28. Penjelasan

1.1K 175 31
                                    

Vote, komen, and happy reading 🖤
.
.


Kembali di hari keluarga Jung dan Nakamoto berkunjung. Selepas meninggalkan Haechan di taman belakang rumah Seo. Mark tidak langsung menyusul ke tempat orang-orang berkumpul. Namun melangkah ke arah luar perkarangan rumah, untuk menenangkan pikirannya.

Bagaimana mungkin ia bisa mengatakan setuju untuk taruhan terakhir Haechan. Apalagi Mark baru mendengar banyak fakta setelah dibeberkan oleh ayah Haechan tadi.

Meskipun sedikit meragukan, tapi Haechan adalah peringkat paralel pertama di sekolah lama. Dan Mark juga yakin bahwa boxing juga salah satu hal yang ia banggakan dengan bakatnya.

Bukan, Mark bukan takut akan hal itu. Ia hanya mulai meragukan perasaannya sendiri. Benarkah masih milik Na Jaemin? Akhir-akhir ini perasaannya tak semenggebu-gebu dulu. Terlebih tingkah Haechan kadang membuatnya bingung.

Apakah pemuda itu benar-benar menyukainya? Atau ada hal lain? Mark menaruh kecurigaan pada Haechan. Tapi entah kenapa rasa curiganya selalu tertutupi dengan perasaan yang lebih menyenangkan.

Ia bahkan menyukai setiap perdebatan kecil antara dirinya dan Haechan. Lalu Haechan itu selalu punya jawaban kejutan, bahkan untuk hal-hal yang menurut Mark sepele.

Siapa Seo Haechan ini, berhasil tatanan hatinya kacau hanya dalam waktu kurang sebulan.

Mark mengeluarkan sebungkus rokok, sudah lama sekali tidak merokok, tapi kali ini ia butuh. Baru saja akan menyalakan korek, tapi suara benda jatuh di dekat tong sampah membuatnya kaget.

Mark segera melihat, ia mendapati seseorang dengan wajah ditutupi masker dan memakai topi hitam.

"Mau ngapain lo?"

Orang itu langsung berlari meninggalkan benda yang tampak seperti buku. Karena penasaran, Mark melihatnya. Keningnya berkerut melihat buku berwarna biru dengan banyak tempelan stiker di sampulnya.

"Jeongin?" Matanya membulat, buku harian Jeongin? Kenapa ada disini? Datang dari rumah Haechan? Banyak pertanyaan dibenak Mark. Maka menjawab rasa penasarannya Mark membuka buku itu.

Benar, buku harian milik Yang Jeongin.

Katakan Mark lancang, ia membaca satu halaman disana.

20.4.20xx

Kak Echan keren banget! Tadi kak Echan seneng banget karena aku nontonin dia tanding. Dia bilang karena aku datang makanya dia semangat.

Kenapa kakak aku tuh sweet banget ya, berharap banget dia sama orang yang baik. Dan memperlakukan dia kaya dia memperlakukan aku.

Selain ituuu kak Mark tadi tiba-tiba nanyain aku kenapa nggak sekolah. Ini langka banget, biasanya aku cuma mandangin kak Mark diam-diam, dan sekarang bisa sedekat ini. Dia orang baik ya, aku ngerasa punya kakak juga disini.

Apa kak Haechan sama kak Mark aja? Hahaha konyol.

"Shit? Jeongin adik Haechan?" Mark tentu terkejut dengan informasi yang baru saja ia dapat. Itu artinya Jeongin telah pergi untuk selamanya. Haechan pernah bilang kalau adiknya sudah tiada, apa ini maksudnya Jeongin.

Masih belum mampu mencerna segalanya. Mark mendengar suara Taeyong memanggil. Pemuda itu buru-buru menyembunyikan buku tadi di dekat sana. Ia ingin mencari tahu lebih lanjut. Dan sekarang Mark harus memainkan peran seperti tidak terjadi apa-apa.

"Gue shock berat." Gumamnya sebelum beranjak.

Haechan yang mendengar penjelasan itu, tak bisa untuk tidak terkejut. Berarti Mark sudah tahu bahwa ia merupakan kakak Jeongin. Artinya Mark juga tahu bahwa ia mendekati Mark karena Jeongin.

Puzzle Piece | MarkhyuckNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ