“Ada sesuatu yang harus kami kerjakan” Bukan Changkyun, melainkan Taehyunglah yang menjawab pertanyaan Jimin barusan.
“Aku ikut...” Jimin baru akan bangkit, namun cepat tangan Changkyun menahan bahu temannya tersebut.
“Tetaplah disini! Kami tidak akan lama” Penuh penekanan,
Changkyun berujar yang sama sekali tidak bisa dibantah oleh Jimin.
“Baiklah kalau begitu”
Meski sebenarnya dia penasaran dengan kemana dua temannya itu akan pergi, pada akhirnyaJimin hanya bisa menurut untuk tetap berada di aula pemakaman seperti yang Changkyun perintahkan.
Melihat Jimin mengangguk Changkyun dan Taehyungpun segera beranjak pergi dari tempat itu. Keduanya berlalu dengan langkah tergesa, membuat Jimin yang melihat hanya bisa mengantar kepergian mereka dengan tatapan penasaran.
BLACK HAND
“Jadi kau kehilangannya pukul delapan malam tadi?” Yoongi bertanya pada Kihyun yang baru saja melaporkan kegagalan misinya semalam.
Pemua pendek berpipi tembam itu terlihat diam beberapa detik, sebelum akhirnya mengangguk pelan sebagai respon pertanyaan Yoongi kepadanya.
“Lalu bagaimana denganmu?” Kali ini Yoongi bertanya pada Minhyuk.
Minhyuk mengigt bibir bawahnya sebentar, sebelum menggeleng pelan dan berujar syarat putus asa.
“Aku juga kehilangan jejak Jung Hoseok semalam. Lebih kurang di jam yang sama dengan Kihyun”
Yoongi memukul meja pelan sembari melenguh frustasi.
“Bagaimana mungkin kita bisa kehilangan tiga orang itu dalam waktu yang bersamaan?” Yoongi akhirnya memuntahkan rasa penasarannya.
Minhyuk dan Kihyun hanya diam mendengar ucapan Yoongi barusan. Sama seperti Yoongi, duo November itu juga sebenarnya penasaran dengan kebetulan yang mereka hadapi.
“Ya! Apa mungkin mereka bertiga adalah Black Hand?” Tanpa aba-aba, Minhyuk melontarkan pendapatnya pada dua sahabatnya.
“Eeey, apa itu mungkin?” Yoongi tampak tak sependapat.
“Sebenarnya tidak mungkin...” Minhyuk membalas “...tapi, kalau seperti ini ceritanya. Bukakah mereka bertiga jadi sama-sama
mencurigakan?” Tambah Minhyuk kemudian.Yoongi kali ini sependapat, jadi dia mengangguk pelan. Tidak lama pandagannya ia bawa pada Kihyun, yang sama sekali tidak buka suara.
Pria yang dijuluki hamster galak itu justru tampak termenung seraya mengigit ujung kuku jarinya.
“Ada yang menganggu pikiranmu?” Sangat paham dengan gestur Kihyun yang satu itu, Yoongipun akhirnya bertanya pada Kihyun.
Kihyun cukup kaget, tapi lelaki bermarga Yoo itu cepat mengendalikan ekspresi di wajahnya.
“Huum...” Kihyun mengangguk “...memang ada yang menganggu pikiranku saat ini” Aku lelaki manis itu kemudian.
“Apa itu?” Kali ini bukan Yoongi, melainkan Minhyuklah yang bertanya.
Jiwa keponya membuncah, saat tahu ada yang
menganggu peikiran seorang Yoo Kihyun. Kihyun tidak langsung menjawab melainkan menatap kearah Minhyuk dan Yoongi secara bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Hand
FanfictionSometimes fate can feel so bad. Making weak souls tired of people living life. But stay afloat, until your destiny is truly over. Because it can be a beautiful thing in time Story battle with @Haebaragi13 (WILD) Author: @Porumtal Cover by: @Haebara...
Black Hand | Part.5
Mulai dari awal