02: setangkai mawar dan kenangannya

46 26 93
                                    

Pagi hari yang cerah sinar matahari menembus celah jendela kayu Gendhis, suara ayam berkokok dan suara orang beraktivitas menambah kenyataan bahwa pagi hari sudah tiba.

Gendhis bangun dari tidurnya dan mengucek matanya dan meregangkan otot-otot badannya, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.

"Ndhis, ini ada yang nyariin kamu," ucap ibu sambil mengetuk pintu kamar Gendhis

Gendhis pun beranjak dari tempat tidur dan pergi keluar kamar menuju rung tamu

"Eh, bu Gayatri, pagi pagi kesini ada apa?," tanya Gendhis

"Katanya mau ke toko kamu, sekalian bareng saya saja," jawab nyonya Gayatri

"Terimakasih bu atas tawarannya, tapi saya belum siap-siap bu," ucap Gendhis

"Siap siap saja dulu, saya tunggu di sini," santai nyonya Gayatri

"Saya gak enak bu, masa ibu nungguin saya, saya segan," sungkan Gendhis

"Gak papa, udah siap-siap aja dulu, saya tunggu di sini," yakin nyonya Gayatri

Gendhis pun mandi dan bersiap siap secepatnya, ibunya yang memperhatikan Gendhis cepat cepat seperti sedang di kejar oleh maling pun menegur Gendhis

"Heh, mbok ya hati-hati, di cek dulu, siapa tau ada yang ketinggalan, kamu ini sering teledor soalnya," saran soelastri, ibu Gendhis

"Iya bu, ini Gendhis lagi cepat-cepat soalnya gak enak di tunggu sama ibu Gayatri,"

"Hah, Gayatri?" Tanya ibu kebingungan

"Iya bu, ibu Gayatri,"

"Sekarang dia di mana?," tanya ibu

"Di ruang tamu bu,"

Ibu langsung bergegas menuju ruang tamu.

"Gayatri?!," sapa ibu

"Eh, soelastri, kamu ibunya Gendhis toh?,"

"Iya lah, Gendhis itu yang dulu sering main sama Arya," ucap ibu dan Gendhis mendengar ucapan itu

"Siapa Arya?," gumam Gendhis

Setelah selesai mempersiapkan semuanya Gendhis keluar dari kamar dan pergi ke ruang tamu menghampiri ibu dan nyonya Gayatri.

"Sudah siap to nduk, udah gak ada yang ketinggalan kan?," tanya ibu

"Sudah bu, Gendhis pamit dulu ya bu," pamit Gendhis sambil salim kepada ibunya

"Iya hati-hati," jawab ibu Gendhis

"Yasudah tri, aku pinjem anakmu sebentar dulu," ucap nyonya Gayatri

"Iya, yang penting waktu pulang jangan ada yang lecet anakku,"

"Iya, tenang aja,"

Gendhis dan nyonya Gayatri pun berangkat menggunakan mobil nyonya Gayatri, perjalanan di mulai, jalanan cukup ramai karena sedang hari libur, banyak orang sedang berlibur bersama keluarganya.

Perjalanan di tempuh selama 2 jam, sesampainya di toko batik Gendhis, Gendhis dan nyonya Gayatri pun masuk dan melihat kain batik.

"Kalau warna yang lagi sering di pakai buat batik itu warna apa ya?,"

"Biasa bu, warna coklat, tapi kalau ibu mau ada tambahan warna lain bisa request tetapi harus menunggu beberapa minggu kalau ibu pesan kainnya langsung banyak,"

"Kalau request warna gitu, bayarnya tetap atau kena tambahan?,"

"Tetap bu, biayanya tetap sama seperti yang tidak request warna,"

Cinta GendhisWhere stories live. Discover now