kapok ngajak aku main," ucap Gendhis

Gendhis beranjak dari tempat duduknya dan pergi ke kamar untuk berdandan sedikit.

Ia memoles wajah nya supaya terlihat rupawan, memakai merek lipstik yang sedang terkenal di tahun itu membuat lelaki mana yang tidak terpikat dengan nya.

"Ayo Bim, kita berangkat," ajak Gendhis

"Eehh, ayo ndhis," jawab Bima

"Pak, Bu, Gendhis pamit dulu, assalamualaikum," pamit Gendhis

"Monggo pak bu," ucap Bima

Bima berlari mengejar Gendhis yang sudah lebih dulu berjalan, dia sekarang berada di samping Gendhis.

"Gimana baju baruku?, bagus gak?"

"Lumayan," jawab Gendhis

"Harganya juga lumayan, aku beli pakai uang tabungan ku," ucap Bima

"Oh," jawab Gendhis singkat

"Aku denger denger kamu habis ketemu teman masa kecil mu ya?"

"Tahu darimana kamu?" tanya Gendhis

"Dari seseorang, kayaknya seneng banget habis ketemu teman masa kecilnya," ucap Bima

"Sampai pipinya merah waktu bicara berdua," sambung Bima

Bima cemburu?, entahlah, sepertinya begitu, dilihat dari gerak-geriknya sepertinya dia cemburu mendengar Gendhis bersama dengan teman masa kecilnya, siapa lagi kalau bukan Arya.

"Gak juga, siapa yang bilang pipi ku sampai merah?"

"Orang, jujur aja, kamu suka sama teman masa kecil mu itu kan?" ucap Bima

"Apasih, aku gak suka sama dia," bantah Gendhis

Merasa kesal karena Bima seperti memojokkannya, Bima tahu dari siapa kalau Gendhis bertemu teman masa kecilnya?

"Kalau kamu mau ngajak aku keluar cuman buat bahas itu, mending aku pulang aja," ancam Gendhis

"Eh, jangan dong, gak gak, aku cuman bercanda," ucap Bima

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta GendhisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang