24.

3.8K 341 19
                                    

Happy Reading Allᥫ᭡🪐
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*


"Terimakasih, Ar" ucap Arzhel ketika sudah turun dari mobil Arion.

Arion tersenyum kecil dan mengangguk, "sekarang masuklah, ini sudah malam. udara nya juga sudah bertambah dingin.
ingat, aku tidak akan rela jika kau sakit, babe. "

Arzhel terkekeh, "aku tidak selemah itu 𝘛𝘶𝘢𝘯 𝘈𝘳𝘪𝘰𝘯. "

Arion mengangkat sebelah alisnya sebelum ikut terkekeh kecil, " ya, baiklah. aku tau serigala kecilku tidak selemah itu. tapi tetap saja, serigala kecilku tidak boleh sakit. "

Arzhel mengedikkan bahunya pelan, "baiklah, kalau begitu aku masuk. selamat malam, "

"hm...selamat malam." Arion mengecup pipi putih Arzhel pelan sebelum laki-laki itu berjalan masuk kedalam mansion mewah didepannya.

Arion tidak langsung pergi. laki-laki itu menunggu Arzhel untuk benar-benar masuk kedalam mansion dengan aman.
ketika punggung milik kesayangannya sudah tidak terlihat lagi, Arion mulai berjalan masuk kearah mobilnya, menjalankan mobil itu dengan kecepatan diatas rata-rata menuju mansion miliknya sendiri.

**

Arzhel memasuki mansion dengan kaki jenjangnya. keadaan mansion yang sepi membuatnya mengernyitkan kening,
"dimana yang lain? " gumamnya,

tadinya Arz ingin langsung berjalan kearah lantai atas menuju kamarnya. tapi, rasa haus yang datang secara tiba-tiba membuat langkahnya berbelok kearah dapur.

membuka sebuah kulkas, tangan lentiknya terulur mengambil sebuah air dingin botol kaca yang tersedia didalamnya.
membawa botol kaca berisi air dingin itu dalam genggamnya dan berjalan kearah tempat gelas berada. Arz mengambil satu gelas,

membuka tutup botol, dan mulai menuangkan air dingin dari botol kaca kedalam gelas dengan pelan, setalah itu baru meminumnya.

"hah...segar sekali. " Arzhel kembali menutup botol itu, dan menaruhnya didalam kulkas seperti semula.

tidak lupa dengan gelas yang baru saja ia gunakan. Arzhel mengambil gelas itu, dan mencucinya di wastafel dapur.

saat tengah fokus mencuci gelas, dengan tiba-tiba ia merasakan sepasang lengan kekar memeluknya dari belakang,
"huh?" Arz tersentak kecil,

"baru pulang, hm? " suara serak Aaron terdengar tepat ditelinga Arzhel, dengan tangan kekarnya yang memeluk erat pinggang ramping Arz dari belakang.

"kau mengagetkan ku, Ayah. " Arzhel menghela nafas pelan. tangan lentik itu mengambil tisu untuk mengelap tangannya yang basah karena mencuci gelas,

"bagaimana? " Aaron bertanya, sembari membalikkan tubuh Arzhel dengan pelan, yang membuat posisi mereka saling berhadapan. tangannya sudah berpindah memegang kedua sisi wastafel, mengurung Arz. tak lupa juga ia mengambil tisu yang tadi Arz gunakan dan membuangnya di tempat sampah yang dekat dengan wastafel.

Arzhel mengernyitkan keningnya, "bagaimana apanya, ayah? "

Aaron terkekeh dengan suara rendahnya, tangannya tergerak mengusak rambut hitam Arzhel dengan pelan. "Kareen. bagaimana? apa ia sudah membaik?

semakin parah, atau mungkin nyaris mati?. "

ucapan terakhir yang Aaron lontarkan membuat Arzhel mengerjapkan matanya pelan, "ia baik-baik saja. " Arzhel mengalihkan pandangannya kearah lain ketika Aaron menatapnya intens,

mengangguk mengerti, Aaron mengusap rahang putih Arzhel, mencengkram lembut rahang itu mengarahkan pandangan Arzhel kearahnya.
"kau tampak berantakan, sayang. "
Aaron menelisik penampilan Arzhel yang terlihat sedikit berantakan.

"yeah, aku berada diluar cukup lama tadi. " Arzhel menatap Aaron, sembari mengusap matanya yang sudah mulai terasa mengantuk.

Aaron mengecup bibir tipis Arzhel pelan.
"tidurlah. ini sudah cukup larut, " tangan kekarnya menjauhkan tangan Arzhel yang sedang mengusap matanya sendiri, dan berganti mengecup kedua mata itu dengan lembut.

Arzhel tersenyum tipis, dan mengangguk mengerti. "goodnight, Ayah. "

"hmm...goodnight, honey. " Aaron mengecup dahi putih Arz dengan lembut. setelahnya memundurkan tubuhnya, memberi ruang untuk Arzhel menuju kamar.

**

Setelah memasuki kamar, Arzhel langsung berjalan lurus  kearah lemari pakaian untuk mengambil baju tidur dan mulai menggantinya didalam kamar mandi, tentunya dibarengi dengan membersihkan diri, mencuci muka dan menggosok gigi.

Arzhel keluar dari kamar mandi setelah beberapa menit.

rasa kantuknya yang sudah cukup tinggi membuatnya langsung berjalan kearah kasur dan mulai berbaring dengan nyaman.
sejuknya Ac kamar membuatnya semakin cepat terlelap.

























𝘜𝘱 𝘯𝘪𝘦𝘩𝘩𝘩𝘩ᵕ̈

𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘨𝘦𝘵𝘵??? 𝘤𝘰𝘷𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘈𝘶𝘵𝘩𝘰𝘳 𝘨𝘢𝘯𝘵𝘪, 𝘩𝘦𝘩𝘦>‿‿<,
𝘨𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢²?? 𝘣𝘢𝘨𝘶𝘴 𝘨𝘢 𝘤𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘢𝘳𝘶𝘯𝘺𝘢𝘢??
𝘴𝘶𝘬𝘢𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘳𝘶𝘶??

𝘴𝘦𝘥𝘪𝘬𝘪𝘵 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘺𝘢𝘢, 𝘶𝘱 𝘯𝘺𝘢.
𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘢𝘶𝘵𝘩𝘰𝘳 𝘶𝘱 𝘭𝘢𝘨𝘪𝘪𝘪,
𝘣𝘺𝘦-𝘣𝘺𝘦𝘦~~






Thankyouuuuuu 🌷
Next chapter here>>>>>>>>>
Vote>Komen>adalah bentuk dukungan kalian untuk cerita ini!!!
enjoy~~




MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang