Bab 19 (Bidadari itu menjadi buronan)

3 1 0
                                    

Rajapatni menanti sinar pertama matahari sambil membaca buku secara acak yang ia bawa. Anehnya meskipun ia membaca secara acak, pengetahuan di buku dengan mydah terserap seperti menemukan kepingan puzzle yang hilang.
Buku ke 8 ia tutup. Rajapatni melirik jendelanya yang menampakan langit yang mulai sedikit warna terang.
"Sudah waktunya", kata Rajapatni bangkit. Ia melimpat dari jendela kamarnya kemudian terbang dan melakukan teleport. Tidak membutuhkan waktu lama untuk dirinya memasuki kamar tidur putri ardilaya.
Seorang wanita muda cantik dengan kulit sawo matang sedang tertidur dengan pulas. Itu adalah sosok wanita yang sedang naik daun karena sebelumnya ia terbaring tidak bisa bangun dari tidurnya.
Rajapatni memperhatikan baik baik dengan seksama sosok wanira tersebut.
"Mata apsari ku menunjukan dia adalah manusia biasa. Apa yang salah? Apakah aku terlalu curiga terhadap situasi ini", gunam Rajapatni.
Mata apsari adalah salah satu kompensasi yang di berikan Ratu Wiyata untuk Rajapatni. Mata apsari hanta dimiliki oleh keturunan apsari murni yang kini hanya dimiliki oleh ratu wiyata. Kekuatan mata apsari memungkinkan untuk melihat wujud asli dari suatu mahluk dan menangkal ilmu ilusi yang kerap di kerahkan oleh yaksa.
Suara langkah mendekat dari balik pintu kamar membuat Rajapatni menarik diri untuk bersembunyi.
Seorang pria muda dengan iringan dayang dayang memasuki kamar.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat putri ardilaya terbangun.
"Kamu tidak perlu datang secara pribadi untuk membangunkanku, kangmas", ucap putri ardilaya malu.
"Aku hanya khawatir jika kamu sulit untuk terbangun lagi seperti sebelumnya", kata pemuda itu.
Namanya adalah Shesha. Pemuda misterius yang membangunkan sang putri dari mimpi panjangnya.
Putri ardilaya dan shesha pergi menuju tempat permandian istana bersama sama. Sang raja ardilaya, yaitu Raja Sembrani, sangat menyayangi putrinya bahkan menamainya sesuai dengan nama ibukota kerajaan.
Rajapatni yang sebelumnya bersembunyi menampakan dirinya ketika semua orang telah pergi. Rajapatni menatap tajam arah Shesha.
"Menarik. Tidak diduga aku justru menemukan ular disini. Apakah ini berhubungan dengan ananta si raja ular dari golongan yaksa?", gumam Rajapatni memutuskan kembali bersembunyi.
Ia menggunakan kekuatan kehampasn nya untuk menyembunyikan keberadaannya.

Shesha merasakan perasaan tidak nyaman akan tatapan sesuatu yang tidak diketahui.
"Ada apa kangmas? Apa yang kangmas resahkan?", tanya pytri ardilaya.
"Tidak ada dinda. Mungkin hanya perasaanku saja. Kamu pergilah bersama para dayang membersihkan diri. Aku akan menunggumu di tempat biasanya", kata Shesha tersenyum.
Putri ardilaya dan shesha akhirnya pergi ke jalan yang terpisah.

***

Di permandian putri ardilaya.
Para dayang yang berjumlah 3 orang itu sedang sibuk membantu membersihkan sang putri.
Dayang pertama membantu mencuci rambut panjang hitam sang putri. Datang kedua dan ketiga membantu membersihkan tubuh sang putri. Rajapatni yang menyembunyinkan hawa keberadaannya menampakan diri sebagai dayang yang membawa senampan minuman segar dengan ornamen bunga kamboja.
Tanpa ragu Rajapatni bergabung dengan putri ardilaya.
Putri Ardilaya meneguk minuman tersebut. Sepintas Rajapatni tersenyum puas.
"Sudah cukup. Sekarang aku ingin bertemu dengan Shesha. Ia sudah lama menungguku", kata putri ardilaya.
Para dayang segera mematuhi.
Tidak lama putri ardilaya bertemu dengan pujaan hatinya Shesha di pendopo yang terletak tidak jauh dari tempat permandian.
"Kamu sudah datang, putri", kata Shesha tersenyum.
Putri Ardilaya yang awalnya memiliki senyum di wajahnya berubah menjadi ekspresi terkejut dan takut.
"Ada apa denganmu?", tanta Shesha khawatir.
"Jangan mendekat", jerit Putri Ardilaya.
"Ada apa dengan dirimu. Ini aku Shesha kekasihmu", ucap Shesha mencoba menenangkan.
Tapi sang Putri yang terkejut segera melarikan diri karena takut. Para dayang mencoba mengejar untuk menenangkan hati sang putri.
Shesha hendak mengejar, namun dihentikan seorang dayang.
"Sebaiknya kamu tidak mengejarnya", ucap dayang yang menghentikan Shesha alias Rajapatni.
"Apa maksudmu? Berani sekali seorang dayang menghentikanku", kata Shesha marah.
Rajapatni tersenyum.
Sebuah jentikan dari jemari lentik Rajapatni segera membongkar segala penyamaran Shesha. Sesosok ular manusia setengah ular dengan sisik hitam pekat menutupi sebagian wajah Shesha.
"Kau! Berani beraninya! Siapa dirimu sebenarnya?", tanya Shesha.
"Ular rendahan seperti dirimu tidak perlu tahu. Lagipula sebentar lagi dirimu akan menemui ajal", kata Rajapatni dingin. Sesuai dengan salah satu peraturan apsari yang sering digaungkan Zanitha kepadanya, ia memiliki hak untuk memusnahkan bangsa yaksa yang mengganggu manusia ataupun langit.
"Dimataku perbuatanmu cukup tercela karena selain menipu manusia dirimu memanfaatkan mereka", kata Rajapatni.
"Jangan berbicara sembarangan. Perasaanku dengan putri sangatlah tulus. Aku tidak akan menyakitinya", kata Shesha si ular hitam.
"Benarkah?", kata Rajapatni tidak yakin.
"Tolong dengarkan penjelasanku", kata Shesha.
Tapi Rajapatni tidak terlalu perduli.
"Jika wanita itu juga mencintaimu, ia akan tetap berada di sampingnu bagaimanapun rupamu. Tapi aku belum memdengar antara yaksa dan manusia bisa hidup berdampingan sebagai pasangan. Walaupun ada, utu tetap berahkir pada kemalangan manusia", kata Rajapatni.
Shesha menggertakan gerahamnya menahan amarah.
"Kamu akan berubah menjadi wujud aslimu wahai siluman ular! Apakah kamu ingin menunjukan kepada mereka semua sekarang?", kata Rajapatni dengan sedikit penasaran.
Shesha sudah memasuki wujud 3/4 nya menjadi ular hitam.
'Ketika ia berubah sepenuhnya, aku akan langsung mencabut nyawanya tanpa ampun. Aku tidak bermaksud untuk ikut campur namun jika kamu sedari awal jujur kepada kekasih manusiamu dan tidak menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya, mungkin aku akan berpura pura tidak melihatnya', batin Rajapatni.
Perubahan Shesha mendekati wujud 100 persennya. Dan ketika sisik hitam terahkir menyelimuti seluruh dirinya. Dengan kilatan hitam Rajapatni menebasnya menjadi bagian bagian kecil dan kemudian wujud Shesha bias.
Saat wajah Shesha yang akan berubah menjadi kepulan asap hitam, Putri Ardilaya yang tadinya kabur segera berlari memeluk Shesha dengan wajah menangis.
"Maafkan aku yang ketakutan melihatmu. Tolong jangan pergi, tetaplah disini. Aku mencintaimu", kata Putri Ardilaya menangis.
Shesha yang mulai menguap menjadi asap hitam tersenyum dan mencoba memekuk putri.
"Aku minta maaf karena menipumu dan terimakasih karena telah membalas cintaku", kata Shesha tersenyum sebelum sepenuhnya menghilang.
Rajapatni yang menyaksikan kejadian tersebut merasa dilema. Apakah ia sudah melakukan hal baik atau hal buruk. Tetapi apapun itu jika itu dibiarkan akan membuat sang putri dan kerajaan ardilaya terancam. Putri ardilaya adalah wanita yang terlahir sebagai manusia biasa. Jika ia tetap bersama Shesha, cepat atau lambat ia akan mati muda atau berubah menjadi Yaksa. Dan manusia yang berubah menjadi yaksa kebanyakan tidak terkendali dan menjadi yaksa jahat. Ini adalah upaya pencegahaan karena dari Shesha tidak ingin menjauh dari sang putri. Tidak ada jalan keluar lain yang terpikirkan selain memisahkan mereka dengan kematian.
Setelah hilangnya Shesha menjadi kepulan asap hitam, Rajapatni bergeggas pergi. Ia harus segera move on dan kembali ke tujuan awalnya mencari mustika nawangmulan yang telah ia hilangkan.
Sementara sang putri yang terpukul membuat sayembara kedua untuk menemukan pelaku yang membunuh kekasihnya tersebut.

Selendang BidadariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang