17. Terbaring Lemah

27 1 3
                                    



Dimalam harinya

Kaurwaki kini masuk kedalam ruangan kamar yang dimana Ashoka tengah dirawat oleh beberapa tabib istana dengan sangat baik, tabib tabib istana Kalingga masih terus berjuang untuk menyembuhkan dan menyelamatkan pangeran mahkota Magadha itu, yang didalam tubuh Ashoka telah terdapat racun yang sangat mematikan akibat pedang milik Keecak.

"Tabib bagaimana kondisi pangeran mahkota,, kenapa dia belum juga bangun ..."tanya Kaurwaki cemas

"Kondisinya masih sangat lemah tuan putri Kaurwaki,, bahkan kondisinya masih sangat kritis,, pangeran mahkota membutuhkan waktu untuk kembali mendapatkan kesadaran nya,, banyak darah yang sudah hilang dari dalam tubuh pangeran mahkota akibat luka dipinggang nya dan racun didalam tubuh nya, tuan putri Kaurwaki ..."jawab Tabib

Terkejut "Racun,, bagaimana bisa ada racun didalam tubuh pangeran mahkota, tabib ..."tanya Kaurwaki sangat cemas

"Pedang yang telah melukai pangeran mahkota Ashoka terdapat racun yang sangat mematikan tuan putri Kaurwaki,, tetapi kami terus berusaha untuk mengelurkan semua racun nya,, kami sudah mengambil tindakan dengan menempatkan hewan lintah untuk bisa mengelurkan racun nya,, dan juga, penasihat Magadha sudah memberikan ramuan untuk membantu menangkal racun nya ..."jawab tabib

"Lakukan semuanya dengan baik tabib,, apapun itu lakukan untuk kesembuhan pangeran mahkota Ashoka,, selamatkan dia seperti sebelumnya ..."ucap Kaurwaki dengan mata berkaca kaca

"Tentu tuan putri Kaurwaki,, kami akan terus berusaha dengan baik, untuk kesembuhan pangeran mahkota,, tetapi hamba harus pergi untuk membuat ramuan tambahan terlebih dahulu tuan putri,, salam ..."ucap tabib

Kaurwaki hanya menganggukan kepalanya dan disana hanya ada satu tabib yang terus berjaga untuk merawat Ashoka. Gadis cantik itu kini tengah berdiri didekat tubuh Ashoka yang masih terbaring lemah dengan wajah pucat nya, dan Kaurwaki juga melihat jika tabib istana nya tengah menempatkan sebuah kain dikening Ashoka.

"Apa yang terjadi tabib,, apakah suhu tubuh pangeran mahkota Ashoka sedang tinggi ..."tanya Kaurwaki

"Iya tuan putri,, suhu tubuhnya sangat tinggi,, ini adalah salah satu pengaruh dari ramuan yang telah diberikan untuk melawan racun didalam tubuhnya,, tuan putri tidak perluh khawatir ..."jawab tabib

Menganggukan kepalanya "Baiklah,, tolong berikan kain itu kepadaku tabib,, aku akan membantu merawat pangeran mahkota Ashoka,, apa kau bisa memberikan ramuan untuk meredahkan demam nya ..."tanya Kaurwaki

"Baik tuan putri,, hamba sudah memberikan ramuan penurun demam kepada pangeran mahkota dan mungkin saja ramuan nya belum bekerja dengan baik untuk bisa menurunkan suhu tubuhnya, tuan putri ..."jawab tabib

Kaurwaki menganggukan kepalanya, lalu ia duduk disamping tubuh Ashoka dan mulai membasahi kain dengan air, lalu menempatkan kain itu diatas kening Ashoka. Dengan penuh kesabaran Kaurwaki terus merawat Ashoka hingga suhu tubuh Ashoka kini mulai menurun.

Memegang tangan Ashoka "Ashok,, aku ingin kau bangun dan kembali baik baik saja seperti sebelumnya,, aku tidak bisa melihatmu seperti ini Ashok,, aku mohon ..."ucap Kaurwaki dengan air mata yang menetes dikedua pipinya tetapi dengan cepat Kaurwaki menghapus nya.

Hari sudah sangat larut, larut malam berganti pagi. Kaurwaki masih dengan setia nya berada disisi Ashoka, untuk bisa terus merawatnya, membantu tabib memberikan ramuan ramuan dan menemani Ashoka didalam ruangan kamar rawat nya, Kaurwaki ingin melihat disaat Ashoka membuka mata untuk pertama kali nya, hingga hari berganti siang, tetapi Ashoka belum juga tersadar dari tidurnya.

Radhagupt dan Banu yang datang keruangan rawat Ashoka menjadi kagum melihat kesabaran dan kesetiaan Kaurwaki yang membantu merawat Ashoka, bahkan gadis itu sama sekali tidak memikirkan kondisi tubuhnya yang dimana ia juga merasa lelah setalah melakukan perang secara tiba tiba dihari sebelum nya.

ASHOKA - BindusaraDharmaWhere stories live. Discover now